Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok
POS-KUPANG.COM, SOE - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Yerry Nakamnanu menyebutkan peralihan musim hujan ke musim kemarau berpotensi terjadinya Bencana Hidrometeorologi.
Hujan yang mengguyur Kota Soe, Kabupaten TTS yang terjadi sejak akhir April hingga hari ini menyebabkan suhu udara yang dingin, berkabut disertai angin.
"Peralihan musim ini berdampak pada peningkatan kelembapan udara dan pemanasan suhu di permukaan air laut yang berpotensi terjadi penambahan masa uap air laut," jelas Yerry, Selasa (6/5/2025).
Kondisi peningkatan masa uap air laut ini, dapat meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan hujan. Sehingga kondisi ini sangat berpotensi terjadi hujan.
"Seperti yang sedang kita alami, kondisi hujan yang terjadi mulai dari hujan sedang, hingga lebat yang disertai petir, serta angin kencang," tambahnya.
Yerry menambahkan juga, kondisi ini dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi. Dimana dapat berpotensi terjadi banjir, tanah longsor, kerusakan bangunan, pohon tumbang dan kerusakan infrastruktur jalan.
Terkait dengan potensi ini, Yerry mengatakan, untuk wilayah TTS sendiri, hingga saat ini kondisinya masih berpotensi terjadi bencana.
Baca juga: Buka Kegiatan Tes PPPK Tahap II, Bupati TTS Tekankan Koordinasi
Kalak BPBD Kabupaten TTS juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan selalu memantau kondisi masing-masing.
"Kepada masyarakat agae tetap waspada dan selalu memantau kondisi di wilayahnya, secara khusus bagi masyarakat yang berada pada daerah-daerah rawan," imbaunya.
Daerah rawan yang ia maksudkan seperti bantaran sungai, daratan rendah dan di perbukitan yang rawan longsor. Ia menambahkan jika ada tanda-tanda alam segera mengevakuasi diri dan menginformasikan ke BPBD.
"Sambil memantau, masyarakat apabila ada tanda-tanda alam, seperti curah hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang, agar segera mengevakuasi diri ke tempat yang aman," tambahnya.
Selain itu ia juga berharap, jika tidak ada keperluan mendesak, agar masyarakat tidak melakukan perjalanan pada saat hujan. Hal ini dikarenakan ketika hujan, kabut akan tebal dan jarak pandang jadi terganggu. (any)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS