Semarak Dies Natalis ke 40 Prodi IPM Fisip Unwira Kupang Bertabur Kebahagiaan

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Chrisantus Gonsales

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Semarak puncak Dies Natalis ke 40 program studi Ilmu Pemerintahan, FISIP Universitas Widya Mandira Kupang bertabur kebahagiaan.

Bahagia atas perjalanan panjang hingga mencapai pancawidu, kesan para alumni yang sudah melalang buana kemana-kemana, juga bahagia sebagai wadah persemaian bibit masyarakat ilmiah yang kritis dan unggul.

Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan, Eusabius Niron dalam sambutannya mengatakan secara gamblang, 40 tahun yang lalu adalah kenangan, hari ini adalah kenyataan dan esok adalah tantangan.

"Dies Natalis ke-40 Program Studi Ilmu Pemerintahan, FISIP Unwira Kupang hemat saya, bukan hanya perayaan seremonial belaka yakni tanda dan penanda bertambahnya usia prodi, tetapi lebihd dari itu sebagai momentum refleksi kritis," ujar Esthon, nama sapaan Eusabius Niron.

Esthon bersama jajarannya berkomitmen untuk mengembangkan tata kelola Prodi Ilmu Pemerintahan menjadi sebuah komunitas akademik yang kritis, progresif dan solutif, menjadi labotararium untuk menghasilkan lulusan yang mempunyai mutu intelektual.

Ia juga menyampaiakn rasa terima kasih kepada Gubernur NTT yang berkenan hadir sebagai narasumber utama kegiatan kuliah umum.

Juga kepada pimpinan Bank NTT dan JAMKRIDA NTT yang telah membantu dana untuk menyukseskan rangkaian kegiatan Dies Natalis.

Mitra Strategis Prodi Ilmu Pemerintahan, WALHI NTT, Pos Kupang dan Viktory News. terima kasih atas suportnya.

Kemudian kepada Ketua YAPENKAR, Rektor Unwira Kupang, Dosen FISIP Unwira, Ketua Ikatan Alumni IPM, dan Panlak Dies Natalis.

"Terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan moril maupun materil dalam menyukseskan rangkaian acara Dies Natalis ke 40 Prodi IPM," ujar Esthon, sembari bersyukur.

Ketua Ikatan Alumni IPM Unwira Kupang, Leonardus Lelo dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Unwira Kupang, khusunya program studi Ilmu Pmerintahan yang sudah memberikan banyak hak kepada alumni selama masa perkuliahan.

"Terima kasih bapa ibu dosen, yang sudah mengajar kami. Ilmu yang kami dapat akhirnya berguna bagi banyak orang seperti saat ini," tutur Ketua DPD Partai Demokrat NTT.

Ia berharap mahasiswa IPM bisa diberikan ruang untuk belajar di lapangan secara riil.

"Kalau bisa magang juga di pemerintahan, partai politik, supaya mahasiswa bisa menemukan letak gep antara teori dan praktisnya," ujarnya.

Leo juga berpesan kiranya mahasiswa dan alumni prodi IPM bisa menjadi pemikir kritis dalam menyoroti segala problem yang ada di NTT.

Wakil Dekan I FISIP Unwira Kupang, Pater Yoseph Riang, SVD dalam sambutannya mewakili Dekan Fisip, menegaskan kiranya prodi IPM mampu mengembalikan arah ke latar belakang didirikannya lembaga pendidikan yang bibawa para misionaris.

"Kita ingin menekankan menghasilkan generasi berkarakter, tidak hanya bertumpu pada pendidikan," tegas Wadek I.

Pater Yoseph pun turun menyampaikan proficiat kepada Prodi IPM yang berulang tahun.

"Atas nama pimpinan fakultas, kami sampaikan proficiat kepada prodi IPM. Semoga kedepan prodi IPM menghasilkan generasi NTT yang cerdas, matan, dan kreatif," ujar Pater.

Rektor Unwira Kupang, Pater Philipus Tule, SVD mengajak civitas akademika prodi IPM bisa belajar dari pengalaman selama 40 tahun.

"Harus berani refleksi, dan melihat ke depan," pesannya.

Pater Rektor juga menyampikan, belajar, studi, ilmu pengetahuan apa saja senantiasa bermanfaat bagi karya pelayanan.

"Ilmu itu bisa dipelajari dimana-mana, lalu bidang apa, dan semuanya bermanfaat," katanya.

Pater Philipus menyampaikan pemimpin suatu daerah harus tahu pemerintahan, tahu karakter berbagi pelayanan untuk mengatasi masalah.

Mewakili Gubernur NTT, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi NTT, Viktorius Manek menyampaikan permohonan maaf, Gubernur NTT tidak bisa hadir, karena ada urusan yang penting dan tidak bisa diwakilkan.

"Tugas ini mendadak, tadi Pak Gubernur panggil dan perintahkan saya hadir, karena saya juga alumni Ilmu Pemerintahan Fisip Unwira Kupang," ujarnya.

Viktor mengatakan Kesempatan itu adalah hal untuk merefleksikan antara kepastian dan ketidakpastian.

"Dulu sampai hari ini adalah kepastian. Besokan seterusnya itu ketidakpastian," kata Viktor.

Ia menyampaikan saat ini sejak tahun 2015 hingga tahun 2025 ada 25 triliun dana di desa. Dan mulai Juni, akan digulirkan dana koperasi merah putih ke desa, dengan satu desa sekitar 2 miliar hingga 5 miliar.

Kadis PMD Provinsi NTT juga mengenakan NTT jangan dininabibokan dengan statmen nusa tertinggal, termiskin dan seterusnya.

"Kita harus buktinya NTT bisa bangkit degan potensi alam, laut dan budaya yang luar biasa," tegas Viktor.

Dirinya menaruh harapan besar kepada mahasiswa IPM, ketika kelak pulang ke desa dan bisa menjadi teladan yang baik.

"Karena mahasiswa IPM dibekali pengetahuan politik, isu politik, dan keterampilan politik," tutupnya.

Disaksikan POS-KUPANG.COM, syukuran Dies Natalis Prodi IPM ke 40 berlangsung di ruangan lantai empat, gedung rektorat Unwira Kupang. Jumat (2/5/2025).

Momentum tersebut ditanda pemotongan tumpeng, dan diberikan kepada perwakilan pemerintah, kampus, dan alumni.

Mahasiswa yang hadir menggunakan dresscode hitam. Syukuran dihibur juga suara emas dari mahasiswa IPM yang bernyanyi di atas panggung. Selanjutnya penyerahan piala kepada pemenang lomba.(moa)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS