POS KUPANG.COM --  Ruben Onsu yang sudah masuk islam masih dikaitkan dengan Sarwendah .

Diketahui, sebuah rumor kembali beredar di publik pasca Ruben Onsu memutuskan untuk mualaf. 

Rumor itu menyebut jika salah satu pemicu perceraian karena rencana Ruben Onsu ingin mualaf ditentang oleh Sarwendah.

Karena dianggap sudah berbeda keyakinan, akhirnya perceraian itu menjadi jalan satu-satunya.

Meskipun demikian, dalam satu kesempatan Sarwendah membantah tegas rumor tersebut.

Baca juga: Sarwendah Masih Sayang Ruben Onsu: Blak-blakan di Hadapan Betrand Peto

Sarwendah angkat bicara soal kabar yang menyebut perceraiannya dengan Ruben Onsu disebabkan oleh perbedaan keyakinan.

Baca juga: Soal Ujian sekolah dan Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 81 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi

Mantan personel girlband Cherrybelle itu menegaskan bahwa perpisahan mereka tidak berkaitan agama.

"Enggak, bukan karena agama."

"Perceraian terjadi karena adanya permasalahan antara kami berdua," ungkap Sarwendah seperti dilansir dari TribunSolo.com, Senin (14/4/2025).

"Tidak ada hubungannya sama sekali dengan keyakinan," tambahnya.

Diketahui, Ruben Onsu resmi menjadi mualaf pada 31 Maret 2025 setelah perceraiannya dengan Sarwendah pada 24 September 2024.

Meski keputusan Ruben Onsu berpindah agama muncul setelah perpisahan mereka, Sarwendah menegaskan bahwa hal itu sama sekali tidak menjadi penyebab keretakan rumah tangganya.

Sebagai ibu dari tiga anak, Sarwendah kini sedang menjalani proses penyesuaian pasca perceraian.

Baca juga: Soal Ujian Sekolah dan Kunci Jawaban Matematika Kelas 6 Halaman 110 Kurikulum Merdeka, Latihan 4.1

Salah satu tantangan terbesarnya adalah memberikan penjelasan yang netral kepada anak-anak mengenai ketidakhadiran Ruben Onsu di rumah.

"Untuk pertanyaan itu, aku harus jawab senetral mungkin."

"Jangan sampai terkesan menjelekkan mantan pasangan, karena bagaimana pun juga Ruben Onsu tetap ayah dari anak-anak aku," ujarnya.

Dia menyadari bahwa anak-anaknya, terutama Betrand Peto dan Thalia sudah cukup besar untuk bisa mengakses berbagai informasi dari media.

Oleh karena itu, dia memutuskan untuk berkonsultasi dengan psikolog guna memastikan bahwa proses perpisahan ini bisa diterima oleh anak-anak secara sehat, secara emosional.

"Aku enggak mau permasalahan orangtua memengaruhi kondisi mental anak-anakku,"

"Apalagi anak zaman sekarang tuh fragile banget."

"Jadi aku ingin mereka mendengarkan langsung dari aku sebagai orangtua mereka," tuturnya. (*)

Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK >>> GOOGLE.NEWS

Sebagian Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com