Laporan POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok
POS-KUPANG.COM, SOE- Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), melalui bidang promosi kesehatan melakukan inisiatif pemberdayaan anak korban bencana longsor di Desa Kuatae, Kecamatan Kota SoE, TTS.
Sejak dilanda bencana longsor, yang terjadi di Desa Kuatae, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten (TTS), sebanyak 104 Kepala keluarga harus diungsikan ke Gor Nekmese, Kobelete, SoE, TTS.
Tak hanya orang dewasa, anak-anak yang juga tak luput dari perhatian pemerintah. Lokasi Gor Nekmese yang luas menjadi arena bermain bagi mereka.
Maya, Perawat dari UPT Puskesmas Kota SoE, yang juga secara khusus bergerak di bidan promosi kesehatan, bersama rekannya Richard Rehuel Banik, Perawat dari UPT Niki Niki.
Saat ditemui POS-KUPANG.COM keduanya sedang memberikan penyuluhan sederhana terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada anak-anak pengunsian.
Baca juga: Tanah di Desa Kuatae Terus Bergerak, Bantuan Kemanusiaan Mulai Berdatangan Bagi Pengungsi
Anak-anak diajarkan materi pola hidup sehat dengan metode bermain sambil belajar. Anak-anak terlihat sangat bersemangat dengan kegiatan yang diinisiasikan dinkes ini.
Menurut Maya, kegiatan ini bertujuan mengisi waktu anak-anak di pengungsian dengan memberikan informasi kesehatan yang dikemas dalam game menarik.
"Sejauh ini kak, tidak ada persiapan untuk kegiatan ini. Kami mencoba sebisa kami untuk tetap bisa berdayakan anak-anak di posko supaya mereka tidak bosan," ujar Maya.
Ia menjelaskan kegiatan di setiap harinya berbeda, yang mereka dilakukan bersama anak-anak di pengungsian. Mulai sosialisasi sederhana terkait pola hidup sehat, bermain bersama dengan mengevaluasi materi sosialisasi yang di jelaskan.
Ia merasa terharu dengan antusias anak-anak. Anak-anak bersemangat dengan game dan hadiah yang diberikan di akhir kegiatan.
"Jadwal pasti tidak ada kaka, kami tetap berusaha buat kegiatan yang menarik tiap harinya agar anak-anak tidak bosan," jelas Maya.
Baca juga: Trauma Healing dan Bantuan Nyata, Aksi YNS untuk Korban Bencana Kuatae TTS
Keduanya membagi kelompok anak-anak yang belum usia sekolah dibawah pengawasan Ricard. Anak- anak yang usia SD hingga SMP diawasi oleh Maya.
"Perlakuan tentu sedikit berbeda kaka, Kalau usia sekolah kita bisa kasih materi pola hidup sehat dasar. Sedangkan anak-anak yang belum bersekolah, pengenalan kebiasan sehat melalui cerita," jelas Maya.
Sama halnya dengan Maya, Richard yang ditemui di lapangan bola di Gor Nekmese, ia sedang bercerita dan berdialog dengan anak-anak.
Menurutnya anak-anak sebagai kelompok rentan yang belum bisa mandiri dan bertanggung jawab dengan diri mereka.
"Anak-anak butuh perhatian khusus untuk bisa memberdayakan mereka. Jadi supaya mereka bisa tau, mau dan mampu untuk mengusahakan kesehatannya kak," jelas Richard.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan semuanya berfokus pada kesehatan anak-anak. Ia membeberkan materi yang diberikan selama empat hari ini berupa indikator PHBS.
"Berkaitan dengan metode penyampaian dalam kegiatan ini, kita mengemas mereka dalam beberapa metode. Ada metode ceramah, games, dan lagu," tambah Richard.
Menurutnya, semakin banyak indra yang digunakan untuk menangkap suatu informasi, maka daya ingatnya akan lebih lama.
Ia mengaku tantangan dalam kegiatan trauma healing ini adalah penyesuaian. Pendekatan paling sederhana yang paling diminati sejauh inu berupa pembelajaran sambil bermain.
"Jadi didalam permainan pun, ada pesan-pesan yang kita sisipkan untuk mereka bisa pelajari," jelas Richard.
Ia membagi tips dalam menangani anak-anak dengan komunikasi dua arah. Ia berharap anak-anak juga dapat mengkomunikan apa yang mereka rasakan. Serta mengikuti kegiatan secara tau dan mau.
Hari ini, Selasa (25/3/2025) dalam pantauan pos kupang pada pukul 10.00 - 11.30 WITA anak-anak sedang bermain dan belajar bersama dua tenaga kesehatan ini.
Ricard dan Maya berharap semoga anak-anak dan para pengungsi yang lain bisa tetap sehat.
"Harapan yang pasti mereka sehat. Semoga ini bisa segera berlalu, sehingga mereka bisa beraktivitas kembali seperti biasanya," harap Richard. (any)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS