POS-KUPANG.COM, SORONG - Massa di Kota Sorong memblokade jalan setempat pada Minggu (16/2/2025) siang. Akibatnya akses Jalan Sorong-Klamono lumpuh total.
Blokade terjadi di dua titik sejak pukul 12.00 WIT. Massa memblokade jalan dengan kayu dan membakar ban bekas.
Aksi blokade jalan itu diduga bermula dari penemuan seorang pria yang tewas diduga akibat penganiayaan.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari Kompas.com, korban bernama Apner Kareth diduga disekap sejak Jumat (14/2/2025) oleh oknum TNI AD.
Keluarga baru mengetahui kondisi korban setelah ia ditemukan meninggal dunia pada Minggu pagi (16/2/2025).
Ketegangan terjadi di lokasi ketika Dandim 1802/Sorong, Letkol Czi Angga Wijaya, bersama rombongan ingin melewati jalan yang dipalang oleh massa.
Massa sempat menahan Dandim dan rombongan selama sekitar 30 menit. Mereka meminta oknum anggota TNI yang menyekap dan membunuh Apner Kareth segera ditangkap.
Kepada massa, Dandim pun berjanji akan segera menyelesaikan masalah ini. Namun, ia terlebih dulu hendak berkoordinasi dengan Polres Sorong.
"Kita mau selesaikan masalah ini dengan koordinasi dengan Polres Sorong. Saya minta akses jalan dibuka, kami dua orang saja yang lewat," ujar Letkol Angga di lokasi pemalangan.
Massa akhirnya mempersilakan Dandim lewat, namun setelah itu langsung kembali menutup jalan.
Hingga berita ini ditulis, akses jalan yang menghubungkan dua kabupaten di Papua Barat Daya masih tertutup. Akibatnya, sejumlah kendaraan tidak dapat melintas.
Massa yang melakukan pemalangan mendesak agar pelaku penganiayaan dari oknum TNI atau instansi terkait segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.
Menanggapi situasi yang semakin memanas, Danrem 181/PVT Sorong dan Wakapolda Papua Barat Daya menggelar rapat koordinasi guna mencari solusi untuk membuka kembali akses jalan dan menindaklanjuti kasus tersebut. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS