Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Dewan Pengurus Daerah Real Estat Indonesia atau REI NTT mendukung program Presiden RI Prabowo Subianto dalam membangun 3 juta unit rumah di seluruh Indonesia.
"Kita dari DPD REI NTT tentu sangat mendukung program ini. Namun kita masih menunggu juknis pemerintah pusat mengenai arahan pembangunan perumahan untuk 2 juta unit rumah yang dikhususkan untuk di Pedesaan karena yang 1 juta unit rumah di Perkotaan sudah kita lakukan selama ini," kata Ketua DPD REI NTT, Bobby Pitoby saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Jumat 14 (14/02/2025).
Bobby menjelaskan, program Presiden Prabowo untuk 3 juta unit rumah tersebut salah satu tujuannya untuk mengentas kemiskinan yaitu program perumahan rakyat.
"Dengan pentingnya program ini, maka Presiden Prabowo memberikan kebijakan bahwa Kementerian Perumahan Rakyat dilepaas dari PU. Jadi ada satu kementerian khusus untuk fokus terhadap perumahan rakyat," ucapnya.
Dalam program pembangunan perumahan itu, kata Bobby, target Presiden Prabowo akan membangun 3 juta unit rumah per tahunnya.
Jadi dalam 5 tahun masa pemerintahan Prabowo ini akan ditargetkan membangun 15 juta unit rumah di seluruh Indonesi.
"Backlog perumahan di Indonesia saat ini masih mencapai 96 juta unit rumah. Oleh sebab itu, pak Presiden mau supaya agar lebih dipercepat penerapannya sehingga bisa capai 3 juta unit rumah per tahunnya," bebernya.
Baca juga: REI NTT Jadi Motor Penggerak Pembangunan di Kota Kupang
Menurut Bibby, program yang dicanangkan Presiden Prabowo ini, dengan skema agak berbeda dari sebelumnya yaitu 1 juta unit rumah dari 3 juta unit akan difokuskan pembangunan di Perkotaan.
Yang mana di Perkotaan itu akan difasilitasi melalui Fasilitas Pembiayaan Perumahan atau Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
"Satu juta rumah ini yang selama ini oleh REI dan asosiasi lainnya fokus pembangunannya di sini yaitu di dalam perkotaan. Yang mana masyarakat berpenghasilan rendah mendapatkan subsidi melakui FPP atau Tapera. Ini tetap dijalanjan oleh Pak Prabowo melalui Kementerian kawasan dan Pemukiman," tuturnya.
Namu, kata Bobby, terdapat nomenklatur baru yang dicanangkan dalam program ini yaitu terkait 2 juta unit rumah lainnya yang difokuskan kepada pembangunan di daerah pedesaan.
"Sampai dengan saat ini belum ada juknis atau aturan pemerintah. Ini masih bergulir dan dalam waktu dekat akan keluar juknisnya dan PP serta kajian teknis lainnya. Dua juta rumah di pedesaan ini sebenarnya difokuskan untuk rumah yang tidak layak huni. Jadi pemerintah berikan bantuan perumahan kepada masyarakat," tuturnya.
Lebih lanjut, Bobby menjelaskan, terkait pembagian berapa banyak alokasi per Provinsi belum diketahui termasuk di NTT belum ada sampai saat ini.
"Jadi ini masih sebatas wacana karena belum ada juknisnya," ujarnya.
Baca juga: HUT ke-52, REI NTT bawa Ribuan Developer se-Indonesia ke Labuan Bajo
Dikatakan Bobby, untuk 2 juta unit rumah di Pedesaan skemanya akan berbeda dengan yang di Perkotaan.
Yang mana, di desa pemerintah memberikan bantuan kepada developer lokal yang akan membangun rumah dan pembiayaannya melalui bank dan orang yang mendapatkan rumah akan menyicil ke Perbankan tetapi dengan harga yang lebih murah dan jauh lebih kecil.
"Program Pak Prabowo ini memang untuk membantu merumahkan masyarakat. Dari 16 indikator kemiskinan ada 7 yang berhubungan dengan rumah. Jadi kalau kebutuhan rumah seseorang itu bisa terpenuhi maka tujuh dari 16 indikator itu bisa hilang dan kemiskinan di Indonesia terentaskan, terutama kita di Provinsi NTT tingkat kemiskinan kita yang masih tinggi," ungkap Bobby. (cr20)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS