Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kasubkor Pengurangan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Kupang, Imanuel Manoh, S.H., M.H., meminta Wali Kota Kupang dan Wakil Wali Kota Kupang terpilih, dr. Christian Widodo dan Serena Francis untuk membangun terminal sampah di setiap kelurahan.
Menurutnya, langkah ini lebih efektif dibanding hanya menambah armada pengangkut sampah.
"Saya mendukung program Wali Kota Kupang terpilih untuk penambahan armada, tetapi akan lebih efektif lagi jika disertai dengan pembangunan terminal sampah," ujar Imanuel, Selasa 22 Januari 2025.
Imanuel menjelaskan, keberadaan terminal sampah akan memungkinkan masyarakat membuang sampah langsung ke lokasi yang telah ditentukan. Sampah yang terkumpul di terminal akan dipilah oleh petugas, kemudian diangkut menggunakan mobil sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Alak.
"Mobil sampah akan ditempatkan di terminal sampah bersama petugas. Saat sampah penuh, langsung diangkut ke TPA. Dengan cara ini, penumpukan sampah di setiap kelurahan bisa dicegah," jelasnya.
Ia mengusulkan pembangunan terminal sampah disesuaikan dengan luas wilayah dan jumlah penduduk di setiap kelurahan. Untuk kelurahan dengan wilayah luas seperti Fatukoa dan Naioni, terminal sampah dapat digabungkan demi efisiensi.
Baca juga: Viral NTT,Netizen Geram Sumpah Serapah Pelaku Pemerkosaan Anak hingga Meninggal Dunia di Kota Kupang
"Jika ada kelurahan yang besar tetapi penduduknya sedikit, kita bisa gabungkan dua kelurahan dalam satu terminal sampah," kata Imanuel.
Imanuel menilai pola penanganan sampah di Kota Kupang saat ini masih menggunakan cara lama, yakni hanya menempatkan tempat sampah di titik-titik tertentu tanpa petugas yang menjaga atau memilah sampah. Akibatnya, pengelolaan sampah menjadi tidak optimal.
"Sampah di Kota Kupang membludak karena penanganannya 70 persen dan pengurangannya hanya 30 persen. Sebenarnya, harus dibalik, yaitu pengurangan sampah 70 persen dan penanganan 30 persen," tegasnya.
Imanuel juga menekankan pentingnya peran warga dalam memilah sampah organik dan non-organik sebelum membuangnya. Dengan penerapan pola ini, masalah sampah di Kota Kupang dapat diatasi secara signifikan.
"Jika masyarakat dilibatkan dalam memilah sampah dan terminal sampah dibangun di setiap kelurahan, permasalahan sampah di Kota Kupang akan teratasi," pungkasnya. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS