TNI

Beda Nasib Oknum TNI: di NTT Gantung Diri, di Semarang Tusuk Dua Warga

Editor: Ryan Nong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi gantung diri

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dua kejadian yang melibatkan anggota TNI pada Minggu (12/1/2025) menyita perhatian publik tanah air. 

Kejadian pertama, anggota TNI yang berdinas di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ditemukan tak bernyawa usai gantung diri. 

Prajurit berinisial AT itu  ditemukan tewas gantung diri di  pohon asam dekat cabang Bandara DC Saudale Rote, Desa Persiapan Loman, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao pada Minggu pagi.

Peristiwa itu awalnya diketahui melalui sebuah video 17 detik yang beredar pada Minggu pagi.

Dalam rekaman video, terdengar suara seorang perempuan yang menjelaskan kejadian itu.

"Orang gantung diri di Desa Persiapan Loman pagi ini," jelas si perekam, dengan memperlihatkan tubuh korban yang sementara tergantung di pohon.

"Ada orang gantung diri di Desa Persiapan Loma, Rote Ndao, pagi ini hari Minggu," tambahnya menjelaskan. 

Tusuk dua warga

Sementara itu, di Kota Semarang Jawa Tengah, seorang okum TNI diduga melakukan penusukan kepada dua warga. 

Panglima Kodam (Pangdam) IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi melalui Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IV/Diponegoro Letkol Inf Andy mengonfirmasi pelaku penusukan merupakan anggota TNI berinisial Koptu I.M.

Kapendam menjelaskan, pelaku Koptu IM telah ditahan di Detasemen Polisi Militer Semarang untuk menjalani pemeriksaan intensif.

"Berkaitan dengan pelaku penusukan, bahwa benar pelaku adalah seorang oknum organik dari kesatuan kami yang berinisial Koptu I.M., dan saat ini sudah ditahan di Detasemen Polisi Militer Semarang untuk menjalani pemeriksaan secara intensif guna proses hukumnya," ujar Andy dikutip dari Kompas.com, Senin (13/1/2024).

Dalam keadaan mabuk

Menurut Andy, pelaku diduga dalam keadaan mabuk saat insiden penusukan terjadi di Kelurahan Purwosari, Kecamatan Semarang Utara, pada Minggu (12/1/2025) sekitar pukul 02.30 WIB.

"Diduga Koptu I.M. melakukan tindakan tersebut karena di bawah pengaruh minuman alkohol," jelasnya.

Andy memastikan bahwa Koptu I.M akan menerima hukuman yang setimpal sesuai dengan Undang-Undang jika terbukti bersalah.

"Pangdam telah memerintahkan agar pelaku, bilamana terbukti, harus mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku," tegasnya.

Pangdam IV/Diponegoro juga menyayangkan insiden tersebut, mengingat pihaknya telah sering mengingatkan anggotanya untuk tidak melakukan pelanggaran, terutama yang melibatkan warga sipil.

"Setiap jam olahraga, saya selalu menekankan agar seluruh prajurit dapat menjaga diri dan tidak melakukan pelanggaran sekecil apapun di mana pun berada, terlebih kepada rakyat. Seluruh prajurit di jajaran Kodam IV/Diponegoro harus mencintai dan berupaya keras membantu kesulitan-kesulitan rakyat sesuai dengan kemampuannya," tambahnya.

Lebih lanjut, Panglima Kodam (Pangdam) IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi mengungkapkan permintaan maaf atas insiden yang menimpa korban dan keluarga.

"Bapak Pangdam telah memerintahkan untuk membantu pihak keluarga korban berkaitan dengan perawatan untuk pemulihan korban secara maksimal," tandas dia.

Minta Maaf kepada Korban

Adapun Mayjen TNI Deddy Suryadi juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas insiden penusukan yang dilakukan oleh anggotanya terhadap dua warga Semarang. 

"Bapak Pangdam IV/Diponegoro mewakili Institusi Kodam IV/Diponegoro menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dan rasa keprihatinan yang mendalam kepada pihak korban beserta keluarganya atas musibah yang dialami," kata Kapendam IV/Diponegoro.

Insiden penusukan terjadi pada Minggu, (12/1/2025) dini hari di Kelurahan Purwosari, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. 

"Berkaitan dengan kejadian konflik antar personal yang berakhir dengan penusukan, yang terjadi pada hari Minggu, 12 Januari 2025 sekitar Pukul 02.30 WIB," jelas dia menambahkan.

Akibat penusukan tersebut, dua korban bernama Khoirul Muslimin dan Syarif Abdullah mengalami luka serius.

Pelaku akhirnya menyerahkan diri ke Polsek Semarang Utara, setelah melarikan diri dari lokasi kejadian.  

Pangdam IV/Diponegoro telah memberikan arahan untuk memastikan keluarga korban mendapatkan bantuan selama proses pemulihan.

"Bapak Pangdam telah memerintahkan untuk membantu pihak keluarga korban berkaitan dengan perawatan untuk pemulihan korban secara maksimal," ungkap Andy.

Pangdam juga menyayangkan insiden tersebut karena dia mengaku sering mengingatkan anggotanya untuk tidak melakukan pelanggaran, terutama yang melibatkan masyarakat.

"Setiap jam olahraga selalu menekankan agar seluruh prajurit dapat menjaga diri dan tidak melakukan pelanggaran sekecil apapun dimana pun berada, terlebih kepada rakyat. Seluruh prajurit di jajaran Kodam IV/Diponegoro harus mencintai dan berupaya keras membantu kesulitan-kesulitan rakyat sesuai dengan kemampuannya," imbaunya.

Saat ini, pelaku penusukan telah ditahan dan sedang menjalani proses hukum.

Pangdam menegaskan akan mengawal proses hukum tersebut agar pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. "Pangdam telah memerintahkan agar pelaku, bilamana terbukti, harus mendapat hukuman yang setimpal dengan perbuatannya dengan dasar ketentuan perundang-undangan yang berlaku," tegasnya. (*)

 

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkini