Berita Belu

Lapas Atambua Siapkan Lahan 5 Hektar untuk Pertanian, Dukung Asta Cita Presiden

Penulis: Agustinus Tanggur
Editor: Oby Lewanmeru
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Atambua mulai mengelola lahan seluas 5 hektar untuk pertanian.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aguatinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Atambua terus berinovasi dengan mengoptimalkan potensi geografis melalui pemanfaatan lahan seluas 5 hektar untuk pertanian. 

Kepala Lapas Atambua, Bistok Oloan Situngkir, menjelaskan lahan tersebut disiapkan untuk penanaman jagung dan padi,dengan dimulainya musim penghujan.

"Penyiapan lahan sudah dimulai sejak 6 November 2024 lalu, dengan menggunakan traktor untuk mempercepat proses pembajakan dan memastikan tanah siap tanam," ujar Kalapas Bistok, Minggu 17 November 2024.

Kalapas Bistok juga menjelaskan bahwa langkah ini sejalan dengan upaya mendukung Asta Cita Presiden serta program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.

“Pemanfaatan lahan ini merupakan komitmen kami dalam mengoptimalkan potensi geografis agar produktif secara mandiri tanpa adanya lahan tidur. Ini juga menjadi bagian dari pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan, khususnya di bidang pertanian,” kata Bistok. 

Sementara Kepala Sub Seksi Kegiatan Kerja Lapas Atambua, Andra Triyanto Sukabir, menambahkan bahwa lahan ini akan dikelola oleh delapan orang Warga Binaan yang sedang menjalani asimilasi di luar tembok Lapas. 

Tambahnya, Mereka akan dilatih mengolah lahan mulai dari proses persiapan, penanaman, hingga panen.

“Program ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan Warga Binaan, tetapi juga memberikan keterampilan yang bermanfaat bagi mereka setelah bebas. Harapan kami, mereka dapat menjadi petani yang handal dan mandiri,” ujar Andra.

Baca juga: Lapas Atambua dan PKBM Deflobamorata Bekali Warga Binaan dengan Pelatihan Wirausaha

Dikatakan, memanfaatkan curah hujan yang tinggi, diharapkan hasil pertanian dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal sekaligus menjadi model pembinaan kemandirian di bidang pertanian.

“Melalui program ini, kami ingin membuktikan bahwa Lapas Atambua tidak hanya menjadi tempat pembinaan, tetapi juga wadah pemberdayaan yang produktif,” tutupnya. (Cr23) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini