Baca tanpa iklan
POS-KUPANG.COM- Aksi blunder yang dibuat bek Persib Bandung, Victor Igbonefo membuat Maung Bandung harus pulang dengan kecewa karena kalah 0-1 dari Zhejiang FC.
Pada pertandingan kedua Grup F AFC Champions League Two di Huanglong Sports Stadium, Kamis 3 Oktober 2024 itu,Victor Igbonefo menjadi kambing hitam atas kekalahan Persib .
Victor Igbonefo kemudian memberikan jawaban terkait kesalahan pada laga melawan Zhejiang FC.
“Saya bertanggung jawab! Tidak ada alasan!“ katanya.
“Sepak bola memiliki situasi pasang surut, sulit untuk membalikkan malam terakhir (kemarin) tetapi saya akan fokus pada hal-hal positif dan semoga memenangkan pertandingan berikutnya,” harap Igbonefo.
Victor Igbonefo menjadi kambing hitam sehingga tidak heran banyak bobotoh yang memberikan kritik hingga meminta Victor Igbonefo out dari Persib Bandung.
Pada laga melawan Zhejiang FC, Persib Bandung sebenarnya tidak bermain buruk.
Persib Bandung bisa mengimbangi perlawanan tuan rumah Zhejiang. Pertahanan Persib Bandung juga terlihat cukup solid.
Momen paling penting laga terajdi ketika pelatih kepala Bojan Hodak memasukkan tiga pemain baru pada menit ke-70, termasuk ketika Victor Igbonefo mengganti Kakang Rudianto.
Baca juga: Hasil Liga 1 Persib Bandung Dihukum Denda Rp295 Juta Sanksi Larangan Kehadiran Bobotoh di Stadion
Tak sampai satu menit setelah masuk ke lapangan, Igbonefo gagal melakukan sundulan bola dengan sempurna, hingga si kulit bundar jatuh ke kaki pemain lawan Jean Kouassi.
Pemain asal Pantai Gading itu tidak menyia-nyiakan kesempatan dan menaklukkan kiper Kevin Ray Mendoza dengan tembakan keras.
Persib harus mengakhiri laga dengan kekalahan 0-1, hasil minor kedua setelah tim kandas dari Port FC (Thailand) pada laga pertama.
Victor Igbonefo kini angkat bicara soal blunder yang ia lakukan dalam postingan story Instagram pada Jumat (4/10/2024).
“Permainan yang bagus dari tim malam tadi. Pertahanan yang buruk dari saya yang membuat tim kehilangan satu poin di tangan,” tulis Igbonefo menyesali.
“Pada level ini Anda akan sulit membayarnya untuk kesalahan apa pun yang sudah dilakukan.”