Berita Kota Kupang

Pemkot Kupang Surati BP Migas Jakarta Tambahkan Kuota Minyak Tanah untuk Atasi Kelangkaan

Penulis: Ray Rebon
Editor: Oby Lewanmeru
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pj Walikota Kupang, Linus Lusi dan Tim TPID meninjau pasar dan agen-agen minyak tanah.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang terus berupaya untuk menangani masalah kelangkaan minyak tanah yang masih dialami oleh masyarakat di wilayah tersebut. 

Asisten II Setda Kota Kupang, Ignasius R. Lega, menyampaikan bahwa salah satu langkah konkret yang telah dilakukan adalah melaporkan kondisi ini kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) di Jakarta.

"Kami sudah melaporkan tentang kelangkaan minyak tanah yang masih terjadi di Kota Kupang. Pemkot juga telah menyurati BP Migas Pusat untuk menambah kuota minyak tanah,” ujar Ignasius kepada POS-KUPANG.COM, Jumat 4 Oktober 2024.

Selain menyurati BP Migas, Pemkot Kupang juga telah melakukan koordinasi intensif dengan Pertamina untuk mempercepat penyelesaian masalah ini.

Namun, hingga saat ini, kata dia belum ada tanggapan resmi dari BP Migas maupun Pertamina terkait permintaan penambahan kuota tersebut.

“Kami masih menunggu jawaban dari BP Migas dan Pertamina mengenai permintaan penambahan kuota. Situasi ini sangat mendesak bagi masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, kata dia menurut laporan dari Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Kupang, sekitar dua minggu yang lalu Pertamina sempat melakukan penambahan kuota minyak tanah. 

Dia berharap agar permintaan penambahan kuota minyak tanah dapat segera disetujui, sehingga pasokan minyak tanah di Kota Kupang dapat stabil dan kelangkaan yang terjadi bisa teratasi.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Kupang melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), yang dipimpin langsung oleh Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd., melakukan inspeksi mendadak (sidak) di salah satu pasar besar dan agen/distributor minyak tanah di Kota Kupang.

Sidak ini bertujuan memantau kestabilan harga bahan pokok (bapok), ketersediaan stok minyak tanah, serta sistem penyaluran dari agen ke pangkalan minyak. 

Dalam kunjungannya ke salah satu agen minyak tanah di Kota Kupang, PT Uma Tana Anawara setelah memantau harga bapok di pasar, Linus Lusi menyatakan bahwa strategi Pemkot Kupang untuk menekan laju inflasi salah satunya adalah melalui sidak pasar. 

Baca juga: Terima Sertifikat Tanah, Warga Fatukoa Sampaikan Terima Kasih kepada BPN Kota Kupang

“Kegiatan ini selain bertujuan untuk mengetahui kestabilan harga dan ketersediaan stok secara langsung, juga sekaligus menelusuri penyebab terjadinya kelangkaan minyak tanah di kalangan masyarakat beberapa hari terakhir,” ujarnya Selasa, 10 September 2024.

Informasi yang diperoleh dari agen minyak tanah tersebut, diketahui bahwa siklus pendistribusian minyak tanah tidak terlalu panjang hingga sampai ke masyarakat, yaitu dari Pertamina ke agen, agen ke pangkalan, dan pangkalan ke konsumen. 

Distributor juga mengakui bahwa jatah pasokan minyak tanah dari Pertamina kepada agen tetap stabil dan tidak ada pengurangan, dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 4.000 per liter sesuai aturan pemerintah (SK). Distributor menjamin setiap transaksi di tingkat pangkalan sesuai dengan titik koordinat yang sudah ditentukan.

Menanggapi informasi tersebut, Linus meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Kupang untuk segera berkomunikasi dengan para pemilik pangkalan guna mencari solusi atas permasalahan kelangkaan minyak tanah. 

“Saya meminta Kadis Perindag untuk menghadirkan beberapa pemilik pangkalan minyak guna bertemu dan berdiskusi, agar Pemkot bisa lebih cepat mengambil langkah-langkah penting terkait masalah ini,” tegasnya.

Dari sidak yang dilakukan TPID Kota Kupang, diperoleh informasi harga beberapa kebutuhan pokok, antara lain Ikan kembung besar (9 sampai 10 ekor per kumpul) dijual seharga Rp 50.000, ikan kembung padi (7 ekor) seharga Rp 20.000, ikan tuna dijual Rp 30.000 per kg, sementara ikan cakalang dijual Rp 17.000 per kg, lebih murah dari minggu sebelumnya yang dijual seharga Rp 22.000 per kg. Ikan tenggiri dijual Rp 35.000 per kg. Ayam potong dengan berat 2 kg dijual seharga Rp 70.000, berat 1,6 kg dijual Rp 60.000, dan ayam potong dengan berat 1,2 kg dijual seharga Rp 50.000. Harga telur tetap stabil sejak seminggu lalu, dengan satu rak telur dijual seharga Rp 55.000.

Untuk komoditas sayuran, cabe rawit lokal dijual Rp 20.000 per kg, cabe keriting Rp 50.000 per kg, dan cabe merah besar Rp 40.000 per kg. Bawang putih dijual seharga Rp 45.000 per kg, sementara bawang merah dan kacang hijau masing-masing dijual Rp 15.000 per kg dan Rp 20.000 per kg. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini