Wisata NTT

Wisata NTT,  10 Kampung Adat yang Mempesona Wajib Dikunjungi saat Liburan ke Sumba Tengah 

Penulis: Alfred Dama
Editor: Alfred Dama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kampung Kabonduk, Kampung ini terletak di Desa Makatakeri Kecamatan Katiku Tana, dengan jarak tempuh ± 1 km dari pusat kota waibakul.

POS KUPANG.COM -- Warga Kabupaten Sumba Tengah sama halnya dengan warga lainnya di Pulau Sumba hingga kinimasig menjaga tradisi warisan leluhur.

Sehingga hingga kini masih terjaga situs bidaya berupa kampung adat  yang indah peninggalam masa lalu.

Dan, wisatwan wajib mengunjung9 10 kampung adat di Sumba Tengah yang masih memiliki pesona budaya seperti dikutip dari   pariwisatasumtengsite.wordpress.com

1. Kampung Adat Wawarongu
Kampung Adat ini terletak di Desa Wendewa Barat Kecamatan Mamboro, dengan jarak tempuh ± 33 Km dari Ibu Kota Kabupaten Waibakul dan hanya berjarak ± 5 Km dari Ibukota Kecamatan (Mananga), dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.

Kampung ini termasuk salah satu kampung tertua di Sumba Tengah, yang mempunyai aura magis, karena di kampung inilah upacara sakral Tauna Usu Manua diselenggarakan.

Kontruksi Rumah Adat yang masih terjaga keasliannya tertata dengan rapi ditambah dengan kubur – kubur batu yang masih asli yang terletak di depan rumah.

Baca juga: Wisata NTT,  Kampung Adat Bena, Perkampungan Megalitikum yang Tersisa di Ngada

Memasuki pelataran kampung ini akan disambut dengan suasana yang begitu tenang, sehingga aura magisnya langsung terasa. Kemistikan kampung ini sangat terasa dengan keberadaan rumah kilat (Marapu) di tengah perkampungan tempat pelaksanaan ritual adat Tauna Usu Manua.

Barang – barang keramat masih disimpan di kampung ini.

2. Kampung Manua Kalada

Kampung Adat Manuakalada, Terletak di Desa Wendewa Selatan Kecamatan Mambor

Terletak di Desa Wendewa Selatan Kecamatan Mamboro dengan jarak tempuh sekitar 25 km dari Ibukota Kabupaten Waibakul dan hanya berjarak 1 km dari Ibukota Kecamatan.

Kampung ini merupakan kampung adat tertua atau biasa disebut juga kampung Raja, karena merupakan tempat Raja Mamboro bertahta dan di makamkan. 

Letak Kampung ini berada pada ketinggian yang dapat dilalui dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, beberapa rumah adat telah mengalami perubahan terutama pada atap rumah yang berganti seng, namun tetap memiliki eksotisme kehidupan tradisional Sumba. 

Di banding kampung – kampung adat lainnya, Kampung Manua Kalada memiliki beranda yang luas, ditengahnya terdapat berbagai kubur batu.

Baca juga: Wisata NTT,  Wisata Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Bisa Mampir di Taman Baca Mini

3. Kampung Praiwola

Terletak di Desa Wailawa, kecamatan Katiku Tana Selatan dengan jarak tempuh 8 km atau sekitar 20 menit perjalanan dari pusat kota Waibakul,dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Kampung ini merupakan kampung tertua dan bersejarah,serta memiliki fungsi sebagai tempat peristirahatan sementara para ratu dalam pelaksanaan ritual adat “Purung Ta Kadonga Ratu”. Kampung adat ini hanya memiliki 3 buah rumah dan barisan batu kubur yang tertata rapi didepannya.

Suasana magis dan tenang akan menyambut kita yang baru pertama kali menginjakkan kaki di tempat ini.

4. Kampung Tradisional Bondotera

Kampung Tradisional Bondotera Terletak di Desa Umbu Pabal kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat

Terletak di Desa Umbu Pabal kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, dengan jarak tempuh sekitar 15 km dari kota Waibakul, perjalanan dengan menggunakan mobil atau sepeda motor.

Pendakian Anda tidak sia – sia karena di sini Anda bisa melihat beberapa batu kubur megalitik yang berusia ratusan tahun dan tanda garis di batu – batu kubur tersebut yang menjadi Saksi bisu penggunaan benang sebagai alat penarik batu kubur pada masa lampau.

5. Kampung Galubakul

Terletak di Desa Malinjak kecamatan Katiku Tana Selatan, dengan jarak tempuh ± 5 km dari pusat kota waibakul. Untuk mencapai kampung ini bisa menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua.

Sebelum sampai di kampung ini, kita akan melewati pasar tradisional, kampung adat Kabonduk, hamparan persawahan di kiri dan kanan jalan, yang akan menambah pesona kampung adat ini. Akses jalan yang lurus dan beraspal membuat kampung ini mudah untuk dikunjungi.

Dikampung ini terdapat batu kubur megalitik terbesar dengan pemiliknya Umbu Sawola, yang didekorasi dengan ornamen – ornamen yang sangat indah dan rapi. Bangunan rumah berarsitektur khas sumba dengan barisan kuburan batu yang terdapat di depan rumah, menambah kesan harmonis dan indah.

Di samping kampung ini terdapat kampung – kampung kecil antara lain : Kampung Kabelawuntu, Kampung Matolang, Kampung Anabura dan Kampung Radak, yang juga memiliki keunikan dan kekhasannya masing – masing.

6. Kampung Lai Tarung

Menyebut Kampung Lai Tarung yang terlintas adalah sebuah kampung tempat pelaksanaan ritual adat “Purung Ta Kadonga Ratu”. Kampung ini terletak di Desa Makatakeri kecamatan Katiku Tana.

Untuk mencapai kampung ini harus berjalan kaki melewati jalan menanjak, dengan jarak tempuh 20 menit dari kampung Kabonduk, kampung ini terkesan terasing dari dunia luar, keaslian kehidupan tradisional sangat terasa di kampung ini, hanya terdapat beberapa buah rumah yang terpisah antara satu dengan yang lainnya, berbagai kubur batu dengan berbagai bentuk terdapat di kampung ini,

Di ujung kampung terdapat 2 buah bangunan tempat pelaksanaan ritual adat “Purung Ta Kadonga Ratu”, yaitu rumah kilat tempat dilakukannya ritual adat oleh para tetua adat (Rato) dan rumah pertemuan berbagai kabisu (suku).

Keunikan lain terdapat sebuah tambur kuno yang bagian atasnya berasal dari kulit manusia, menurut cerita, kulit itu adalah musuh yang berhasil bunuh diri pada suatu pertempuran.

Suasana kampung yang asri dengan bangunan arsitektur Sumba merupakan pola kehidupan yang mengandung nilai – nilai sejarah budaya yang tetap terjaga keberadaannya.

Kampung Lai Tarung ini telah masuk ke Cagar Budaya Nasional, yang berpusat di Bali, di bawah naungan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.

7. Kampung Pasunga

Kampung Pasunga Terletak di pusat kota Waibakul, Ibu Kota Kabaupaten Sumba Tengah.

Terletak di pusat kota Waibakul. Kampung dengan rumah – rumah adat Sumba semi modern ini menyuguhkan keindahan kampung adat yang mampu bersinergi dengan kemajuan peradaban masa kini. 

Anda bisa melihat batu – batu kubur megalitik yang berusia puluhan tahun dengan ukiran – ukiran khas Sumba yang bernilai seni tinggi dan kaya makna. Salah satu batu kubur yang terkenal adalah batu kubur “Umbu Puda”. Diatas batu kubur ini terdapat 2 ruangan tempat bersemayamnya 2 kakak beradik “Umbu Puda dan Umbu Kaledi”.

Didepan batu kubur ini didirikan satu batu persegi panjang dengan tinggi 3 meter yang disebut “Kadu Watu” (Menhir) yang diukir dengan ornamen menarik (Ana Tau). Batu kubur ini semakin melengkapi pesona kampung adat Pasunga.

8. Kampung Kabonduk

Kampung Kabonduk, Kampung ini terletak di Desa Makatakeri Kecamatan Katiku Tana, dengan jarak tempuh ± 1 km dari pusat kota waibakul.

Kampung ini terletak di Desa Makatakeri Kecamatan Katiku Tana, dengan jarak tempuh ± 1 km dari pusat kota waibakul. Dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Akses jalan beraspal lurus dan letaknya ditengah kota menjadikan kampung ini sangat mudah untuk dikunjungi

Kampung yang dijuluki kampung raja anakalang ini menyuguhkan keindahan rumah – rumah adat Sumba berarsitektur semi modern dan batu – batu kubur megalitik yang berusia puluhan tahun, dengan ukirannya yang sarat makna.

Salah satunya adalah batu kubur raja anakalang “Umbu Sappi Pateduk” yang terkenal dengan nama “Watu Raihi Moni”, dimana didepannya didekorasi dengan “Kadu Watu” (Menhir) dengan ukiran gambar yang sangat unik.

Dikampung ini pula kita dapat melihat benda – benda keramat seperti Gong, Tambur dan Tombak Mehang Karaga sebagai salah satu tombak yang digunakan dalam upacara adat “Purung Ta Kadonga Ratu”.

Keramahan masyarakat setempat semakin menjadikan kampung ini layak untuk dikunjungi setiap saat.

9. Kampung Adat Deri Kambadjawa

Terletak di desa Umbu Pabal Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, dengan jarak tempuh sekitar 8 km, perjalanan dengan menggunakan mobil atau sepeda motor dari kota waibakul.

Kampung adat yang masyarakatnya masih menganut kepercayaan Marapu ini sering dijuluki sebagai kampung para Rato. Anda akan dimanjakan dengan keindahan rumah – rumah adat tradisional beratap alang dan aktivitas kehidupan masyarakat tradisional Sumba Tengah.

Selain keindahan alam disekitarnya yang masih alami dan terjaga dengan baik, menjadikan kampung ini obyek wisata yang wajib Anda kunjungi di Sumba Tengah. 

Nuansa mistis kepercayaan Marapu sangat terasa di kampung ini, dimana terdapat beberapa spot keramat seperti kubur – kubur batu yang tidak bisa disentuh dan langkahi, balai – balai rumah yang hanya bisa diduduki serta tempat – tempat penyembahan Marapu.

Dikampung ini juga pada pertengahan bulan September hingga awal Oktober setiah tahunnya diadakan ritual adat “Purung Ta Liang Marapu” dan pencucian barang – barang keramat seperti : Tambur yang terbuat dari kulit manusia, bejana keramat yang dapat menyembuhkan penyakit kusta dan penyakit kulit lainnya, tombak, gong besar berusia ratusan tahun, periuk dari tanah liat, sendok masak dari kayu dan piring dari tempurung kelapa.

10. Kampung Padabar

Terletak di desa Waimanu, dengan jarak tempuh 10 km dari kota waibakul. Kondisi jalan yang lurus dan beraspal membuat kampung ini mudah dikunjungi. 

Sederetan bangunan berarsitektur khas sumba dan barisan batu kubur merupakan pesona unggulan kampung ini.

Keramahan masyarakat setempat ditambah dengan atmosfir keindahan alamnya yang masih asri nan hijau semakin menjadikan kampung ini sangat sayang untuk dilalui.*

Baca berita lain di Pos Kupang.com KLIK>>> GOOGLE.NEWS

Berita Terkini