KKB Papua

BREAKING NEWS: KKB Bebaskan Philip Mark Mehrtens, Susi Air Sambut Gembira

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, setelah 1,5 tahun disandera kelompok kriminal bersenjata di wilayah Nduga, Papua Pegunungan, akhirnya dapat dibebaskan di akhir September ini.

POS-KUPANG.COM, JAYAPURA - Bebasnya Philip Mark Mehrtens, pilot Susi Air, setelah 1,7 tahun disandera Organisasi Papua Merdeka menjadi kabar bahagia bagi berbagai pihak. Pihak Susi Air pun menyambut baik kabar bebasnya pilot Mehrtens dari kelompok Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Kuasa hukum Susi Air, Donal Fariz, mengatakan, pihaknya menyambut gembira pembebasan Philip Mark Mehrtens, Sabtu (21/9/2024). Selama penyanderaan, Susi Air terlibat dalam upaya mendukung pembebasan pilot asal Selandia Baru tersebut.

”Susi Air tentu terlibat upaya pembebasan tersebut dalam posisi yang dibolehkan secara hukum dan hal-hal teknis yang sifatnya tidak bisa kami sampaikan kepada publik,” kata Donal.

Informasi mengenai rencana pembebasan Mehrtens itu diterima pihak Susi Air melalui surat yang dibuat oleh OPM pada 17 September 2024. Namun, surat itu tidak ditujukan langsung kepada Susi Air. Surat itu dipublikasikan melalui media.

Dalam video dan foto yang dibagikan oleh Satgas Damai Cartenz Sabtu siang, Mehrtens saat ini telah bersama dengan aparat keamanan di Mimika, Papua Tengah.

”Kami tidak pernah berkorespondensi langsung dengan KKB (OPM) yang menawan Philip (Mehrtens). Namun, kami mendapatkan informasi mengenai rencana pembebasan itu melalui media. Media kemudian yang menghubungi kami,” ujarnya.

Sudah beberapa kali rencana pembebasan Philip itu diungkapkan oleh KKB. Namun, baru kali ini hal itu direalisasikan.

Donal mengatakan, saat ini pihaknya masih belum bisa memutuskan tindakan selanjutnya seusai pembebasan Philip. “Kami masih menunggu Bu Susi (Susi Pudjiastuti),” ujarnya.

Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, adalah pemilik dan pengelola Susi Air.

Pendekatan lunak

Dalam keterangannya, Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Brigadir Jenderal (Pol) Faizal Ramadhani menyebutkan, tim yang terlibat dalam pembebasan pilot Mehrtens menggunakan pendekatan lunak (soft approach). Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi jatuhnya korban jiwa, baik dari aparat, masyarakat sipil, dan sekaligus menjaga keselamatan pilot itu sendiri.

Sejak awal penyanderaan pada awal Februari 2023, upaya pembebasan dengan pendekatan lunak terus dilakukan untuk membebaskan pilot yang disandera di daerah terpencil Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan,
Aparat juga melakukan pendekatan persuasif dan memercayakan Edison Gwijangge, saat itu Penjabat Bupati Nduga (hingga Juni 2024), untuk melakukan negosiasi pembebasan.

Pada Mei 2024, dalam keterangannya, Edison yang memiliki hubungan kekerabatan dengan pimpinan OPM wilayah sana juga menyampaikan, upaya pembebasan telah memasuki tahap akhir.

Selain itu, pada Februari 2024, para tokoh bangsa dan agama juga menyerukan pembebasan Mehrtens yang sudah setahun disandera KKB. Pelepasan sandera itu diharapkan segera dilakukan dengan tanpa syarat, dalam keadaan sehat, serta secara damai.

Seruan itu disampaikan para tokoh bangsa, tokoh agama, dan masyarakat sipil untuk menyikapi satu tahun penyanderaan pilot Susi Air, Phillip Mark Mehrtens. Para tokoh itu, antara lain, Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Marzuki Darusman, Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Franz Magnis-Suseno, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Pendeta Gomar Gultom, dan Ketua PP Muhammadiyah Muhammad Busyro Muqoddas.

Selain itu, seruan juga disampaikan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Alissa Wahid, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, serta Direktur Eksekutif Imparsial Gufron Mabruri. (kompas.id)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkini