Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Dalam upaya mencegah anak putus sekolah di Kabupaten Belu, perbatasan Indonesia Timor Leste, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga, Agustina Haleserens, sukses mencetus inovasi aplikasi CerdasCek.
Aplikasi CerdasCek ini merupakan sebuah inovasi yang dapat membantu pemerintah daerah dalam memantau perkembangan anak lewat kehadiran di kelas dan juga mudah mendeteksi peserta didik yang rentan putus sekolah.
Agustina menjelaskan, latar belakang pembuatan aplikasi ini karena tingginya anak putus sekolah di Kabupaten Belu, kurang lebih pada tahun 2023/2024 ada 800 lebih peserta didik, baik jenjang SD dan SMP.
"Faktor utamanya karena ekonomi, jadi dengan adanya aplikasi ini kita bisa memantau perkembangan peserta didik, baik kehadiran, literasi dan numberik mereka. Jika sudah tiga hari tidak masuk sekolah tanpa keterangan, kita bisa ikuti kenapa sampe tidak masuk sekolah," jelasnya, Kamis (1/8/2024) usai dilaunching oleh Sekda Belu, Johanes A Prihatin.
Terkait penerapan aplikasi ini, Ia menjelaskan bahwa nantinya data base harus dari guru wali kelas, setiap hari harus sampaikan daftar hadir ke operator sekolah dan harus update baik kehadiran, kemampuan literasi dan numberik.
"Kami pastikan dalam waktu menengah atau enam bulan kedepan setiap sekolah baik SD maupun SMP akan menerapkan aplikasi ini," tambahnya.
Sementara Kepala Sekolah SMPN Satu Tasifeto Barat, Bernardine Meitty Laack menyambut baik aplikasi CerdasCek tersebut.
"Saya bangga dan sangat mendukung sekali dengan aplikasi yang sudah dibuat ini dan sekolah kami salah sekolah yang diuji coba. Aplikasi ini sangat membantu untuk mengontrol anak-anak dalam numerasi, literasi, kehadiran dan sosialnya juga terutama mencegah anak putus sekolah," pungkasnya. (cr23)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS