POS-KUPANG.COM, KUPANG - Posisi bakal Calon Gubernur NTT yang akan berkontestasi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak tahun 2024 menjadi sangat strategis. Karena itu, harus dilakukan kajian serius dalam penentuan bakal calon wakil gubernur untuk Pilgub NTT itu.
Bakal Calon Gubernur NTT dari PDI Perjuangan, Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema mengaku, posisi bakal calon wakil gubernur menjadi salah satu faktor yang menentukan kemenangan ajang kontestasi lima tahunan itu.
Ansy Lema yang dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Rabu, mengaku pesta demokrasi pada Pilgub NTT tahun 2024 sangat kompetitif. Karena itu, penentuan bakal calon wakil gubernur yang akan berpasangan dengannya terus dikaji secara serius baik oleh tim, partai maupun koalisi.
Baca juga: Bocoran Hasil Survei Pilgub NTT Beredar di Medsos, Ansy Lema Teratas untuk Elektabilitas Top of Mind
"Posisi wakil gubernur itu menjadi sesuatu yang sangat strategis untuk dipertimbangkan," ungkap Ansy Lema, Rabu 24 Juli 2024.
Politisi PDI Perjuangan berdarah campuran Flores dan Timor ini belum mengumumkan figur yang akan mendampingi dirinya pada Pilgub NTT 2024 mendatang.
Ia mengungkapkan, dirinya dan PDI Perjuangan sangat berhati-hati menentukan calon wakil gubernur ini, karena menyadari betul bahwa NTT dengan kompleksitas tantangan dan persoalan yang tidak kecil membutuhkan sinergi, kerja sama, dan gotong royong untuk membangun NTT.
"Kami tidak hanya ingin memenangkan kontestasi elektoral ini, tetapi kami harus bisa memastikan bahwa lima tahun ini Gubernur dan Wakil Gubernur NTT harus menjadi dwitunggal yang betul-betul solid, betul-betul kompak, untuk membangun NTT ini," tegas mantan juru bicara Ahok itu.
Figur potensial
Beberapa nama figur potensial bakal calon wakil gubernur NTT telah beredar di publik. Berdasarkan hasil survey Indikator Politik Indonesia periode 9-14 Juli 2024, terdapar beberapa nama yang layak dipertimbangkan.
Ada politisi sekaligus anggota Fraksi Demokrat DPR RI, Anita Jacoba Gah; politisi Gerindra yang merupakan mantan anggota DPD RI, Andre Garu; serta politisi Gerindra asal Sumba, Anita Nidya Mahenu. Ada pula ketua Dewan Penasehat DPD PSI NTT, Jane Natalia Suryanto serta Ketua DPD Hanura NTT, Refafi Gah.
Simulasi
Dalam simulasi pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur, Ansy Lema yang diduetkan dengan Anita Gah selalu berada di posisi teratas.
Pada survei ini, Ansy Lema dan Anita Gah berhasil ada di posisi pertama dengan elektabilitas 33,4 persen. Disusul oleh pasangan Melki Laka Lena dan Anita Nidya Mahenu di posisi kedua dengan raihan elektabilitas 28,3 persen.
Kemudian Simon Petrus dan Adrianus Garu menempati posisi ketiga di angka yang terpaut cukup jauh yakni 13,7 persen.
Bahkan ketika pasangan Melki diganti menjadi Gabriel Abdi Kesuma Beri Binna, pasangan Ansy Lema dan Anita Gah masih saja berada di posisi teratas.
Pada simulasi ini Ansy Lema-Anita Gah meraih 30,7 persen suara, diikuti Melki Laka Lena-Gabriel Abdi yang turun jadi 28,1 persen, dan Simon Kamlasi-Adrianus Garu mendapat 13,8 persen.
Masih jalin komunikasi
Ansy Lema mengakui mengakui masih terus menjalin komunikasi dengan beebagai partai politik, seperti Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
"Ibu Anita punya posisi yang baik sebagai bakal calon wakil gubernur. Tetapi ada nama-nama lain juga yang hari ini masuk juga dalam radar kami," kata Ansy. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS