Berita NTT

Kadis Kesehatan NTT Ajak Semua Pihak Cegah Virus Polio

Penulis: Sipri Seko
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pembukaan pertemuan advokasi dan sosialisasi imunisasi inactivated polio vavcine dan PIN Polio tingkat Provinsi NTT di Hotel Sylvia, Kupang, 10 Juli 2024.

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Saat ini sudah ada delapan provinsi di Indonesia yang terpapar virus polio. Virus ini, katanya, sangat berbahaya. Karena itu, ujarnya, kita harus bekerjasama untuk melawannya. 

Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Drg. Iien Adriany, M.Kes dalam pertemuan advokasi dan sosialisasi imunisasi inactivated polio vavcine dan PIN polio di Hotel Sylvia Kupang, Rabu 10 Juli 2024.

"Kita harus sama-sama menjaganya. Jangan sampai NTT kena. Virus ini belum ada obatnya padahal penyebarannya sangat cepat. Untuk itu, kita harus mencegahnya. Karena kalau sudah masuk, kita tidak bisa mencegahnya, " katanya. 

Karena itu, ujarnya, informasi tentang pelaksanaan imunisasi polio ini harus disosialisasikan secara masif. Semua pihak, lewat media sosial, media massa dan lainnya harus menginformasikan hal ini kepada masyarakat. 

Baca juga: Dinkes NTT Gelar Pertemuan Advokasi dan Sosialisasi Mendukung Pelaksanaan IPV-2

Dia mengatakan, virus polio hanya bisa dicegah dengan imunisasi. Imunisasi di NTT, katanya, gratis diberikan kepada masyarakat. Apalagi, ujarnya, vaksin polio ini hampir tidak ada risiko. Untuk itu, ujarnya, masyarakat harus diajak untuk menyukseskan pekan imunisasi ini. 

Kepada peserta sosialisasi dari kabupaten dan kota, Iien membagikan berbagai tips bagaimana membuat semua orang aktif dalam pekan imunisasi polio ini. Misalnya, meminta dukungan bupati atau walikota, kepala desa, Polri, TNI dan lainnya. 

Data dari panitia pelaksana, Damiana mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh peserta dari dinas Kesehatan kabupaten dan kota di NTT, stakeholder terkait seperti TNI,  Polri, tokoh agama dan lainnya.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkini