Pilgub DKI Jakarta

Kaesang Pangarep: Mestinya yang Jadi Cagub Itu Presiden PKS, Bukan Figur Non Partai

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MESTINYA – Kaesang Pangarep melontarkan pernyataan yang mengejutkan. Dia bilang, mestinya Presiden PKS jadi cagub DKI Jakarta, bukan kader non partai

POS-KUPANG.COM – atau Partai Keadilan Sejahtera, Ahmad Syaikhu kaget mendengar kritikan Ketua Umum PSI atau Partai Solidaritas Indonesia, Kaesang Pangarep soal Pilgub DKI Jakarta yang saat ini sedang berproses.

Kaesang yang merupakan putra bungsu Presiden Jokowi itu, menyebutkan, bahwa PKS merupakan partai pemenang pemilu di DKI Jakarta. Peroleh suaranya mampu membawa 18 kursi di DPR Provinsi DKI Jakarta.

Dengan demikian, mestinya Presiden PKS Achmad Syaikhu mutlak menjadi Calon Gubernur atau Cagub DKI Jakarta. Bukan sebaliknya menentukan figur lain yang bukan sosok kader partai, kemudian diusung dalam momen Pilgub DKI Jakarta.
Untuk diketahui, PKS sudah memutuskan mendukung Anies Baswedan, mantan calon presiden RI untuk maju dan bertarung di Pilgub DKI Jakarta.

Kaesang lagi-lagi menjelaskan bahwa seharusnya PKS sebagai partai pemenang pemilu di Jakarta, mengusung kadernya sendiri sebagai bakal calon Gubernur DKI, bukan memilih figure non kader.

"Tapi ya ini menurut saya pribadi ya. Pak Presiden PKS ini sebagai pemenang pemilu di Jakarta, punya 18 kursi, saya rasa sebenarnya pak Presiden PKS ini menjadi gubernur (diusung di Pilkada DKI)," kata Kaesang di DPP PSI, Senin 8 Juli 2024.

Atas pernyataan Kaesang Pangarep itu, Pengamat Politik Citra Institute Efriza langsung meresponnya. Efriza menilai bahwa pernyataan Kaesang Pangarep itu merupakan sindiran ke PKS sebagai partai pemenang Pemilu di Jakarta.

"Seharusnya dipahami bahwa PKS memang dalam mengusung Pilkada DKI itu blunder dan sisi yang lain mereka meralat atas pernyataannya serta PKS tidak percaya diri (untuk menang jika tak usung Anies)," kata Efriza, Selasa 9 Juli 2024.

Dikatakannya, blunder yang dimaksud, adalah PKS sempat menyatakan, Anies Baswedan jika ingin diusung harus menjadi kadernya terlebih dahulu. Namun, di ujung perjalanan, PKS justeru mencari Anies Baswedan kemudian menyatakan mendukungnya.

Dengan demikian, kata Efriza, pernyataan yang diucapkan Kaesang sangat tepat untuk menumbuhkan rasa percaya diri, bahwa PKS bisa menang di Pilkada DKI tanpa mengusung Anies Baswedan.

"Harusnya menempatkan Anies yang non partai sebagai wakilnya dan PKS mengusung kadernya sebagai calon Gubernurnya, itu semestinya dilakukan PKS. Bukan malah terbalik mengajukan calon (kader) tapi jadi bakal Cawagub," ujarnya.

Efriza melanjutkan, PKS sangat menganak emaskan sosok Anies Baswedan sehingga di Pilkada DKI mengusunya kembali sebagai bakal Cagub.

Ia pun menduga bahwa Anies adalah kader PKS yang berada di luar partai karena selalu mendukung Pilkada dan Pilpres.

"Bahkan bisa di katakan PKB akan mundur untuk mencoba usung Anies kalau terus memaksakan seperti itu. Langkah ini sebagai sinyal bahwa ini berat mengusung PKS dengan Anies yang satu warna, ideologisnya, pemilihnya dan kedekatan emosional sama Anies dengan PKS," ungkapnya.

Selain PKB, Efriza melihat PDIP dan Nasdem juga mulai menarik diri untuk koalisi dengan PKS di Pilkada DKI jika tetap mengusung Anies.

Baca juga: Anies Baswedan Berterima Kasih Selalu Bersama PKS Rebut Kursi 01 DKI Jakarta

Baca juga: Syaiful Huda: Sangat Elok Kalau Anies Baswedan Berduet dengan Sosok yang Lebih Plural

Sebab, tambah Efriza kedua partai itu tidak bisa membedakan identitas kepartaian karena melihat Anies dan PKS memiliki ideologi yang sama yakni sebagai islam kanan.

"Tapi bisa dibedakan secara identitas dari Anies bukan orang partai, bukan kenyataan dari PKS dan bukan kader secara KTA, maupun AD ART, kalau secara ideologis ya sangat detail sekali," imbuhnya.

Sebelumnya, DPP PKS secara resmi telah mengumumkan bakal mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai bakal Cagub-Cawagub DKI beberapa waktu lalu.

Namun, Ketua Umum DPP PSI, Kaesang Pangarep menyindir DPP PKS yang seharusnya mengusung kadernya sebagai bakal calon Gubernur DKI bukan Anies Baswedan.

Sebab, DPP PKS merupakan partai pemenang Pemilu di Jakarta dan punya kekuatan besar mengusung kadernya sebagai kepala daerah di DKI.

Ajak PSI Dukung Anies-Sohibul Iman

Sementara itu, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengajak Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk bergabung dalam koalisi mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman (AMAN).

"Dalam pertemuan sudah tersampaikan keputusan DPTP PKS terkait Pilkada Jakarta, kami mengusung Anies-Sohibul, mungkin ini pertama kali bertemu mungkin akan ditindaklanjuti dengan dalam pertemuan yang lebih intens," ucap Syaikhu dalam website resmi PKS, Selasa 9 Juli 2024.

"Harapannya kalau PSI bisa sama-sama mengusung itu yang kita harapkan, dalam satu perahu mengusung pasangan Anies-Sohibul," tambahnya.

Syaikhu kemudian menyebutkan, kunjungan PSI ke PKS menjadi bagian awal untuk menepis seolah-olah PSI dan PKS tidak bisa bekerja sama.

Ia menuturkan, dalam pertemuan tersebut banyak titik temu yang menjadi kesepahaman antara kedua partai tersebut, yakni sama-sama berkomitmen membangun dan membawa partai agar bisa berkontribusi bagi bangsa.

"Khususnya kerja sama dalam upaya membangun partai ini dan memberikan kontribusi yang lebih konkret untuk Indonesia lebih baik," ucap Syaikhu.

"Misalnya tadi kita akan tindaklanjuti kemungkinan kerja sama di bidang kepemudaan, bidang olahraga, bidang lingkungan hidup, dan bidang perempuan," imbuhnya.

"Ini akan jadi suatu konkret hasil pertemuan ini dan mudah-mudahan ini akan juga bisa beri kontribusi bagi bangsa dan negara kita," lanjut Syaikhu.

Ia yakin dengan kolaborasi yang dijalankan bersama PSI bisa membuahkan kemenangan di Pilkada serentak 2024.

"Di Banten kita dalam satu koalisi dan di Kabupaten Lebak, PKS sebagai calon bupati dan wakilnya dari PSI, mudah-mudahan di titik-titik lain juga bisa kami cari bersama ke depan kerjasama-kerjasama kepala daerah dan wakil kepala daerah," ucapnya.

Sementara itu Kaesang Pangarep menyatakan terkait dukungan terhadap pasangan AMAN pada Pilkada Jakarta akan dibahas lebih intens di internal partai."Mengenai tadi menarik ya soal koalisi yang akan dibangun oleh DPP PKS dalam mengusung pak Anies Anies dan pak Sohibul di Pilkada Jakarta, kami akan membahas kembali di PSI," ucap Kaesang.

Baca juga: PKS Hembuskan Isu Kaesang Pangarep, Habiborukhman: Itu Keinginan Masyarakat

Baca juga: Andreas Hugo Parera: PDIP Jakarta Rekomendasikan Anies Baswedan Jadi Gubernur DKI

"Semoga ada kolaborasi-kolaborasi yang tentunya nanti akan terjadi di Pilkada," imbuhnya.

Menurut Kaesang, ia sudah menyusun strategi kolaborasi dengan PKS untuk memenangkan Pilkada serentak 2024.

"Alhamdulillah seperti pak Presiden PKS tadi bilang, di Banten, Kabupaten Lebak sudah kolaborasi, saya berharap ini berkelanjutan demi kebaikan bangsa," tandasnya.

Dalam menerima kunjungan DPP PSI, turut hadir mendampingi Presiden PKS Ahmad Syaikhu di antaranya Sekjen PKS Habib Aboebakar Alhabsyi, Bendahara Umum Mahfuz Abdurrahman, dan Ketua Bidang Kepemudaan Gamal Albinsaid. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Berita Terkini