POS-KUPANG.COM – Hasil tinju dunia, Komisi Olahraga New York (NYSAC) menjatuhkan sanksi 1 tahun ditambah denda Rp 16 miliar kepada Ryan Garcia terkait kasus doping saat lawan Devin Haney.
Denda kepada Ryan Garcia terdiri atas 1 juta dolar AS yang harus dibayarkan kepada Golden Boy Promotions (sekitar Rp 16,5 miliar) plus 10 ribu dolar AS (sekitar Rp 164,7 juta).
Selain itu, hasil duel tinju dunia pada 20 April 2024 di mana Ryan Garcia menang angka mayoritas atas Devin Haney, diubah jadi no-contest.
Dengan demikian, catatan rekor Devin Haney dikembalikan menjadi 31-0-0-1, 15 KO, sementara Ryan Garcia menjadi 24-1-0-1, 20 KO.
Dikutip dari sportanews.com, Ryan Garcia gagal dalam tes doping pascapertarungan di mana juga gagal dalam timbang badan. Dalam pertarungan tinju dunia itu Ryan Garcia tiga kali menjatuhkan Devin Haney.
Ryan Garcia boleh menolak menggunakan doping dan menyebut apapun penyebabnya. Namun, bukti-bukti membuat otoritas tinju New York tetap menjatuhkan sanksi dan denda yang cukup besar bagi Ryan Garcia.
Dengan demikian, Ryan Garcia setidaknya akan absen selama setahun.
Dia bisa saja bertarung di luar New York. Namun, sepanjang duel di AS, kemungkinannya kecil karena otoritas di masing-masing negara bagian biasanya ikut mendukung keputusan otoritas tinju negara bagian lainnya.
Baca juga: Jadwal Tinju Dunia, Tyson Fury Ancam KO-kan Oleksandr Usyk Saat Rematch di Riyandi
Kecuali mungkin jika dia bertarung di luar AS, seperti Conor Benn yang dilarang bertarung di Inggris namun bisa bertarung di AS.
Sebelumnya diberitakan, Ryan Garcia dinyatakan positif menggunakan zat terlarang untuk meningkatkan performa yang dikenal sebagai ostarine.
Penemuan itu pada hari dan sehari sebelum kemenangan menakjubkan dimana Ryan memukul knockdown (KO) ronde ketiga atas Devin Haney bulan lalu di New York.
Sumber melaporkan pada Rabu 1 Mei 2024 bahwa pengujian tersebut dilakukan oleh Asosiasi Anti-Doping Sukarela (VADA) yang berbasis di Las Vegas.
Dan seseorang yang mengetahui proses tersebut melaporkan zat kedua, yang dikenal sebagai 19-norandrosterone, “disaring positif” dan “sedang dikonfirmasi oleh” Carbon Isotope.
Penulis tinju Dan Rafael pertama kali melaporkan hasilnya. Hasil tes biasanya memerlukan waktu pemrosesan 72 jam jika dilakukan secara terburu-buru – atau “stat” –, kata seorang pakar doping.
Baca juga: Jadwal Tinju Dunia, Bakole Ujian Terbesar Anderson, Ini Komentar Bob Arum dan Ben Shalom
Garcia (25-1) meraih kemenangan keputusan mayoritas yang mengejutkan atas juara kelas ringan WBC Devin Haney. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS