POS KUPANG.COM -- Pulau Timor semasa Perang Dunia II menjadi medan tempur yang dasyarat antara pasukan Jepang lawan pasukan Sekutu
Saat itu, sekutu yang terdiri dari Australia , Amerika , Inggris dan Belanda mati-matian mempertahankan Pulau Timor dari invasi Jepang .
Ratusan bahkan ribuan korban gugur dari dua pihak. Dan, jejak perang itu dapat diolihat dengan kehadiran tugu perang di Kolbano , Kabupaten Timor Tengah Selatan
Dikutip dari parekrafntt.id, Situs dan Monumen Perang Kolbano Terletak di Desa Kolbano, Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor tengah Selatan.
Untuk menuju lokasi dibutuhkan sekitar 2 jam perjalanan dari kota So’e. Situs dan monumen ini sudah terdaftar menjadi Cagar Budaya Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dalam kawasan ini terdapat dua monumen yang dibangun oleh belanda pada 1908 dan dibangun oleh dua orang dosen Universitas Nusa Cendana pada tahun 1969 (KoEhuan,1986).
Monumen yang dibangun oleh Belanda berbentuk tugu segi empat dengan tinggi sekitar 6 meter.
Baca juga: Wisata NTT, Tua Mese Mutiara Indah Bak Raja Ampat di Tanah Timor
Bagian bawah monumen terbagi 3 bagian yang melambangkan tiga fase kehidupan, yakni lahir, hidup dan mati. Bagian tengah tugu terdapat prasasti yang menuliskan nama 16 serdadu KNIL yang gugur dalam pertempuran Kolbano pada tanggal 26 Oktober 1907 (Lakapu,2014).
Kemudian bagian atas dibuat melancip ke atas seperti atap rumah dimana di situs ini merupakan rumah peristirahatan terakhir bagi serdadu-serdadu belanda yang terbunuh dalam pertempuran Kolbano dan dikuburkan di lokasi ini pula.
Monumen ini mulai dibangun Belanda pada tahun 1929 hingga selesai dan diresmikan pada tahun 1930. (KoEhuan,1986).
Selain tugu peringatan di atas, terdapat pula tugu peringatan yang dibangun oleh masyarakat lokal untuk memperingati pahlawan yang gugur dari pihak Indonesia.
Tugu ini dibangun atas gagasan dari Drs. M. Taopan dan Drs, Y.F. Markus yang merupakan
Baca juga: Wisata NTT, Ingin Liburan ke Labuan Bajo, Ini 5 Tempat Sewa Kapal Pinisi untuk Jelajah TNK
dosen dari Universitas Nusa Cendana pada tahun 1969. Monumen ini didesain oleh Andrian Hans dari Niki-Niki pada bulan Maret 1969.
Monumen ini kemudian dibangun secara gotong royong melibatkan masyarakat Kolbano dan selesai pada bulan April 1969. Monumen ini terdiri dari tiga bagian, yakni:
1) Bagian dasar berbentuk persegi dengan lima tingkatan yang melambangkan lima sila dalam pancasila.
2) Bagian tengah berbentuk persegi yang menyempit ke atas