Tokoh NTT

Profil Tokoh NTT, Alexander Bajawa Petinju Profesional Pertama yang Juara Kelas Berat Indonesia

Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alexander Bajawa (Kiri) merupakan petinju Indonesia asal Kabupaten Ngada, Provinsi NTT merupakan mantan Juara Kelas Berat Indonesia Versi ATI IBA

POS-KUPANG.COM- Dalam dunia  'baku pukul' di atas ring anak muda asal Provinsi NTT ternyata banyak yang mengukir prestasi bukan saja tingkat nasional tetapi juga internasional.

Beberapa deretan mana misalnya, Johni Asadoma (mantan Kapolda NTT), Hermensen Ballo, Nelson Oil, Yeremias Sally merupakan atlet tinju yang mengharumkan nama provinsi ini.

Salah satu nama yang tidak kalah hebatnya yakni Alexander Bajawa, seorang petinju Indonesia asal NTT kelahiran Bajawa, Kabupaten Ngada, 7 Maret 1982.

Alexander Bajawa yang mendapat julukan The Black Horse di usia yang masih muda, 23 tahun, telah menyandang gelar juara kelas bulu Indonesia versi KTI/IBC.

Kemudian di usia 24 tahun Alexander Bajawa merebut gelar juara kelas bulu IBO Inter-Continental dengan reputasi tak terkalahkan dengan rekor 36 kali menang satu kali draw.

Di usia 26 tahun Alexander Bajawa naik ke kelas bulu super, kembali ia menambah koleksi gelar dengan merebut gelar juara kelas bulu super Indonesia versi ATI/IBA.

Baca juga: Profil Tokoh NTT, Yahya Ado Sosok Pencetus Sekolah Alam PAUD di NTT 

Kemudian di usia 27 tahun berhasil merebut gelar juara kelas ringan versi WBO Asia Pasifik. Dengan pertimbangan sudah tidak punya lawan di dalam negeri, ia kemudian melanglang buana ke manca negara.

7 Januari 2017, The Black Horse melakukan debut dalam menjalani karier di luar negeri.

Dia tampil kurang baik dan takluk terhadap Azizbek Abdugofurof (Uzbekistan) dengan kekalahan undur diri di ronde ke dua di Johor International Convention Center, Johore Bahru, Malaysia.

Pertarungan kedua Alexander Bajawa diadakan di Resorts World Sentosa, Singapore, 27 Mei 2017.

Pertarungan dijadwalkan berlangsung selama 10 ronde memperebutkan gelar kelas welter super versi UBO international melawan mantan juara kelas bulu super versi IBF Pan Pacific, Tommy Browne (Australia).

Pertandingan dihentikan di ronde ketiga oleh wasit dan hasilnya Alexander Bajawa dinyatakan kalah TKO.

Baca juga: Profil Tokoh NTT, Kasim Botan Winger Asal Adonara Flores Timur yang Gacor di Persebaya

Pertarungan ketiga diadakan di Quancheng Park, Jinan, China, 26 Agustus 2017 melawan petinju tuan rumah China Pui Yu Lim.

Dalam perebutan sabuk juara kelas berat ringan versi WBC Asian Boxing Council Continental tersebut, Alexander Bajawa kembali takluk dengan kekalahan undur diri di ronde pertama.

Pada 20 Oktober 2017, menjalani pertarungan keempat melawan Renold Quinlan dari Australia.

Halaman
12

Berita Terkini