Parodi Situasi

Parodi: Uskup Agung Ende, Pendengar yang Baik

Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Uskup Agung Ende terpilih, Mgr. Paul Budi Kleden, SVD

Oleh Maria Matildis Banda

POS-KUPANG.COM - Semalam, 25 Mei 2024 telah diumumkan Uskup Agung Ende. Sebuah nama yang sangat dikenal Ende, Indonesia, dan Dunia.

Pater Paul Budi Kleden, SVD. Berita gembira yang membanggakan. Setelah lama menunggu, sejak berpulangnya Mgr. Vincensius Sensi Potokota ke keabadian, kini telah datang Uskup Agung Ende yang baru.

***

“Betul kah? Dari Roma sebagai Superior Jendral Serikat Sabda Allah, sejak 2018. Kini jadi Uskup Agung Ende? Bisa kah?”

Jaki dan Rasa terkejut bukan main mendengar pengumuman yang disampaikan Romo Dasnan, Vikjen Keuskupan Agung Ende atau disingkat KAE Ende.

“Rendah hati sekali. Dari urus dunia rela pulang urus Ende. Luar biasa.”

“Sudah pasti kah?” Jaki dan Rara saling bertanya.

“Tentu sudah pasti. Kita sudah dengar langsung dari Ende. Pengumuman yang tentu mengantar kabar baik untuk Ende. Kita punya Uskup Agung yang baru. Yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya ya…Pater Paul Budi Kleden,” sambung Benza.

Dirinya pun masih diliputi rasa haru, berdebar, karena sejak lama berharap agar segera terpilih Uskup baru.

“Bagaimana pendapatmu Nona Mia,” Jaki dan Rara bertanya bersamaan.

Keduanya tahu bahwa Nona Mia yang selama ini sedikit gelisah menanti kabar baik untuk KAE. Karena menurut Jaki dan Rara, komentar Nona Mia sangat dinantikan. Luar biasa.

***

“Uskup Agung Ende untuk kita semua,” jawab Nona Mia dengan wajah cerah. Dirinya pun masih diliputi rasa haru, berdebar, karena sebagaimana Benza dan segenap umat, khususnya umat KAE, benar-benar semuanya sedang menanti kabar.

“Sungguh umat berharap-harap tak pasti,” Jaki berkomentar.

“Tak pasti kenapa?” sambung Nona Mia. “Tak pasti yang bagaimana? Ha ha…”
Nona Mia tertawa gembira. Tidak perlu cemas! Semuanya akan baik-baik saja… Yang penting bagi kita adalah sudah ada Uskup Agung Ende.”

“Apakah akan baik-baik saja?” tanya Rara.

“Saya kasihan Pater Budi. Kenapa sudah baik-baik di Roma mesti pulang? Biar Pater Budi di sana saja…ada banyak sekali tanggung jawab pekerjaan untuk seluruh dunia… aduh kenapa mau pulang?”

Rara dan Jaki geleng-geleng kepala.

“Sebagai imam, sebagai pater, tentu saja Pater Budi hanya bisa taat. Itu saja. Taat,” jawab Benza. “Mari kita berdoa…mari kita bergembira… Tuhan memberkati.”

“Begitukah?” Jaki, Benza, dan Nona Mia terpanah.

***

“Pater Paul Budi Kleden itu pendengar yang baik. Pendengar yang sangat baik. Itulah salah satu hal penting yang menarik perhatian. Dengarlah…dengar…dan dengar. Satu hal yang sering kali kita berempat ini abaikan. Tidak pernah dengan tenang mau belajar mendengar. Betul tidak?” tanya Benza lagi.

Nona Mia, Jaki, dan Rara terpanah lagi. “Sekarang saatnya kita bersama dan belajar lebih baik dengan sosok yang dikenal sebagai pendengar yang baik.”

“Jadi pendengar yang baik kah?” tanya Nona Mia.

“Selamat Pulang ke Ende Bapa Uskup Agung Ende. Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD.” (*)

Berita Terkini