Danau Kelimutu Berubah Warna

Air Danau Tiwu Ata Polo Berubah Warna Hitam, Gunung Api Kelimutu Berstatus Normal

Editor: Eflin Rote
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi terkini perubahan warna air Danau Kelimutu 'Tiwu Ata Polo'. Kamis, 23 Mei 2024.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE - Pasca perubahan warna air danau kawah Danau Kelimutu, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebut status Gunung Kelimut berada di level I atau normal..

Berdasarkan siaran pers Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 45/ KM /BGL/2024 tentang perubahan warna air danau kawah Gunung Kelimutu yang diterima POS-KUPANG.COM, Kamis, 23 Mei 2024 pagi, selain melaporkan perubahan warna air Danau Kelimutu menjadi warna hitam juga melaporkan perkembangan terakhir aktivitas Gunung Kelimutu periode 13 Mei 2024 hingga 22 Mei 2024. 

Dijelaskan, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut dan eramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 5-25 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, timur, selatan dan barat laut. Suhu udara sekitar 17-30°C. 

Jaringan seismik Gunung Kelimutu merekam 37 kali gempa vulkanik dalam, 1 kali gempa vulkanik dangkal, 14 kali gempa tektonik lokal dan 29 kali gempa tektonik jauh.

Potensi bahaya saat ini berupa erupsi freatik dengan ancaman bahaya berupa semburan air dan lontaran material di sekitar kawah. Hujan abu dapat terjadi dengan jarak dan intensitas tergantung pada arah dan kecepatan angin.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menghimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Kelimutu dan pengunjung atau wisatawan agar membatasi aktivitas di sekitar area kawah dengan tidak melewati pagar pembatas, tidak mendekati kawah danau, tidak mendekati tembusan gas dan tidak bermalam di dalam kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.

Masyarakat Gunung Kelimutu juga diimbau agar tetap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Kelimutu dan tetap mengikuti perkembangan aktivitas G. Kelimutu melalui aplikasi Magma Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore atau melalui website https://magma.esdm.go.id, https://vsi.esdm.go.id dan https://geologi.esdm.go.id.

Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunungapi Kelimutu di Kampung Kolorongo, Desa Koa Nora, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung.

Tingkat aktivitas Gunung Kelimutu akan dievaluasi secara berkala maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum diterbitkan.

Gunung Kelimutu merupakan gunungapi tipe strato dengan ketinggian 1384,5 m di atas
permukaan laut. Secara geografis Gunung Kelimutu terletak pada posisi koordinat 08o45’30” LS dan 121o50’00 BT. 

Gunung Kelimutu diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan (PGA) yang berlokasi di Kampung Kolorongo, Desa Koa Nora, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Gunung Kelimutu memiliki 3 danau kawah, yaitu Kawah 1 (Tiwu Ata Polo), Kawah 2 (Tiwu Koofai Nuwamuri) dan Kawah 3 (Tiwu Ata Bupu).

Sejarah erupsi Gunung Kelimutu tercatat sejak tahun 1867 dan memiliki interval erupsi berkisar 1-73 tahun. Erupsi terakhir terjadi pada bulan Juni tahun 1968 berupa letusan freatik di Kawah 2 (Tiwu Koofai Nuwamuri) dengan didahului suara desisan dan semburan air coklat kehitaman di bagian barat danau. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkini