POS-KUPANG.COM, KREMLIN - Presiden Vladimir Putin memulai masa jabatannya yang kelima dengan upacara pelantikan yang diadakan di Kremlin Rusia pada hari Selasa (7/5/2024).
Ini menandai dimulainya masa jabatan enam tahun lagi sebagai pemimpin Rusia. Peristiwa ini terjadi di tengah penindasan politik, perang kontroversial di Ukraina, dan struktur kekuasaan yang semakin terpusat.
Dalam upacara khidmat di Istana Emas Grand Kremlin, Putin meletakkan tangannya di atas Konstitusi Rusia dan berjanji untuk mempertahankannya. Beliau berpidato di hadapan sejumlah pejabat terpilih, menekankan persatuan dan ketahanan dalam menghadapi tantangan.
Sejak naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1999 setelah kepergian Presiden Boris Yeltsin, Putin telah mengubah arah Rusia, mengubahnya dari sebuah negara yang bangkit dari gejolak ekonomi menjadi kekuatan geopolitik dengan peran yang kontroversial dalam urusan global.
Konflik tahun 2022 di Ukraina, yang ditandai sebagai konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II, memicu sanksi keras Barat terhadap Rusia, mendorong negara tersebut lebih dekat ke aliansi alternatif dengan negara-negara seperti Tiongkok, Iran, dan Korea Utara.
Masa jabatan Putin yang diperpanjang, yang baru akan berakhir pada tahun 2030, ditandai dengan cengkeraman kekuasaan yang kuat dan kemauan untuk menghadapi musuh, baik di dalam maupun di luar negeri. Pelantikannya baru-baru ini dirancang dengan cermat, menampilkan gerakan simbolis dan pesan politik yang bertujuan untuk memperkuat otoritasnya.
Mengakui “pahlawan” konflik Ukraina, Putin mempertahankan sikap menantang terhadap kritik Barat, mendesak dialog sambil menuduh negara-negara Barat melakukan agresi dan pengendalian. Absennya diplomat-diplomat penting Barat pada upacara tersebut menggarisbawahi ketegangan hubungan antara Rusia dan Barat.
Upacara penghormatan dengan 30 tembakan senjata dilakukan setelah pidato Putin, yang kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan kemegahan militer dan pemberkatan agama oleh Patriark Kirill, yang menggambarkan kesamaan antara Putin dan para pemimpin bersejarah Rusia.
Baca juga: Vladimir Putin Memenangkan Pemilu di Rusia dengan Jumlah Pemilih Terbanyak, Berdasarkan Hasil Awal
Ke depan, agenda Putin diperkirakan akan fokus pada konsolidasi kontrol dalam negeri dan memajukan kepentingan strategis Rusia di luar negeri. Konflik yang sedang berlangsung di Ukraina dan tantangan internal, termasuk korupsi dan tekanan ekonomi, akan menentukan arah kepemimpinannya.
Meskipun ada kecaman internasional dan perbedaan pendapat di dalam negeri, Putin memulai masa jabatannya yang kelima dengan cengkeraman kekuasaan yang kuat, setelah menetralisir oposisi politik dan membungkam kritik.
Genggaman Kremlin yang semakin ketat terhadap perbedaan pendapat, ditambah dengan kebijakan luar negeri yang agresif, menentukan kelanjutan kepemimpinan Putin, meskipun di tengah pengawasan dan tantangan yang semakin meningkat.
(africanews.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS