Laporan Reporter POS KUPANG.COM- Ryan Tapehen
POS KUPANG.COM, OELAMASI - Warga di Desa Weranggere Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur selama ini belum mengubah sampah organik untuk mendapatkan keuntungan dengan dijadikan pupuk kompos.
Sampah organik sering mereka bakar atau bahkan dibiarkan begitu saja namun belum tahu cara bagaimana mengolah sampah menjadi kompos yang saat ini cukup punya harga di pasaran.
Hal ini oleh mahasiswa Unwira Kupang yang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Weranggere Kecamatan Witihama sebagai sebuah potensi dan memberikan ilmu baru kepada masyarakat disana.
Mereka kemudian memberikan sosialisasi sekaligus pelatihan kepada masyarakat mengenai pemanfaatan sampah organik sebagai pupuk kompos yang ramah lingkungan dan ekonomis bersama dengan masyarakat setempat pada Sabtu 27 April 2024.
Kegiatan sosialisasi ini adalah salah satu program individu yang dilakukan oleh mahasiswa Unwira Kupang sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
kegiatan ini diadakan langsung oleh mahasiswa program studi ilmu pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (UNWIRA) Kupang melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kornelis Andito Pele mahasiswa asal program studi Ilmu Pemerintahan yang juga dibantu teman-temannya.
Kepada masyarajat, Kornelis menyampaikan sampah adalah salah satu permasalahan yang tidak bisa terhindar dari kehidupan manusia karena segala aktivitas manusia akan selalu berhubungan dengan sampah.
Di Desa Weranggere sendiri masyarakat belum secara umum mengelola sampah secara efisien untuk dijadikan sesuatu yang bermanfaat. Pengelolaan sampah di desa sendiri masyarakat langsung membakar sampah atau dibiarkan begitu saja.
Sehingga ia memberikan pengetahuan sekaligus pelatihan kepada masyarakat bagaimana cara mengelolah sampah yang baik untuk dijadikan pupuk kompos yang ramah lingkungan dan ekonomis.
Sehingga masyarakat tidak lagi memandang sampah sebagai masalah tetapi sebagai sesuatu yang berharga.
Mendaur ulang sampah menjadi pupuk kompos mempunyai keuntungan ganda yaitu pertama kita dapat mengolah sampah secara tepat guna dan yang kedua adalah dengan mengolah sampah menjadi pupuk kompos maka keuntungan secara komersial akan tinggi karena pupuk kompos mempunyai nilai jual yang cukup tinggi.
Pengubahan sampah menjadi pupuk kompos perlu dilakukan, mengingat banyak sampah yang ada dilingkungan desa maupun di rumah tangga.
Dirinya juga berharap masyarakat Desa Weranggere lebih kreatif lagi dalam pengelolaan sampah untuk dijadikan hal yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis sehingga sampah yang tidak dibuang atau di bakar begitu saja.
Dan suatu saat nanti masyarakat bisa membuka usaha pupuk kompos dan desa bisa menjadikan pupuk kompos sebagai BUMDes dan menjadikan Desa Weranggere menjadi distributor utama dalam penyediaan pupuk kompos yang berkualitas. (ary)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS