POS-KUPANG.COM, KUPANG - Nama-nama baru bermunculan di bursa calon gubernur dan calon gubernur NTT untuk Pilkada serentak tahun 2024.
Salah satu nama lagi yang menyeruak ke permukaan untuk bertarung di Pilgub NTT 2024 adalah pengurus DPP Partai Demokrat, Ardy Mbalembout.
Sosok Ardy Mbalembout yang kini dipercayakan AHY sebagai Kepala Badan Hukum dan Pengamanan Partai pada periode 2020-2025 itu disebut akan maju sebagai calon gubernur dari Partai Demokrat.
Baca juga: Benny Harman: Di NTT, Pencuri dan Setan Bisa jadi Pemimpin Asal Ada Uang
Dalam beberapa unggahan media sosialnya, putera NTT berdarah Cibal Manggarai kelahiran 28 September 1973 itu telah menyatakan kesiapan untuk ikut kontestasi Pilgub NTT 2024.
Ia menjadi sosok yang menerobos hegemoni Benny Harman Kabur alias BKH sebagai kader tunggal Demokrat NTT dalam beberapa edisi pilkada.
DPP tugaskan BKH
Adapun politisi senior Partai Demokrat (PD) asal Manggarai Nusa Tenggara Timur (NTT) Benny Kabur Harman alias Benny Harman sebelumnya disebut akan kembali bertarung pada Pilgub NTT 2024.
Kepastian Beny Harman untuk maju dalam Pilgub NTT 2024 dikonfirmasi oleh DPP Partai Demokrat pada Kamis (11/1/2024). Partai Demokrat (PD) mengeluarkan surat tugas kepada mantan ketua Komisi III DPR RI itu untuk menjadi calon gubernur NTT periode 2024-2029.
Surat tugas nomor 39/INT/DPP.PD/XII/2023 tetanggal 19 Desember 2023 yang ditandatangani oleh Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menugaskan Benny untuk maju dalam Pilgub NTT.
Selain Beny Harman, terdapat lima surat tugas kepada kader lainnya untuk bertarung dalam Pilkada 2024 yakni kepada Anwar Hafid sebagai cagub Sulawesi Tengah (Sulteng), Suhardi Duka sebagai cagub Sulawesi Barat (Sulbar) serta Abdul Faris Umlati sebagai cagub Papua Barat Daya.
Selanjutnya Nadalsyah sebagai cagub Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Mashur sebagai cabup Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dalam surat tersebut, para penerima surat diminta berkomunikasi dengan partai politik lainnya agar terpenuhi syarat minimal 20 persen koalisi. Selain itu, penerima surat tugas diminta mencari dan mengusulkan nama pasangan cawagub dan cawabup.
"Partai Demokrat siapkan kader-kader utama dalam pilkada nanti baik gubernur, bupati dan wali kota. Secara bertahap surat tugas kami keluarkan," kata Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief, dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (11/1/2024).
Benny Harman enggan
Pasca Pileg 2024, Benny mengaku tidak semangat lagi ikut Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTT setelah dirinya dua kali mengalami kekalahan.
"Saya belum ketemu DPP, saya selama ini bolak-balik (Labuan Bajo-Jakarta) kerja di kebun. Saya belum pikirkan (maju pilgub). Sudah tidak semangat lagi setelah dua kali kalah. Saya tidak ada niat lagi," ungkap Benny Harman ketika ditemui di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Senin (18/3).
Benny menyampaikan ketika ditanya wartawan terkait penugasan dari DPP Partai Demokrat yang menugaskannya untuk maju kembali dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Timur (NTT) 2024, November mendatang.
Benny mengaku belum membaca isi surat tersebut. Anggota DPR-RI lima periode itu juga bilang bahwa sejauh ini ia belum bertemu para petinggi Partai Demokrat untuk membahas penugasan itu.
Benny blak-blakan, baginya untuk berkontestasi di Pilgub butuh dana yang tidak sedikit. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu menggunakan istilah 'no money no vote'.
Selain itu menurutnya, masyarakat saat ini lebih cenderung memilih orang yang banyak berbuat baik, bukan orang baik. Baginya itu adalah ancaman terbesar untuk demokrasi Indonesia.
"Sekarang ini nggak ada duit nggak ada suara. Di NTT, pencuri, setan bisa jadi pemimpin asal ada uang. Yang kita butuhkan saat Pilkada atau Pemilu bukan memilih orang baik, bukan mencegah orang jelek berkuasa, tetapi memilih orang yang selalu berbuat baik. Orang yang berbuat baik untuk rakyat bisa juga pencuri, penjahat, tapi dia selalu berbuat baik," bebernya.
Untuk diketahui, Benny K Harman sebelumnya pernah dua kali maju sebagai calon Gubernur NTT. Pada 2013 ia berpasangan dengan Willem Nope. Lima tahun berikutnya, pada Pilgub NTT 2018, Benny Harman berpasangan dengan Benny Litelnoni. Dalam dua kali keikutsertaan itu, Benny selalu kalah.
Reaksi Demokrat NTT
DPD Partai Demokrat NTT menanggapi keengganan Beny K Harman (BKH) kembali bertarung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTT.
"Dari DPD itu kami tunggu dari Pak Beny juga. Kan dari DPP Demokrat yang memberikan penugasan. Tinggal dari beliaunya, menerima tidak. Kita di tingkat DPD itu siap untuk bekerja, mengamankan keputusan," kata Sekretaris DPD Demokrat NTT Samuel Hake, Senin (18/3).
Pada prinsipnya Demokrat NTT akan mengikuti segala arahan yang disampaikan DPP Demokrat, termasuk kesedian dari BKH. Samuel sendiri mengaku sudah membaca pernyataan BKH.
Setelah muncul penugasan dari DPP Demokrat, kata Samuel, sejauh ini belum ada pertemuan khusus bersama BKH membahas hal itu. Dia menduga kemungkinan pertemuan itu akan dilakukan pada waktu yang lebih tepat.
Sisi lain, DPD Demokrat juga tengah melakukan persiapan untuk menjaring bakal calon kepala daerah untuk Pilgub, Pilwalkot dan Pilbup. Demokrat sebetulnya punya peluang pada momentum itu.
Sebab, saat ini cukup banyak kader yang tersedia, salah satunya BKH sebagai politikus senior Demokrat. Dengan kondisi itu, DPD Demokrat juga menyiapkan kader lainnya seperti ketua DPD Leo Lelo.
"Di Pilgub itu memang kami ancang-ancang juga ketua DPD kami. Kami ada ngobrol. Apalagi kita 7 kursi, peningkatan. Kita tambah 7, salah satu cara koalisi," ujarnya.
Sehingga, jikapun BKH menyatakan tidak lagi maju ke Pilgub NTT maka DPD Demokrat akan mendorong Leo Lelo. Namun begitu, kesediaan dari pribadi ketua Demokrat itu juga menjadi penting.
Menurut dia, menjadi seorang calon di Pilgub tentu akan ada pertimbangan dari berbagai sisi. Sehingga dipastikan akan terjadi dinamika. Apalagi, Leo Lelo sendiri sudah terpilih sebagai anggota DPRD NTT periode 2024-2029.
Demokrat NTT juga punya aturan main selain pertimbangan secara individual oleh calon. Survei internal akan dilakukan sejalan dengan arahan dari DPP. Hingga kini belum juga melirik kandidat di luar struktur partai.
"Kita tunggu arahan dari DPP Demokrat. Kita juga belum tahu pernyataan Pak Beny, apakah beliau serius atau bisa berubah. Kita amati dulu, bagaimana ke depannya," ujarnya.
Samuel mengaku, memang tahapan Pilkada sedang berlangsung. Tapi Demokrat masih punya waktu di samping tengah melakukan persiapan internal mengenai penjaringan.
Dia memastikan DPD Demokrat akan menunggu petunjuk dari DPP Demokrat dan BKH untuk arah politik selanjutnya.
Partai Demokrat sudah buka pendaftaran
Partai Demokrat NTT kini telah resmi membuka pendaftaran bakal calon (Bacalon) kepala daerah untuk Pilkada 2024. Demokrat NTT membuka pendaftaran dari 15-22 April 2024 di semua DPC dan DPD Demokrat NTT.
Ketua DPD Demokrat NTT Leo Lelo mengaku, pihaknya menargetkan 30 persen kemenangan untuk semua Pilkada di NTT.
Di samping itu, proses pendaftaran di Demokrat memang tidak dipungut biaya tetapi segala proses mengharuskan bakal calon kepala daerah untuk melakukan pembiayaan adminstratif.
Leo Lelo mengaku, semua orang yang mendaftar ke Demokrat wajib mengikuti proses yang ditetapkan partai. Anggota DPRD NTT ini menyebut, proses pendaftaran dilakukan dari DPC, kemudian dilanjutkan ke DPD dan diusulkan ke DPP.
Bakal calon kepala daerah yang mendaftar ke Demokrat juga akan mengikuti fit and proper test. Tiga bakal calon kepala daerah akan dikirim ke DPP untuk diputuskan dan diberikan rekomendasi menjadi calon kepala daerah.
"Kita mengharapkan kualitas dari calon. Bukan sekedar mendaftar. Visi misi dari calon itu kita mau tahu, apa gagasannya untuk membangun NTT," kata dia.
Leo Lelo akan menyampaikan semua bakal calon kepala ke DPP. Pihaknya harus memastikan kesiapan dari bakal calon kepala daerah itu sendiri untuk mengikuti proses itu. Selain orang luar, secara internal Demokrat juga memberi ruang ke kader Demokrat.
Dia mengaku semua kader Demokrat akan diprioritaskan dengan melihat kesiapannya. Jika kader tidak siap maka Demokrat akan mencari opsi lainnya dengan visi yang sama dengan Demokrat. (ian/uka/fan/*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS