POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Provinsi Nusa Tenggara Timur ( DPD PDIP NTT ) memastikan akan mengusung calon gubernur pada pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024 mendatang.
Sebagai partai pemenang pemilu legislatif di Provinsi NTT, PDIP NTT menegaskan bahwa mereka tidak akan mengusung kadernya sebagai calon wakil gubernur.
Dalam pernyataaan pers di Kupang, Sekretaris DPD PDIP NTT Yunus Takandewa menegaskan bahwa calon gubernur yang akan diusung merupakan kader internal yang telah berproses di partai.
Baca juga: PDI Perjuangan Mulai Jaring Calon Kepala Daerah untuk Pilgub NTT, Pilbup dan Pilwalkot Kupang
PDI Perjuangan NTT memiliki empat kader potensial yang didorong ikut dalam kontestasi politik lima tahunan itu.
Keempatnya adalah ketua DPD PDI Perjuangan NTT Emi Nomleni, anggota DPR RI dapil NTT II Ansy Lema, anggota DPR RI dapil NTT I Andreas Hugo Parera dan mantan anggota DPR RI Herman Herry.
"PDI Perjuangan tentunya menyodorkan kader murni untuk bertarung di Pilkada Gubernur, sambil juga berkomunikasi dengan partai lain," kata Yunus Takandewa.
Dia mengaku, meski PDIP mendorong empat nama kader partai untuk Pilgub NTT 2024, namun sebenarnya partai besutan Megawati itu masih memiliki banyak kader potensial untuk ikut dalam kontestasi pemilihan kepala daerah.
Bantah jadi nomor dua
Pada kesempatan itu, Yunus Takandewa juga membantah berbagai informasi dan spekulasi yang berkembang di publik yang menyebutkan bahwa Ketua DPD PDIP NTT Emi Nomleni akan menjadi calon wakil gubernur mendampingi calon gubernur Josef Nae Soi.
Gambar pasangan Josef Nae Soi dan Emi Nomleni bahkan telah ramai beredar di publik sejak beberapa pekan lalu.
Adapun Josef Nae Soi yang merupakan mantan wakil gubernur NTT periode 2018-2023 merupakan kader Golkar yang sebelumnya mendampingi Viktor Laiskodat sebagai gubernur.
"Kalau ada simulasi di lapangan bahwa menempatkan kader PDI Perjuangan sebagai (bakal) calon wakil gubernur, kami mengklarifikasi PDI Perjuangan siap menjadi calon gubernur NTT," kata Yunus Takandewa.
Menurut dia, PDI Perjuangan memiliki kader internal yang mumpuni. Sejumlah nama yang ada akan didorong dan mendapat survei sekaligus penilaian sebelum ditetapkan oleh DPP.
Pada kesempatan yang sama, Emi Nomleni pun membantah akan menjadi calon wakil gubenur berpasangan dengan Josef Nae Soi.
Ia mengatakan, pihaknya menganggap dinamika yang berkembang selama ini sebagai hal yang lumrah dalam berdemokrasi.
Emi Nomleni yang didorong sebagai salah satu kandidat Calon Gubernur NTT itu mengaku akan menjalankan semua keputusan yang ditetapkan DPP.
Siap berkoalisi
Yunus Takandewa juga mengatakan, meski PDIP menjadi pemenang pemilihan legislatif atau Pileg 2024 di NTT, PDIP tetap membuka ruang berkoalisi dengan partai politik atau parpol lain untuk Pilkada, baik tingkat Pilgub NTT maupun Pilbup dan Pilwalkot Kupang.
Hasil Pileg 2024 menjadi modal untuk menggalang kekuatan termasuk tawar menawar posisi pada Pilkada nanti. Sesuai hasil Pileg, PDIP membutuhkan koalisi untuk berkonteestasi dalam Pilkada 2024.
Sejauh ini, kata Yunus Takandewa, pihaknya tengah membangun komunikasi dengan parpol lainnya untuk berkoalisi.
Menurut dia, PDIP terbuka untuk berkoalisi dengan semua partai, tidak hanya terbatas pada partai partai yang tergabung dalam poros koalisi nasional untuk Pilpres 2024 lalu seperti PPP, Hanura dan Perindo.
Ia menyebut, situasi dan kondisi politi lokal menjadi pertimbangan utama. Sisi lain, menjalin koalisi dengan parpol diluar koalisi nasional Pilpres akan dapat meminimalisir potensi perpecahan pasca Pilpres.
"Sampai dengan hari ini mulai dari pilkada gubernur sampai dengan kabupaten/kota, semuanya berkoalisi," sebut Yunus Takandewa.
Emi Nomleni akan jalankan keputusan partai
Emi Nomleni yang digadang sebagai salah satu figur untuk maju sebagai Calon Gubernur NTT menyebut bahwa dirinya akan menjalankan apapun keputusan partai.
Ia menyebut, sebagai petugas partai maka dirinya wajib untuk taat pada keputusan partai termasuk dalam penentuan calon gubernur nanti.
Adapun nama Emi Nomleni telah didorong untuk ikut dalam kontestasi itu. Selain dirinya, ada tiga figur kaderp PDIP lain yang juga didorong, yakni Ansy Lema, Andre Hugo Pareira dan Herman Hery.
"Bukan pernyataan saya bersedia atau tidak. Emi Nomleni tidak boleh dipandang sebagai Emi Nomleni. Tapi sebagai petugas partai yang siap berjalan dengan ditentukan atau ditetapkan oleh ibu ketua umum," kata Emi Nomleni.
Organisasi punya aturan main tersendiri. PDI Perjuangan, kata dia, punya sumber daya dari finansial, manusia dan infrastruktur.
Buka pendaftaran calon kepala daerah
PDIP juga mulai menjaring figur untuk berlaga pada kontestasi pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024.
Partai berlambang banteng moncong putih itu resmi membuka pendaftaran bagi bakal calon kepala daerah yang ingin maju pada Pilkada 2024 dengan menggunakan kendaraan PDIP.
Pembukaan pendaftaran bakal calon kepala daerah untuk Pemilihan Gubernur NTT (Pilgub NTT), Pemilihan Bupati (Pilbup) 21 kabupaten se-NTT serta Pemilihan Wali Kota Kupang (Pilwalkot Kupang) diumumkan secara resmi oleh pengurus DPD PDIP NTT pada Jumat, 12 April 2024.
Sekretaris DPD PDIP NTT Yunus Takandewa dalam konferensi pers di Kupang menyebut bahwa launching tahapan pembukaan pendaftaran bakal calon kepala daerah yang akan menggunakan kendaraan PDIP untuk Pilkada 2024 dilaksanakan secara serentak se-Indonesia.
Ia menyebut, PDIP membuka ruang sebesar-besarnya kepada kader partai maupun figur dari luar partai yang ingin berkontestasi pada Pilkada 2024 mendatang untuk mendaftar melalui PDIP.
Adapun pendaftaran bakal calon kepala daerah dilaksanakan dengan dua mekanisme yakni pendaftaran langsung di kantor DPD PDIP NTT maupun DPC PDIP kabupaten kota serta pendaftaran secara online.
Yunus yang didampingi Ketua DPD PDIP NTT Emelia Julia Nomleni, Bendahara Patris Lali Wolo serta ketua Bappilu Cendana Abubakar menyebut bahwa pendaftaran online langsung dikawal oleh DPP PDIP.
"Meski dibuka pendaftaran secara online, tetapi kita berharap para calon juga dapat secara fisik mendaftar ke kantor PDIP," ujar Ketua Komisi V DPRD NTT itu.
Ia mengatakan, jadwal pendaftaran untuk calon bupati dan wali kota akan dibuka pada 16 April 2024 dan ditutup pada 30 April 2024 di masing masing kantor DPC PDIP Kabupaten Kota se NTT.
Sementara itu, untuk jadwal pendaftaran Calon Gubernur NTT akan dibuka pada 1 Mei 2024 dan ditutup pada 10 Mei 2024. Pendaftaran dilaksanakan di Kantor DPD PDIP NTT jalan Pit A Talo Kelurahan Oesapa Selatan Kota Kupang.
Kriteria Calon Kepala Daeerah
Sementara itu, Cendana Abubakar menambahkan, tidak ada standar atau syarat khusus yang ditetapkan untuk figur yang berasal dari luar partai atau non kader untuk mendaftar. Ia menyebut, mekanisme penentuan akan dilakukan oleh DPP.
Ia mengatakan, selain penjaringan, pihak internal partai juga akan melakukan pemetaan terhadap kader maupun figur non kader yang mendaftar melalui PDIP, termasuk melaksanakan survey internal untuk mengetahui tingkat elektabilitas.
Namun demikian, keputusan akan dikeluarkan berdasarkan pertimbangan DPP terutama Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Tentunya semua itu merupakan penugasan dari Ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri)," kata dia.
Dia menyebut, PDIP sebagai partai yang berbasis pada pengkaderan memiliki kader kader potensial yang dapat diusung untuk menjadi calon kepala daerah maupun calon wakil kepala daerah.
Adapun pada Pilge 2024 lalu, PDIP berhasil menang di Kabupaten Ende, Manggarai, Manggarai Timur, Sikka, Belu, TTS dan Sumba Barat Daya sehingga kader PDIP mendapat kursi ketua DPRD.
Sementara itu di Kabupaten Flores Timur, Malaka, Kota Kupang, Sabu Raijua, Rote Ndao dan Sumba Timur, kader PDIP menjadi wakil ketua DPRD.
"Di samping potensi 14 kabupaten/kota ini ada potensi di sejumlah wilayah. Dimana, pada potensi dari partai politik dan para tokoh untuk menggandeng dengan PDI Perjuangan," ujar Cendana.
Hadir pula dalam kesempatan itu, pengurus dan kader PDIP yang digadang ikut Pilkada seperti Wakil Bupati Sumba Timur, David Melo Wadu, Emanuel Kolfidus, Gusty Brewon, Simon Nili, Anton Landi dan Sarmince Loasana. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS