Tokoh NTT

Profil Mayjen TNI Gabriel Lema, Tokoh NTT yang Bersinar di Militer, Anak Kolong yang Jadi Jenderal

Penulis: Ryan Nong
Editor: Ryan Nong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mayjen TNI Gabriel Lema Putra NTT dengan sederet penghargaan dan brevet.

POS-KUPANG.COM - Siapa yang bisa menebak nasib baik dan garis tangan seseorang? Demikian pula dengan nasib baik dan garis tangan Mayjen TNI Gabriel Lema, S.Sos. 

Anak kolong putera seorang prajurit TNI berpangkat Peltu (Pembantu Letnan Satu) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu kini menjadi seorang jenderal bintang dua di lingkungan TNI.  

Tak hanya itu, putera Flobamora kelahiran Hokeng, Wulanggitang, Flores Timur 24 Maret 1968 itu pun tergolong memiliki karir cemerlang di lingkungan TNI. 

Baca juga: Profil Nafsiah Mboi, Tokoh NTT yang Jabat Menteri Kesehatan, Pernah Diganjar Ramon Magsaysay Award

 

Ditunjuk jadi Asops Panglima TNI

Sejak 7 Februari 2024 lalu, Geby, demikian dia disapa, dipercayakan menjadi Asisten Operasi Panglima TNI ( Asops Panglima TNI ), sebuah posisi strategis di lingkungan militer Indonesia. 

Putera Aiptu (Purn) Yohanis Lema dan ibu Helena Teu Lema itu menggantikan posisi Laksamana Muda TNI Rachmad jayadi. 

Sebelum menemban tanggung jawab sebagi Asops Panglima TNI, Mayjen Gabriel Lema merupakan Staf Khusus Kasad (2023—2024).

Sebelumnya, pada rentang 17 Juli 2023 hingga 2 Oktober 2023 Mayjen TNI gabriel Lema dipercayakan Panglima TNI Yudo Margono sebagai Perwira Staf Ahli Tingkat III Kasad Bidang Politik dan Keamanan Nasional atau Pa Sahli Tk.III KSAD Bidang Polkamnas.

Mayjen TNI Gabriel Lema dilantik menjadi Asops Panglima TNI di Jakarta. (Dok. Puspen TNI)

Kontak dengan KKB  

Adapun Mayjen TNI Gabriel Lema pernah melakukan kontak dengan KKB. Ia bahkan masuk ke kantong kantong KKB untuk memastikan wilayah dan warga dalam kondisi aman. 

Hal itu dilakukannya saat menjadi Panglima Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari dalam rentang 31 Januari 2022 hingga 17 Juli 2023. Sebelumnya Jabatan terakhir jenderal bintang dua itu dalah Ir Kodiklatad.

Sebelum ditunjuk menjadi Pangdam XVIII Kasuari, Gabriel sudah banyak menduduki posisi strategis. Gabriel pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kodam (Kasdam) XVI/Pattimura, Danrem 033/WP (Tanjung Pinang) Kodam I/Bukit Barisan.

Sebelumnya, ia juga pernah dipercaya sebagai Danton II Yonif 407/PK dari tahun 1991 sampai dengan 1994, Dankijar Rindam IV/Diponegoro dari tahun 1994 sampai dengan 1996 dan Danklas Sesarcab Pusdikif dari tahun 1996 sampai dengan 1997.

Gabriel pada tahun 1998 tercatat menjadi Dankipan B Yonif 741/SBW lalu diangkat jadi Dankipan A Yonif 741/SBW pada tahun 1999. Berselang setahun ia dapat penugasan baru untuk memegang posisi sebagai Wadan Yonif 744/SYB. Gabriel jadi Wadan Yonif 744/SYB sampai tahun 2001.

Mayjen TNI Gabriel Lema dan keluarga daat masih menjabat Panglima Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari (Dokumentasi Mayjen TNI Gabriel Lema)

 

Hoby bernyanyi

Tak hanya jago taktik perang, Jenderal bindang dua itu juga kegemaran untuk bernyanyi.

Seeperti kebanyakan laki laki berdarah Flores, alumni SD St Yoseph Kupang (1975—1981), SMP Frateran Kupang (1981—1984) dan SMA Giovanni Kupang (1984—1987) juga  dianugerahi suara emas.

Dari hobi bernyanyi itu, dia bahkan sudah memiliki koleksi album lagu ciptaan sendiri.

Usai sekolah menenengah, dia masuk AKABRI dan lulus pada 1990. Selanjutnya pada 2004 dia menyelesaikan SESKOAD.

Gabriel Lema juga menyelesaikan sarjana sosialnya di Universitas Pattimura pada 2011. Selanjutnya pada 2014 dia menyelesaikan Sesko TNI dan pada 2019 menyelesaikan Lemhanas RI.

 

Kesan dari Papua

Adapun selama menjabat sebagai panglima Kodam XVIII/Kasuari yang berkantor di Manokwari, putra Nusa Tenggara Timur atau putra NTT itu mencuri perhatian dengan berbagai aksi positif dan heroik. 

Mayjen Gabriel Lema kala menjabat Panglima Kodam XVIII/Kasuari menegaskan bahwa prajurit TNI Kodam Kasuari selain menjalankan tugas pokok sebagai patriot pembela rakyat, juga akan turut mengabdi mencerdaskan generasi bangsa dari belenggu buta aksara di masing-masing teritori penugasan.

Dikutip dari Antara, ia memastikan prajurit TNI Kodam VIII/Kasuari siap membantu pemerintah mengentaskan buta aksara di seluruh wilayah itu, hingga pelosok Provinsi Papua Barat.

Dia menegaskan Papua Barat sebagai bagian yang utuh dalam NKRI harus bebas dari buta aksara. Oleh karena itu, kata dia, dibutuhkan komitmen bersama semua pihak mencari solusi mengentaskan buka aksara yang dimulai dari anak-anak usia dini.

"Pengentasan buta aksara menjadi tugas dan komitmen kita bersama guna memastikan kehidupan bangsa dan negara tetap baik, mulai dari sekarang sampai ke depannya," ujar Mayjen TNI Gabriel Lema pada acara pencanangan buta aksara di Pantai Bakaro, Distrik Manokwari Timur, Manokwari, Papua Barat, Selasa (31/5/2022).

Jenderal bintang dua itu mengajak organisasi kemasyarakat (ormas) bidang pendidikan, perempuan dan anak, hingga lembaga masyarakat adat (LMA) di Papua Barat dapat menyisipkan satu program pengentasan buta aksara melalui perkenalan literasi dasar kepada anak-anak usia dini, sesuai kearifan lokal masing-masing daerah.

"Kita perlu mendorong keterlibatan seluruh pihak dalam mendukung program pengentasan buta aksara di saat negara dan pemerintah memiliki keterbatasan kemampuan dalam menjangkau dan melayani masyarakat, terutama dalam pelayanan pendidikan," ujarnya.

Selanjutnya, kata dia, untuk menjawab tantangan pengentasan buta aksara, seluruh babinsa dan prajurit yang terlibat sebagai guru, baik di jajaran Kodim maupun satgas yang sedang bertugas di wilayah Papua Barat, dibekali metode mengajar anak-anak.

"Setelah pembekalan, para babinsa dan prajurit yang terpilih sebagai guru akan memberikan ilmunya kepada anak-anak di wilayah tugasnya masing-masing, termasuk memberikan pengajaran di sekolah Minggu di Gereja nantinya," demikian Mayjen TNI Gabriel Lema.

 

Insiden Pelecehan Kue HUT TNI ke77

Saat mengemban amanat sebagai Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen Gabriel Lema juga ikut terseret dalam insiden pelecehan kue HUT TNI ke-77 tahun 2022.

Saat itu, viral insiden pelecehan oleh sejumlah anggota polisi yang sengaja menjilat kue ulang tahun dari Polda Papua Barat yang sedianya akan diserahkan dirinya selaku Panglima Kodam XVIII/Kasuari.

Pada kesempatan itu, ada oknum anggota polisi yang mengeluarkan ucapan tidak elok yang dilakukan di dalam mobil polisi yang hendak menuju ke lokasi peringatan HUT TNI ke-77.

Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Daniel Tahi M Silitonga pun menyampaikan rasa bersalah dan meminta maaf langsung ke Mayjen TNI Gabriel Lema. Bahkan Kapolda mengaku telah menindak anggota polisi yang berlaku kurang ajar itu.

Menanggapi insiden pelecehan itu, Mayjen TNI Gabriel Lema malah menyampaikan pernyataan santun. Ia bahkan tetap memuji sinergitas yang telah terbangun dan terbina oleh TNI dan Polri dalam merayakan peringatan ulang tahun TNI itu. 

"Saya Pangdam XVIII Kasuari, merasa hari ini di ulang tahun 77 TNI, kegiatan dari pagi tadi sampai saat ini itu kegiatan sepenuhnya total didukung oleh rekan-rekan Kita di kepolisian khususnya dari Polda Papua Barat, dipimpin langsung oleh bapak kapolda dan ibu, sehingga tadi kami diberikan surprise berupa tumpeng dan juga atensi dari Kapolda bergembira dalam kegiatan penuh suka cita," ujar dia. 

Dirinya menambahkan, "Memang ada hal seperti yang disampaikan bapak Kapolda pada prinsipnya kami mengucapkan terima kasih ya, bapak Kapolda, ya ada ulah sedikit dari kawan-kawan kita dari jajaran Polda Papua Barat membuat konten seperti yang disampaikan Bapak Kapolda tadi. Intinya permohonan maaf kepada kami, kami sangat tulus ikhlas dan tulus hati tentunya kami menerima permohonan maaf tersebut dan juga kami berkomitmen Bapak Kapolda, jajaran Kami seluruh prajurit dan keluarga anggota ingin lebih mengutamakan sinergitas, kekompakan, kebersamaan," ujar dia. 

Dirinya bahkan mengajak seluruh prajurit TNI khsusunya di Kodam XVIII/Kasuari untuk melihat insiden itu secara bijak.

"Apalah artinya selama ini semua kita sudah raih bersama, tantangan tugas ke depannya juga masih banyak, yang hal-hal seperti begini ya seluruh prajurit jajaran Kodam XVIII Kasuari dapat dengan bijak melihat hal itu. Semua sudah diambil langkah oleh Bapak Kapolda, ya kita serahkan kepada Bapak Kapolda," ujar jenderal bintang dua itu. 

"Dan tentunya kita selalu berdoa agar pelaksanaan tugas Polda di bawah pimpinan Bapak Kapolda ke depan semoga semakin lancar dan sukses. Dan Kita sama-sama ya, jajaran TNI Kodam XVIII Kasuari bersama juga Angkatan Laut dan Angkatan Udara di Papua Barat ini semakin mantap untuk melakukan yang terbaik hanya untuk kepentingan bangsa dan negara di wilayah Papua Barat," pungkas dia.

Tak ayal, sikap rendah hati dan pernyataan bijak itu meredan potensi gesekan antara anggota yang merasa tersinggung karena insiden pelecehan kue HUT TNI itu. 

 

Tidur di Kampung Kampung Untuk Cek KKB papua


Saat bertugas sebagai Pangdam XVIII/Kasuari, diketahui Mayjen TNI Gabriel Lema juga turun ke jantung jantung lokasi warga untuk memastikan keamaan masyarakat.  

Mayjen TNI Gabriel Lema mengaku dirinya sampai turun dan tidur di beberapa kampung termasuk di Kabupaten Maybrat Papua Barat Daya untuk memantau gangguan keamaan dan teror oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua. 

Ia mengklaim situasi keamanan di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, telah aman dari KKB Papua.

"Saya mau sampaikan terus terang Maybrat aman, saya nyatakan itu di dalam gereja," ungkap Gabriel dengan nada tegas seperti dilansir dari Tribunpapuabarat.com.

"Pangdam XVIII/Kasuari adalah wajah Gubernur dan Kapolda Papua Barat, jadi Maybrat saya nyatakan aman," tuturnya.

"Kita harus mengintropeksi secara keseluruhan dan permasalahan ini harus dibicarakan bersama." Olehnya itu, Mayjen TNI Gabriel Lema meminta agar semua pihak harus saling mendukung untuk semua orang bisa menerima itu.

"Hingga basodara yang masih berlainan (ideologi) maka kita ajak pelan-pelan untuk memahami NKRI," jelasnya

Adapun Mayjen TNI Gabriel Lema mengemban tugas Pangdam XVIII Kasuari, Papua Barat menggantikan pangdam sebelumnya Mayjen I Nyoman Cantiasa yang dimutasi menjadi Pangkogabwilhan III.

Serah terima jabatan (Sertijab) pangdam Kasuari dilakukan dalam apel bersama dan penyerahan risalah Pangdam di Lapangan Makodam Trikora, Arfai 1, Manokwari, Papua Barat, Rabu, 2 Februari 2022 lalu.

Mayjen TNI Gabriel Lema menjabat resmi menerima tongkat estafet kepemimpinan sebagai Pangdam XVIII/Kasuari ke-4. (*)

Apel penyerahan risalah Pangdam VXIII/Kasuari dari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa kepada Mayjen TNI Gabriel Lema selaku Pangdam baru di lapangan apel markas Kodam XVIII/Kasuari di Manokwari, Rabu 2 Februari 2022. (ANTARA/HANS ARNOLD KAPISA)

 

Ikuti berita terbaru POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

 

 

Berita Terkini