POS-KUPANG.COM - Gempa bumi berkekuatan m agnitudo 6,1 Skala Richter ( SR ) mengguncang Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT ) hari ini, Minggu 24 Maret 2024. Meski kekuatanny6a cukup besar namun BMKG tegaskan Gempa guncang Ende NTT hari ini tidak berpotensi tsunami.
"Tidak berpotensi tsunami," tulis BMKG.
Berdasrkan catatan BMKG, Gempa NTT terjadi pada pukul 10.04 WI , berada Koordinat gempa ada di 9,64 derajat Lintang Selatan dan 122,16 derajat Bujur Timur.
Berdasarkan informasi BMKG, gempa terjadi pada pukul 10.04 WIB, Minggu (24/3/2024). Koordinat gempa ada di 9,64 derajat Lintang Selatan dan 122,16 derajat Bujur Timur atau 104 km tenggara Ende, NTT.
Pusat gempa berada pada kedalaman 47 KM
BMKG mengingatkan Warga Ende agar berhati-hati terhadap gempa susulan. "Hati-hati terhadap gempabumi susulan yang mungkin terjadi," tulis BMKG.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa Bumi Berkekuatan 6,1 SR Guncang Ende, Terasa hingga Bima
Sejarah Gempa Bumi di NTT: Hilangnya Pulau Babi hingga 2.000 Korban Tewas, Gempa Flores Terdahsyat
Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Provinsi NTT menjadai salah satu provinsi rawan Gempa Bumi.
Berdasarkan Sejarah Gempa Bumi di NTT yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofsika ( BMKG ), Provinsi NTT pernah diguncang Gempa Bumi besar yang menyebabkan 2.000 Korban Tewas dan hilangnya Pulau Babi di Laut Flores.
Gempa Bumi terdahsyat di NTT tersebut yakni Gempa Flores berkekuatan Magnitudo 7,8 pada tahun 1992.
Setelah Gempa tahun 1992, Flores kembali diguncang Gempa Bumi berkekuatan Magnitudo 7,4 pada tahun 2021.
Pusat gempa terletak di bentang 7,59 LS, 122,24 BT tepatnya di laut pada jarak 112 km arah barat laut Larantuka, NTT dengan kedalaman 10 km.
Gempa ini juga dirasakan hingga Nusa Tenggara Barat (NTB), Maluku, Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sementara terkait fakta Gempa Bumi di NTT, Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengungkapkan jika lokasi gempa jarang terjadi aktivitas gempa.
“Lokasi sumber gempa laut Flores M 7,4 tadi siang (kemarin) secara seismisitas sebenarnya jarang terjadi aktivitas gempa berdasarkan data seismisitas regional periode 2009-2021,” ungkap Daryono terkait Gempa Magnitudo 7,4 yang mengguncang Flores tahun 2021.
Dirinya juga menambahkan jika Provinsi NTT memang merupakan daerah rawan tsunami.
Hal tersebut terbukti dengan terjadinya 22 Tsunami di NTT, Bali dan NTB sejak tahun 1800-an.
Baca juga: 2 Gempa Bumi Hari ini Baru Saja Guncang Labuan Bajo NTT, Berikut Penjelasan BMKG
Pada 29 Desember 1820 tercatat terjadi gempat kuat yang berpusat di Laut Flores dan memicu tsunami hingga Sulawesi Selatan.
Akibatnya korban jatuh sebanyak 500 orang yang berada di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Lalu terakhir tsunami destruktif yang terjadi di NTT terjadi pada 12 Desember 1992 dan berikut fakta-fakta yang telah Tribunnews rangkum.
Fakta Gempa NTT Tahun 1992
Seorang anak harus menjadi pengungsi akibat gempa Flores yang terjadi pada 12 Desember 1992. (mercycorps.com)
NTT tidak hanya kemarin saja dilanda gempa berkekuatan hingga 7 M.
Pada tahun 1992 gempa berkekuatan 7,8 M juga terjadi di NTT tepatnya berlokasi di Laut Flores.
Gempa tersebut menyebabkan tsunami yang berketinggian 4-27 meter seperti dikutip dari laman Climate Policy Watcher.
Tsunami yang melanda tersebut meluluhlantakan pulau Flores, NTT dan menyebabkan lebih dari 2.500 orang meninggal serta 500 orang luka-luka.
Selain itu daerah terparah yang terkena dampak tsunami diperkirakan 90 persen bangunan mengalami kerusakan parah dan membuat 90.000 orang terpaksa kehilangan rumah.
Pada saat itu, penduduk di Flores dinilai kurang peduli jika mereka hidup di bawah ancaman gempa dan tsunami.
Ditambah tidak adanya peringatan dini juga menjadi permasalahan sehingga berjatuhan korban jiwa hingga ribuan.
Lalu perumahan warga di sana saat itu dibangun di sepanjang pesisir pantai dan bukan jauh ke daratan pulau.
Walaupun rumah warga dibangun dari bahan yang kuat tetapi tetap saja gelombang tsunami yang kuat menyapu seluruhnya.
Bahkan pondasi rumah pun bisa berpindah sejauh sekitar 10 meter dari titik awalnya.
Terkait fakta gempa pada tahun 1992, Flores berlokasi di atas zona subduksi di mana lempengan India-Australia terdorong di bawah lempengan Eurasia sepanjang batas konvergen.
Zona subduksi ini memproduksi beberapa gempa dan tsunami terbesar di dunia termasuk tsunami yang terjadi di Aceh pada 24 Desember 2004.
Gempa yang membuat adanya tsunami di Flores tersebut berpusat di pesisir pantai dan menyebabkan adanya penurunan setinggi 0,5-1 meter.
Tidak seperti gempa yang menyebabkan tsunami di tempat laim. gempa Flores yang terjadi tahun 1992 berlokasi di busur kepulauan.
Tipe dari patahan yang menyebabkan adanya busur kepulauan ini disebut back-thrust yang mana menyebabkan tsunami di Flores.
Lalu saat gempa terjadi, sedikit sekali peringatan yang dilakukan oleh warga setempat karena pusat dari gempa berada 50 km dari pesisir utara.
Gelombang pertama terjadi kurang dari lima menit setelah gempa utama dengan lima atau enam gelombang individual terekam oleh warga di berbagai tempat.
Tsunami tersebut pun menyebakan erosi di daerah pesisir termasuk patahnya tebing.
Hutan, semak-semak, dan rumput tercabut serta meninggalkan tumbuhan yang hidup di perbukitan mati.
Selain itu beberapa bebatuan karang yang berdiameter 1 meter tersapu hingga 100 meter dari garis pantai. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS