Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, TAMBOLAKA - Aliansi Rakyat Sumba Peduli Demokrasi menggelar aksi di Alun-alun Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, Minggu 17 Maret 2024 pukul 18.00 Wita.
Peserta aksi terdiri anak-anak, orang dewasa, perempuan dan laki-laki.
Mereka menyalakan 73.000 lilin sebagai bentuk keprihatinan terhadap pengunduran Ratu Ngadu Bonu Wulla alias Ratu Wulla sebagai Caleg DPR RI terpilih dari Dapil NTT 2.
Sebelum menyalakan lilin, peserta aksi berdoa dipimpin oleh Pater Wilfrid, SVD dan Soleman Mawo.
Aksi hanya berlangsung sekitar 30 menit karena terkendala hujan disertai angin kencang.
Peserta aksi berhamburan ke rumah warga untuk berteduh.
Lantaran hujan semakin besar sehingga peserta aksi membubarkan diri.
Sebelumnya saat berorasi, Andreas B. Dadi mengatakan, Ratu Wulla memang mengundurkan diri namun karena kondisi yang memaksanya harus memundurkan diri.
Baca juga: Ketua KPU NTT: Saksi Partai NasDem Interupsi Lalu Serahkan Surat Pengunduran Diri Ratu Wulla
Apalagi keputusan tersebut diambil ditengah proses rekapitulasi perhitungan perolehan suara di tingkat nasional.
Bagi rakyat Sumba, hal itu janggal dan aneh sebab rakyat Sumba sangat memahami karakter dan sikap kepribadian Ratu Wulla yang kuat, kukuh berjuang, disiplin dan pantang menyerah.
Aliansi Rakyat Sumba Peduli Demokrasi meminta Ratu Wulla segera menarik surat pernyataan pengunduran diri tersebut.
Selain itu, mereka juga mendesak DPP Partai NasDem untuk menarik kembali surat pernyataan pengunduran diri Ratu Wulla dari Caleg DPR RI Dapil NTT 2 yang sudah diserahkan kepada KPU RI.
Aliansi Rakyat Sumba Peduli Demokrasi juga juga mendesak KPU RI untuk menolak surat pernyataan pengunduran diri Ratu Wulla.
Andreas menegaskan bahwa, aksi ini sebagai bentuk ungkapan keprihatinan dan sekaligus menolak Ratu Wulla mengundurkan diri dari Caleg DPR RI.
"Kami memandang keputusan ibu Ratu mundur dari calon legilatif adalah sesuatu yang janggal. Menjadi pertanyaan kami orang Sumba, mengapa setelah terpilih baru mengundurkan diri. Kenapa tidak dari awal sehingga kami orang Sumba bisa memilih calon lainnya," kata Andreas.
"Kami memohon ibu Ratu Wulla menarik kembali surat pengunduran diri itu. Kami ingin mengetuk hati Ketua DPP Partai NasDem bapak Surya Paloh untuk menarik kembali surat pernyataan pengunduran diri ibu Ratu Wulla," tambahnya.
Martha Mila meminta Ibu Ratu Wulla tidak mengundurkan diri.
Baca juga: Bersyukur Raih Suara Signifikan di Dapil NTT 2, Ratu Wulla: Langkah Selanjutnya Urusan Tuhan
"Jangan mengecewakan kami orang Sumba. Kami orang Sumba telah memberikan suara 73.000 lebih suara dan mengantar ibu ke DPR RI. Dengarkan suara kami ini. Kami minta bapa Surya Paloh, tolong dengarkan suara kami ini," katanya.
Tokoh masyarakat Sumba, Haji Bugis, Ridwan Hamzah, Labertus Todoh dan Soleman Mawo juga meminta Surya Paloh untuk menarik kembali surat pernyataan pengunduran diri Ratu Wulla dari KPU RI.
"Sebagai masyarakat Sumba, kami sangat mengenal baik karakter dan sifat ibu Ratu Wulla yang selalu dekat dengan rakyatnya. Dari ujung barat Pulau Sumba yakni Kabupaten Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah hingga ujung timur Pulau Sumba yakni di Kabupaten Sumba Timur pasti mengenal sosok ibu Ratu Wulla," kata mereka.
Sebagai orang Sumba, kami bangga memiliki satu-satunya wakil rakyat Sumba yang duduk di DPR RI. Selama ini, kami telah merasakan perjuangan ibu Ratu Wulla untuk Sumba.
"Kami mohon Ibu Ratu Wulla tetap menjadi wakil kami di senayan. Hal itu bukan sekedar keinginan tetapi fakta nyata, kami telah memilih dan memenangkan ibu Ratu Wulla dengan meraih suara terbanyak di Dapil NTT 2."
"Tetapi tiba-tiba saja kami memperoleh infomasi dari media sosial, caleg kebanggaan kami orang Sumba mengundurkan diri. Bagi kami, hal ini aneh janggal. Masa sudah menang, baru mundur," ujar Soleman Mawo. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS