POS-KUPANG.COM, KUPANG - Perolehan kursi untuk daerah pemilihan 2 Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Dapil NTT 2 membuka kans besar bagi Partai Golkar untuk memborong dua dari tujuh kursi yang diperebutkan di Dapil yang mencakup kabupaten di Pulau Timor, Sumba, Rote Ndao dan Sabu Raijua.
Data yang dihimpun Pos Kupang, Kamis (7/3), Partai Golkar merebut kursi pertama dan ketujuh. Pada kursi pertama DPR RI untuk Dapil NTT 2 diisi Ketua DPD Golkar NTT Melki Laka Lena. Adapun akumulasi perolehan suara parpol dan caleg dari Partai Golkar sebesar 251.096.
Kemudian kursi kedua diraih Ratu Ngadu Bonu Wulla atau Ratu Wulla, caleg nomor urut lima Partai NasDem. Akumulasi suara parpol dan caleg dari Partai Nasdem sebesar 205.852 suara.
Baca juga: Hasil Pleno KPU Sumba Tengah, Suara PDIP Untuk DPR RI Unggul dari Partai Lain
Kursi ketiga menjadi hak Caleg Partai Gerindra, Esthon Foenay. Akumulasi suara parpol dan caleg sebanyak 203.405 suara mengantar Ketua DPD Gerindra NTT yang juga merupakan mantan Wakil Gubernur NTT menuju Senayan.
Kursi keempat diduduki Anita Jacob Gah. Petahana asal Partai Demokrat itu melenggang kembali ke Senayan karena akumulasi suara parpol dan caleg berjumlah 199.311 suara.
Kursi kelima dikantongi Caleg PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema. Adapun akumulasi suara caleg dan parpol sebanyak 194.806 suara mengantar Ansy kembali menjadi "penyambung lidah" di Senayan.
Usman Husin dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berhasil merebut kursi keenam. Akumulasi suara partai dan caleg PKB untuk kursi keenam sebesar 100.765 suara.
Selanjutnya kursi terakhir atau ketujuh diperoleh Gavriel Putranto Novanto. Putra Setya Novanto itu meraup suara pribadi berjumlah 83.689 suara dan mengamankan kursi terakhir sekaligus mengantarkan Golkar memboyong dua kursi ke DPR RI dapil NTT II.
Dengan demikian ada tiga wajah baru yang dikirim dapil NTT II ke Senayan yaitu Eston Foenay, Usman Husin dan Gavriel Putranto Novanto.
Namun semua perolehan suara ini akan diumumkan KPU setelah tuntasnya proses pleno rekapitulasi Pemilu2024 ini yang prosesnya masih berlangsung. Hingga saat ini KPU NTT sedang melakukan pleno rekapitulasi tingkat Provinsi.
Rencananya pleno berlangsung 6-10 Maret 2024. Pada Sabtu (9/3) akan dilakukan pleno penetapan di aula KPU NTT di jalan Polisi Militer Kota Kupang.
Saat pleno rekapitulasi hari kedua, KPU Sumba Tengah mendapatkan kesempatan memaparkan hasil pleno rekapitulasi hasil pemilu. Pleno hari kedua ini juga akan dilakukan Kabupaten Sumba Timur, Lembata, Nagekeo, Manggarai, Kabupaten Kupang, Alor, Malaka, dan Kabupaten Rote Ndao.
Dalam pleno tersebut, Ketua KPU Sumba Tengah Fredy Umbu Bewa Guty membacakan hasil perolehan pilpres, pileg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Provinsi NTT. Dari hasil perhitungan untuk 18 parpol tetapi Pos Kupang hanya menyajikan data untuk 5 besar perolehan suara di Sumba Tengah untuk DPR RI.
Partai PDIP menempati urutan pertama dengan perolehan suara sebanyak 15.002 suara dan peraih suara terbanyak caleg nomor urut 4 Umbu Sappi Pateduk. Menyusul Partai NasDem dengan total perolehan suara 6.176 dan suara terbanyak oleh caleg nomor 1 Victor Laiskodat dengan perolehan suara 3.324 suara.
Urutan ketiga Partai Golkar yang meraih totl suara 3.684 dan peraih suara terbanyak yakni Emanuel Melkiades Laka Lena dengan 1.665 suara. Sementara Partai Gerindra berada diurutan ke empat dengan perolahn 3.548 suara dan Anita Nindya Mahenu meraih suara terbanyak. Diikuti PSI diurutan kelima dengan total perolehan 2.671 dan suara terbanyak diraih Jane Natalia Suryanto.
Lalu untuk tiga besar pileg DPRD NTT dapil NTT 3 di urutan pertama Partai NasDem dengan total perolehan suara 6.254 dan Frengki Djami meraih suara terbanyak di NasDem dengan perolehan 4231 suara. Menyusul PDIP dengan perolehan 5.614 dengan peraih suara terbanyak Yunus Takandewa dengan meraih 1.151 suara. Di urutan ketiga ada Partai Gerindra dengan total 3.812 suara dan caleg Pelipus Eki meraih 800 suara.
Sementara untuk pilpres di Sumba Tengah masing-masing pasang calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraih 1.603 suara, Paslon 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapat 23.019 suara dan paslon 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraih 16.862 suara.
NasDem Raih 7 Kursi
Jabatan Ketua DPRD Flores Timur bakal diemban figur dari Partai NasDem setelah sukses mengisi keterwakilan di tujuh dapil. NasDem mendulang tujuh kursi, disusul PDIP dan PAN masing-masing lima kursi.
Merujuk pada salinan keputusan KPU Flores Timur Nomor 740 Tahun 2024, NasDem berhak memegang palu pimpinan di Gedung Bale Gelekat Lewotana periode 2024-2029. Dalam pemilihan legislatif tanggal 14 Februari 2024, partai besutan Surya Paloh itu sukses mengumpulkan 17.707 suara. Meski menjadi partai dengan perolehan kursi terbanyak, namun akumulasi suara masih di bawah PDIP.
Jabatan Ketua DPRD Flores Timur periode 2019-2024 dari PDIP dipastikan pindah ke Wakil Ketua karena Pemilu 2024 kehilangan dua kursi di Dapil 1 meliputi Kota Larantuka, dan Dapil 3 meliputi Kecamatan Adonara Barat, Wotan Ulumado, dan Adonara Tengah.
Meski demikian, partai berlambang banteng bermoncong putih di bawah pimpinan mantan Bupati Flores Timur, Antonius Hubertus Gege Hadjon itu meraih suara terbanyak yaitu 22.632, melebihi semua partai peserta Pemilu lainnya.
Wakil Ketua I DPRD Flores Timur oleh PDIP, kemungkinan besar dijabat Robertus Rebon Kereta, Ketua DPRD Flores Timur saat ini. Selain PDIP, raihan lima kursi juga diperoleh PAN, menjadikannya sebagai pemegang jabatan Wakil Ketua II DPRD Flores Timur.
Sejumlah sumber menyebutkan, Ketua DPRD Flores Timur 2024-2029 bakal dijabat Albert Ola Sinuor. Albert adalah Ketua DPD NasDem Flores Timur meraih 1.265 suara di Dapil 1 Kota Larantuka. Sementara PDIP belum bisa dipastikan meski mencuat kabar bahwa Robertus Rebon Kereta menjadi kandidat kuat. Incumbent di Dapil 5 itu sukses meraih 1.777 suara.
Ketua DPD PAN Flores Timur, Rofinus Baga Kabelen, cukup puas dengan penambahan satu kursi DPRD Flores Timur lima tahun mendatang dengan akumulasi 16.532 suara.
Menurut Rofinus, posisi jabatan Wakil Ketua II akan dibahas secara internal partai. Jajaran PAN sejauh ini belum membahas perilah figur murni partai yang menduduki petinggi wakil rakyat itu. "Yang pasti kader dalam struktur dan akan dibahas secara internal partai. Sementara ini kami belum bicarakan," ujarnya, Kamis (7/3).
Sementara di Kabupaten Manggarai Timur, PDI Perjuangan dipastikan memegang palu pimpinan DPRD, sebab PDIP memperoleh 5 kursi dengan memperoleh suara terbanyak. Adapun ke lima kursi PDI Perjuangan itu diperoleh dari Dapil Manggarai Timur 1 (Borong-Ranamese) dengan Caleg Salesius Medi meraih 3.365 suara dan Tarsisius K Jangkur sebanyak 999 suara.
Dapil Manggarai Timur 2 (Lamba Leda Selatan-Lamba Leda Timur) Caleg Antonius Dehot meraih 864 suara. Dapil Manggarai Timur 4 (Congkar-Sambi Rampas-Elar-Elar Selatan) Caleg Paulus Yohanes Yorit Poni mendapat 1.990 suara. Dan Dapil Manggarai Timur 5 (Kota Komba-Kota Komba Utara) PDIP Gensius Jerabu dengan 1.996 suara. Sementara Dapil Manggarai Timur 3 (Lamba Leda-Lamba Lade Utara) PDIP tidak berhasil merebut salah satu kursi dari 4 kursi yang disediakan.
Adapun empat kursi itu direbut oleh Partai Golkar Petrus Ampurio Nentap 1.297 suara. Partai NasDem Fransiskus Salesman 722 suara. PAN Mikael Jaur 803 suara. Dan partai Demokrat Mikael Nardi 1.225 suara.
Sekertaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Manggarai Timur, Gorgonius D Bajang ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon dari Borong ke Kupang, Kamis (7/3) menerangkan, dari segi kursi dan perhitungan perolehan suara PDI Perjuangan berpeluang sebagai Ketua DPRD Manggarai Timur periode 2024-2029.
Ketika ditanya, dari 5 orang Caleg yang lolos merebut kursi DPRD itu siapa yang akan menjadi ketua DPRD, kata Gonis Bajang, PDIP mempunyai aturan atau mekanisme yang sudah baku. Penetapan Ketua DPRD bukan dari DPC atau DPD, namun yang menentukan Ketua DPRD adalah DPP.
DPC katanya, hanya sekadar mengusulkan saja dan proses berjenjang dari DPC, DPD lalu ke DPP. DPP akan memberikan ujian psikotes bagi ke 5 orang itu dan selanjutnya akan merekomendasikan siapa yang layak menjadi Ketua DPRD Manggarai Timur.
"Kita usulkan mereka lima orang ini. Selanjutnya akan diproses secara berjenjang sesuai mekanisme ke DPD dan selanjutnya mereka akan dipanggil oleh DPP untuk mengikuti psikotes. Karena yang mempunyai kewenangan merekomendasikan Ketua DPRD itu adalah DPP bukan DPC atau DPD,"terang Gonis Bajang.
Dana Kampanye Ganjar-Mahfud Rp 506 M
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI merilis Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK). Berdasarkan laporan yang dirilis KPU itu, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjadi peserta pilpres dengan anggaran paling tinggi. Anggaran yang masuk ke paslon nomor urut 3 itu tembus hingga Rp506.894.823.260 (506,8 miliar rupiah).
Kemudian, di posisi selanjutnya paslon nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan dana Rp208.206.048.243 (208,2 miliar rupiah). Sementara paslon nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar jadi peserta pilpres dengan biaya kampanye paling rendah yakni Rp49.341.955.140 (49,3 miliar rupiah).
Berdasarkan ketentuan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 18 Tahun 2023 tentang Dana Kampanye Pemilihan Umum menyebutkan bahwa laporan dana kampanye peserta pemilu disampaikan kepada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditunjuk oleh KPU paling lama 15 (lima belas) hari sesudah hari pemungutan suara. Berdasarkan ketentuan tersebut, LPPDK disampaikan pada 23 Februari 2024 sampai dengan 29 Februari 2024 paling lambat pukul 23.59 waktu setempat. LPPDK disampaikan melalui Sistem Informasi Kampanye dan Dana Kampanye (Sikadeka)
Adapun dari LPPDK yang masuk ke Sikadeka, KPU juga menghimpun total pengeluaran dana yang dipakai semua paslon. Uniknya, semua paslon kompak tidak menghabiskan seluruh dana kampanye. Pengeluaran dana kampanye Anies-Muhaimin sebesar Rp49.340.397.060. Artinya apabila dana yang masuk dikurangi dana keluar, maka masih ada sisa sebesar Rp1.558.080. Kemudian pengeluaran Prabowo-Gibran senilai Rp.207,576,558,270.00, masih sisa Rp629.489.973 dari dana kampanye yang masuk. Terakhir, Ganjar-Mahfud menggelontorkan dana pengeluaran hingga Rp506.892.847.566. Sehingga masih ada sisa Rp1.975.694.
Dari sisi partai, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) masuk dalam urutan ketiga partai politik peserta pemilu dengan pengeluaran tertinggi untuk kampanye. Partai yang diketuai oleh anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep itu menggelontorkan dana untuk kampanye sebesar Rp80 miliar atau tepatnya Rp.80,096,534,876 dari total laporan yang diterima KPU, Rp.80,098,501,068.
Posisi pertama partai politik peserta pemilu yang mengeluarkan dana kampanye terbanyak adalah PDIP. Partai moncong putih itu menghabiskan dana kampanye sebesar Rp173 miliar atau tepatnya Rp.173,221,200,996 dari total laporan yang diterima KPU, Rp.173,397,897,536. Kemudian di urutan kedua adalah Partai Gerindra yang mengusung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Gerindra mengeluarkan dana kampanye sebesar Rp92 miliar atau tepatnya Rp.92,839,827,846 dari total laporan yang diterima KPU, Rp.173,397,897,536.
Komisioner KPU RI, Idham Holik menjelaskan bahwa LPPDK memuat informasi keuangan berupa seluruh transaksi penerimaan dan pengeluaran yang digunakan oleh peserta pemilu untuk membiayai kegiatan Kampanye. "Fasilitasi proses penyampaian Laporan Dana Kampanye Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Partai Politik tingkat Pusat, dan Calon Anggota DPD kepada KAP dilakukan oleh KPU Republik Indonesia," tutur Idham dalam keterangannya Kamis (7/3).
"Untuk fasilitasi penyampaian Laporan Dana Kampanye Peserta Pemilu Partai Politik tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dilakukan oleh KPU Provinsi, termasuk fasilitasi penyampaian Laporan Dana Kampanye Partai Politik Peserta Pemilu lokal Aceh juga difasilitasi oleh Komisi Independen Pemilihan Aceh (KIP Aceh)," imbuh dia.(fan/ary/rob/cr6/tribun network/mar/dod)
Ikuti Liputan Khusus POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS