Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Charles Abar
POS-KUPANG.COM,RUTENG- Pelaksanaan launching Dies Natalis Unika Ruteng atau Universitas Katolik Indonesia Santo Paulus Ruteng yang ke-65 berlangsung meriah di Alun-alun Motang Rua Ruteng, Sabtu 2 Maret 2024.
Seperti disaksikan POS-KUPANG.COM , ratusan Mahasiswa-mahasiswi, para Dosen dari semua jurusan hadir meriahkan dan menyaksikan parade yang dibawakan oleh masing-masing perwakilan Fakultas.
Semaraknya kegiatan ini turut melibatkan siswa-siswi sekolah menengah atas di Kecamatan Langke Rembong.
Parade berlangsung di depan Kantor Bupati Manggarai. Perwakilan dari masing-masing Fakultas menampilkan ciri khas masing-masing yang identik dengan jurusan masing-masing.
Seperti yang dibawakan oleh Fakultas Teknik Sipil Unika Ruteng. Mereka menampilkan pertunjukan layaknya Insinyur yang siap menuju lokasi proyek dengan mengenakan pakayan ala-ala pertukangan juga dengan tulisan-tulisan nyeleneh identik anak-anak teknik sipil.
Begitupun Fakultas Kesehatan, mereka menonjolkan hal-hal dasar dalam tugas seorang perawat, dengan mempraktikan pertolongan pertama pada pasien yang mengalami sakit.
Atraksi yang mereka tunjukanpun dibantu satu unit mobil ambulans layaknya tugas para medis.
Begitu juga dengan Fakultas yang lain, masing-masing menunjukan ciri khasnya dihadapan tamu dan mahasiswa-mahasiswi Unika Ruteng.
Baca juga: Dies Natalis Unika Ruteng Diwarnai Parade Budaya dan Pameran Ekonomi Kreatif
Kegiatan dilanjutkan dengan pelepasan balon ke udara, menandai dimulainya rangkaian kegiatan HUT Unika Ruteng yang ke 65 tahun.
Ketua Panitia Dies Natalis yang Ke 65 Unika Ruteng, Dr. Marsel Ruben Payong dalam sesi sambutan merefleksi kembali lembaga pendidikan yang dibidani oleh Mgr. Wim van Bekkum SVD dan Pater Yan van Roosmalen, SVD. Mgr Van Bekkum sekaligus penggagas dan eksekutor.
Mengenang pada tahun 1958 para uskup se-Nusa Tenggara pada saat sidang di STF Ledalero muncul keprihatian akan kurangnya tenaga-tenaga pastoral awam terutama katekis atau guru agama Katolik yang membantu para imam dan misionaris untuk melayani umat Allah di Nusa Tenggara.
Sementara Pertumbuhan Gereja Katolik pada waktu itu begitu pesat yang ditandai dengan munculnya paroki-paroki baru di semua keuskupan di Nusa Tenggara, namun tenaga-tenaga pastoral dan guru-guru agama Katolik sangat terbatas.
"Karena itu muncullah ide untuk membuka sebuah lembaga pendidikan setingkat kursus dengan lamanya 1 tahun bagi para lulusan SMA/SGA. Ide ini berasal dari alm. Mgr. Wim van Bekkum yang pada saat itu menjadi Vikaris Apostolik Keuskupan Ruteng. Karena dicetuskan oleh Vikaris Apostolik Ruteng, maka para peserta sidang sepakat bahwa Ruteng juga menjadi tempat terlaksananya kursus itu," terang Dr.Marsel .
Maka tepat pada tanggal 11 Nopember 1959, berdirilah Kursus Pendidikan Katekis (KPK) Santu Paulus Ruteng, Awalnya kursus ini hanya melayani kebutuhan tenaga pastoral dan guru agama katolik di wilayah gerejani Nusa Tenggara, namun akhirnya sejumlah keuskupan di Indonesia mempercayakan juga calon-calon tenaga pastoralnya dididik di KPK Ruteng.
Terus Berkolaborasi dan Berinovasi
Sementara Rektor Unika Ruteng Dr. Maksimus Regus, S.Fil, M.Si, terus mendorong Unika kedepan berkolaborasi dengan berbagai stakeholder.
Kolaborasi ini salah satunya kerja kemitraan yang melibatkan anak-anak muda yang menjadi agen perubahan.
Baca juga: ORMAWA Unika Ruteng Galang Dana Bantu Marselino, Bayi Lahir Tanpa Anus di Cibal Manggarai
"Kerja kolaborasi, lebih banyak melibatkan stakeholder. Komunitas anak muda itu menjadi salah satu jalinan kemitraan kedepannya," ujar Dr.Maks disela launching.
Inovasi-inovasi juga akan didorong dalam iklim kampus yang menyentuh pergerakan Mahasiswa. Seperti membangun iklim kewirausahaan.
Kewirausaan menjadi bagian yang diprioritaskan di kampus. Hal itu kata Romo Maks, untuk menumbuhkan jiwa enterpreneurship bagi lulusan kelak
"Lulusan sebagai apapun harus punya jiwa enterpreneutship, meskipun kita baru berlahan-lahan memulainya. UMKM salah satu wadah di kampus supaya bisa nenunjukan kewirausahaan," ujar Dr.Maks.
Ia melanjutkan, sekarang ini peluang dan kesempatan sudah sangat terbuka. Untuk itu, dalam tataran pengambilan kebijakan perlu menyesuaikan, sebab mahasiswa sangat tergantung pada ekosistem yang dibangun.
Kedepan Unika Ruteng, kata Romo Maks, terus membangun kemitraan dengan sokolah-sekolah melalui pengabdian kepada masyarakat.
"Sekolah itu selain sebagai patner kita, mengharapkan agar generasi daerah ini baik kedepan," tambahnya.
Agenda kedepan masih dalam rangkain Dies Natalis akan diisi dengan kegiatan akademik dan non akademik. Non akademik seperti olahraga perlombaan sepak bola dan bola voli melibatkam tim dari seluruh Manggarai Raya.
Baca juga: Unika Ruteng Gelar Seminar Ilmiah Bagi Calon Wisudawan
Akan dilanjutkan dengan kegiatan non akademik, mengundnag kampus-kampus, kegiatan seminar dan pentas-pentas hiburan
"Perayaan unika ke 65 tahun ini sebagai ungkapan terima kasih kepada masyarakat Manggatai raya," tutup Romo Maks.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS