Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Charles Abar
POS-KUPANG.COM, RUTENG - Melonjaknya harga beras di Pasar Inpres Ruteng, kabupaten Manggarai bergulir sejak tiga Minggu yang lalu. Kenaikan ini merambah beberapa jenis beras baik yang medium maupun Premium.
Terkini di pasar Inpres Ruteng harga beras tembus di angka Rp.17.000 per kg untuk jenis premium. Rp.16.000 untuk jenis medium.
Penjualan beras di Pasar Inpres Ruteng memang masih didominasi beras dari luar daerah seperti Makassar Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. Mayoritas beras yang jual di Pasar Inpres Ruteng sebagian besar proleh dari dua provinsi ini.
Persepsi pedagang masih tidak pasti penyebab kenaikan ini. Menurut mereka kenaikan ini secara tidak-tiba dengan harga yang ditetapkan oleh distributor besar.
Baca juga: BMKG Ingatkan Warga Manggarai dan Manggarai Timur Waspada Angin Kencang Disertai Petir
Menurut beberapa pedagang, terjadi kenaikan dua Minggu belakangan setelah stok pembelian pada periode Januari 2024 lalu. Naiknya harga beras ini, mengurungkan niat mereka untuk melakukan pemesanan.
"Kenaikan ini sejak dua Minggu yang lalu. Sesudah stok pada periode Januari lalu. Walaupun persediaan sudah tipis kami juga pikir pikir untuk pesan," ujar Apri, penjual beras mayoritas dari Makasar di Pasaran Ruteng, Rabu 28 Februari 2024.
Mereka berasumsi kenaikan ini disebabkan oleh Cuaca yang tidak menentu, el nino yang berkepanjangan menyebabkan terjadi gagal panen.
Sementara untuk kabupaten Manggarai sendiri musim panen belum merata di setiap lumbung beras. Ada yang memasuki musim penen ada juga yang masih hijau.
Untuk wilayah di kabupaten Manggarai yang selamat ini menjadi tumpuan pasokan beras terjadi gagal panen di beberapa tempat.
Hal itu terjadi di Ulungali, Kecamatan Satar Mese. Gagal panen ini karena curah hujan yang tidak menentu dan juga tidak terjangkau oleh pengairan irigasi.
"Kami tidak tau persis penyebab, mungkin dibeberapa sumber beras kita terjadi gagal panen," kata Rofinus, salah satu pedagang beras di Ruteng Rabu 28 Februari 2024.
Namun hal berbeda disampaikan oleh Bruno Blasius Balangkat juga pedagang beras di Pasar Ruteng. Bruno mengatakan, kenaikan beras ini setelah pelaksaan pemilu 14 Februari 2024 lalu.
Ia mengatakan, kenaikan harga beras setelah pemilu dari harga Rp.15.000 per kg , sekarang menyentuh angka Rp.17.000 per kg.
Mayoritas beras yang mereka jual di Pasar didatangkan dari Makassar Sulawesi Selatan melalui pelabuhan kedindi Reo.
"Sekarang beras jenis premium kami jual dengan harga Rp.17.000 per kg. Kenaikan ini terjadi setelah pemilu 14 Februari lalu," kata Blasius .
Panen raya yang terjadi di beberapa lumbung beras diharapkan bisa menekan harga beras di Pasaran.
Berdasarkan penjelasan terbaru dari Plt.Kepala Dinas Pertanian kabupaten Manggarai Laurensius Laoth mengatakan, ada 1000 hektar memasuki musim penen raya pada 4 Desa di Kecamatan Satar Mese.
Baca juga: Jeritan Hati Evilia Tisa Bocah Penyandang Disabilitas Asal Wae Lokom, Manggarai Timur
Desa-desa itu antara lain, Desa Tal seluas 664 ha, melibatkan 26 Kelompok tani, Desa Paka seluas 231 ha, melibatkan 12 kel. tani, Desa Wewo seluas 79 ha, melibatkan 4 kel. tani, Desa Persp. Ulungali 26 ha, melibatkan 2 kel. tani.
Berdasarkan hasil pengukuran produksi melalui proses ubinan pada setiap kelompok tani, diperoleh hasil produktivitas 7,5 ton/ha sampai 9,8 ton/ha. Estimasi perhitungan dirata-ratakan adalah 8 Ton/hektar dikali 1000 ha menjadi 8000 ton gabah kering panen.
Kemudian dikonversi menjadi Beras sebanyak 3997,76 Ton Beras atau 3.997.760 Kg Beras.
"Panen raya ini kita harapkan bisa menekan pelonjakan harga beras di pasaran," kata Laurens.
Panen raya di beberapa lumbung beras di Wilayah kabupaten Manggarai diharapkan mampu menekan harga beras yang kian melonjak.
Bupati Manggarai Herybertus GL.Nabit menekankan itu, saat mengikuti panen raya di Kecamatan Satar Mese beberapa waktu lalu.
Munurut Bupati Bupati Hery, panen raya bagian dari upaya bersama untuk menekan inflasi. Penanganan inflasi ini bagian dari kerja bersama semua pihak.
"Kita berharap panen raya ini membuat harga beras di Manggarai bisa ditekan sedikit setidaknya sampai dengan Maret hingga April sehingga stabiltas harga bisa dikendalikan," tutupnya. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS