UKAW Kupang

Pdt. Mesakh Dethan: Jangan Takut untuk Menderita karena Mata Tuhan Tak Pernah Tertutup bagi UmatNya

Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pdt. Dr. Mesakh A.P. Dethan, M.Th, MA (tengah) bersama para Presbiter Jemaat Kefas Kupang usai kebaktian, Minggu, 25 Februari 2024.

POS-KUPANG.COM, KUPANG - “Jangan taku tuntuk menderita, apalagi kalau penderitaan itu karena mempertahankan iman dan kebenaran. Karena mata Tuhan tidak pernah tertutup bagi umat-Nya yang menderita dan setia.”

Demikian khotbah yang disampaikan oleh Pdt. Dr.  Mesakh A. P. Dethan, M.Th, MA pada acara Kebaktian Minggu Sengsara ke-3 di Jemaat Kefas, Klasis Kota Kupang, Minggu, 25 Februari2024.

Mengawali khotbahnya dengan tema yang diberikan oleh Majelis Sinode GMIT, Pdt. Mesakh Dethan merujuk pada teks bacaan 1 Petrus 3:13-22 yang menggaris bawahi pentingnya kesabaran dalam menghadapi penderitaan demi Kristus.

Kepala Perpustakaan UKAW Kupang ini menyoroti latar belakang penganiayaan yang dialami jemaat yang ditulis oleh penulis surat 1 Petrus, dengan menekankan bahwa penderitaan bukanlah akhir dari iman, namun malah bisa memperkuatnya.

Pdt. Mesakh Dethan menyitir penafsir dan teolog David. Wheaton, menegaskan bahwa penderitaan karena kebenaran adalah bagian dari pengalaman orang percaya, yang dapat membawa sukacita dan kebahagiaan.

Dalam pandangan Pdt. Mesakh Dethan, penderitaan adalah sarana yang Tuhan gunakan untuk memurnikan iman orang percaya.

Pada ayat-ayat selanjutnya, Pdt. Mesakh Dethan menekankan pentingnya hidup dalam kasih dan damai sejahtera, serta meneladani Kristus dalam kesabaran dan ketaatan

Baca juga: Pendeta Mesakh Dethan: Kita Turun Gunung dan Masuk dalam Dunia Pelayanan

Dia mengajak jemaat untuk mengikuti jejak Kristus, yang rela menderita demi kehendak Allah. Sebagai contoh, Dethan menggambarkan kematian Rasul Petrus, yang dianggap sebagai teladan keberanian dan kesetiaan dalam iman.

Pdt. Mesakh Dethan mengingatkan jemaat akan tokoh-tokoh modern seperti Mahatma Gandhi dan Sophie Scholl, yang siap mengorbankan nyawa demi memperjuangkan kebenaran.

Keduanya menjadi inspirasi bagi umat Kristen untuk tetap teguhdalam mempertahankan prinsip-prinsip iman.

“Marilah kita hidup sesuai dengan anggilan kita sebagai orang percaya, dan biarkan setiap langkah dan tindakan kita menjadi kesaksian yang hidupakan kasih dan kuasa Kristus,” ujar Pdt. Mesakh Dethan.

Dengan demikian, khotbah ini mengajak umat Kristen untuk tidak takut menghadapi penderitaan, namun mempertahankan iman dan kebenaran dengan kesabaran dan keteguhan hati, sebagai bentuk kesaksian akan kasih dan kuasa Kristus dalam hidup mereka. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini