Berita Lembata

Anak Petani, Nelayan, Ojek dan Buruh Desa Pada Lembata Kursus Gratis di BLK Karitas Peduli

Penulis: Ricardus Wawo
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Balai Latihan Kerja (BLK) Karitas Peduli Lembata membuka program khusus bagi anak para petani, nelayan, tukang ojek dan buruh pelabuhan yang merupakan warga desa Pada, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA -Balai Latihan Kerja (BLK) Karitas Peduli Lembata membuka program khusus bagi anak para petani, nelayan, tukang ojek dan buruh pelabuhan yang merupakan warga desa Pada, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata. 

Dua program tersebut adalah kursus menjahit dan kursus komputer. Mereka mengikuti program pelatihan tersebut secara gratis atau tanpa dikenai biaya sepeser pun. 

Direktur BLK Karitas Peduli Lembata, Suster Margaretha Ada, SSpS, menyebutkan kursus tersebut merupakan bagian dari bantuan program pelatihan jalur gratis atau khusus BLK yang dikelola oleh Yayasan Gunthild Karitas Peduli Susteran SSpS khusus untuk warga desa Pada.

"Didahulukan peserta dari keluarga petani, nelayan, buruh pelabuhan, ojek, janda atau duda," ungkap Suster Margaretha, Sabtu, 24 Februari 2024.

Baca juga: Jelang PSU di Lembata, Bawaslu NTT: Hindari Politik Uang

Menurut dia, selama ini, BLK Karitas Peduli Lembata selalu membuka program untuk anak-anak Lembata yang dibiayai oleh APBN dan APBD. 

Program gratis untuk warga desa Pada kali ini, katanya, merupakan kebijakan Yayasan Gunthild para suster SSpS untuk anak anak dari keluarga petani, nelayan, tukang ojek dan buruh pelabuhan. Programnya

"Program pelatihan teknik mengoperasikan mesin jahit dasar dan jalur komputer basic office 50 jam pelatihan. Materi komputer dan menjahit kami modifikasi dari 6 unit kompetensi program pelatihan kemnaker RI untuk disesuaikan dengan peserta pelatihan," paparnya. 

Para suster yang berkarya di desa Pada sudah memetakan permasalahan di tengah masyarakat di mana mereka berkarya. Program gratis itu ada dalam rencana strategis (renstra) tahun 2024. 

Suster Margaretha dan para suster lainnya menemukan banyak anak anak petani, nelayan, tukang ojek dan buruh pelabuhan belum punya kompetensi. Mereka juga cenderung minder dan tidak percaya diri di tengah masyarakat. 

"Ini hasil dari kunjungan keluarga kami ke rumah-rumah umat," tambahnya. 

Baca juga: Pemungutan Suara Ulang di Dua TPS di Lembata Digelar 24 Februari 2024

Rahim BLK Karitas Peduli Lembata sudah melahirkan ratusan lulusan yang sekarang sudah terjun ke dunia kerja. 

Sejak Agustus tahun 2020 sampai November 2023, tercatat sudah 24 grup peserta dari 4 program pelatihan (paling laris komputer) di BLK tersebut. Totalnya ada 276 peserta dari 16 periode pelatihan.

"Banyak yang sudah kerja dan diterima di dunia kerja," pungkasnya. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkini