POS-KUPANG.COM, DILI - Pada tanggal 15 Februari, Republik Demokratik Timor Leste dan Uni Eropa (UE) mengadakan Dialog Kemitraan pertama mereka, di Dili, Timor Leste, setelah penandatanganan Perjanjian Samoa pada tanggal 15 November 2023.
Dialog ini merupakan kesempatan penting bagi Timor Leste dan UE untuk membahas beberapa isu, termasuk aksesi dan integrasi Timor Leste ke dalam ASEAN.
Timor Leste dan UE juga membahas kerja sama pembangunan UE untuk tahun 2021-2027, peluang investasi yang disediakan oleh Global Gateway dan memperkuat hubungan perdagangan dengan bersama-sama mempersiapkan aksesi Timor Leste pada Perjanjian Kemitraan Ekonomi sementara (EPA).
UE menyampaikan dukungan penuhnya terhadap aksesi Timor Leste pada EPA sementara dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Para pihak meninjau perkembangan politik di Timor Leste dan UE. Timor Leste memberikan informasi terkini mengenai proses aksesi ASEAN yang sedang berlangsung dan UE menggarisbawahi dukungannya terhadap proses aksesi dan integrasi Timor Leste ke dalam ASEAN. Prioritas UE digariskan dengan fokus pada transisi hijau dan digital.
Tantangan perubahan iklim adalah bagian penting dari diskusi ini. Para pihak bertukar pandangan mengenai COP28 yang baru-baru ini diselesaikan di Dubai, di mana keduanya menegaskan kembali komitmen mereka untuk mendorong aksi dan kepemimpinan iklim yang ambisius, dan tetap berada di bawah ambang batas 1,5 derajat.
Dialog Kemitraan membuktikan nilai-nilai bersama termasuk demokrasi, supremasi hukum dan hak asasi manusia, serta pembelaan sistem multilateral dengan PBB sebagai intinya dan tatanan internasional berbasis aturan. Para pihak mengkaji kemajuan yang dicapai dalam penerapan rekomendasi yang dibuat oleh Misi Pengamatan Pemilu UE.
Timor Leste dan UE juga bertukar pandangan mengenai tantangan pembangunan internasional yang lebih luas di saat persaingan geopolitik semakin meningkat.
Mereka menegaskan kembali komitmen mereka terhadap implementasi Perjanjian Paris, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, serta prioritas dan komitmen di bidang hak asasi manusia, termasuk kesetaraan gender dan kekerasan berbasis gender; kelestarian lingkungan hidup, kelautan dan perikanan.
Keprihatinan terhadap perdamaian dan keamanan juga disoroti sepanjang pertemuan tersebut dengan rencana pertukaran informasi lebih lanjut mengenai kesadaran domain maritim dan resolusi konflik, yang merupakan hal terakhir dalam inisiatif G7+.
Baca juga: Diplomat Timor Leste Danilo Henriques Jadi Wakil Sekretaris Jenderal Forum Macau yang Baru
Timor Leste dan UE menegaskan kembali komitmen mereka untuk memperkuat kemitraan mereka di tingkat multilateral, terutama sehubungan dengan KTT Masa Depan PBB yang akan datang dan Konferensi Internasional Keempat tentang Negara-Negara Berkembang Pulau-Pulau Kecil (SIDS - Small Islands Developing States).
UE dan Timor Leste menantikan Konferensi SIDS ke-4 mendatang, yang akan diselenggarakan pada bulan Mei 2024 di Antigua dan Barbuda dan akan memberikan hasil 10 tahun yang kuat bagi keberlanjutan dan ketahanan SIDS.
Dialog konstruktif ini menegaskan bidang-bidang yang menjadi kepentingan dan keprihatinan bersama, dimana UE dan Timor-Leste dapat memperdalam kolaborasi di semua tingkat demi keuntungan bersama bagi warga negaranya masing-masing.
Dialog ini dilaksanakan di bawah kepemimpinan bersama Bapak Bendito dos Santos FREITAS, Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Timor Leste dan Ibu Paola PAMPALONI, Wakil Direktur Pelaksana Asia dan Pasifik, Layanan Aksi Eksternal Eropa.
(eeas.europa.eu)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS