POS - KUPANG.COM, KUPANG - Sebanyak 14 orang mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengikuti Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN -T) di Desa Nitneo, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.
Kegiatan ini berlangsung selama satu bulan, yakni dari 15 Januari sampai 13 Februari 2024. Dosen Pembimbing Lapangan, Stefanie N. Bribin Burin, S.E., M.M., mengatakan hal ini dalam rilis yang diterima, Jumat, 16 Februari 2024.
Stefani mengatakan, banyak program yang sudah disiapkan dan dijalankan mahasiswa-mahasiswi yang didukung penuh oleh Fakultas Ekonomika dan Bisnis sebagai penyelenggara. Mahasiswa-mahasiswi yang menjalankan KKN kata dia, terdiri atas tiga program studi, yaitu Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Pembangunan.
Masing-masing program studi kata Stefanie, sudah menjalankan program kerja mereka, di antaranya, mengadakan sosialisasi tentang literasi keuangan melalui budaya menabung bagi anak SD Inpres Nitneo kelas VI, sosialisasi pemahaman media sosial bagi pelajar SMP dan yang baru saja terlaksana pada, Senin 12 Februari 2024 adalah mengadakan pelatihan pembuatan kiri-kiri daun kelor bagi ibu-ibu di Desa Nitneo untuk meningkatkan sumber pendapatan rumah tangga.
Baca juga: Begini Komentar Akademisi Unwira Kupang Terkait Meninggalnya Transpuan di Kupang
Temanya kata dia yakni, "Menumbuhkan Minat Berwirausaha bagi Ibu-ibu di Desa Nitneo dengan Mengolah Produk Kiri-kiri Kelor.” Untuk diketahui, potensi tanaman kelor di desa itu cukup banyak sehingga dapat memudahkan ibu-ibu dalam memproduksi olahan rumah tangga ini. Program ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam dunia bisnis, membuka peluang baru dalam mengembangkan usaha usaha, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Stefanie menambahkan, pada kesempatan tersebut mahasiswa-mahasiswi KKN memberikan penjelasan mengenai ilmu kewirausahaan serta upaya-upaya yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. "Mahasiswa dan mahasiswi menjelaskan secara praktis agar mudah dipahami oleh warga setempat," katanya.
Sekretaris Desa Nitneo, Josua A Kauna, S.Pd.Gr, mengatakan bahwa untuk saat ini masyarakat masih belum memiliki pengetahuan lebih tentang manfaat dan potensi dari daun kelor, yang tidak hanya bisa diolah dalam bentuk )sayuran saja, namun dapat dijadikan produk yang punya nilai jual tinggi.
"Masyarakat NTT, terutama di pedesaan umumnya menggunakan daun kelor dalam bentuk rebusan untuk dijadikan sayur saja," ucapnya.
Josua mengatakan, dari olahan tersebut diharapkan dapat memotivasi ibu-ibu dan generasi muda dalam mengelola komoditas lokal menjadi olahan yang menambah nilai jual, sehingga dapat menambah penghasilan dalam rumah tangga. Karena itu, Josua mengatakan, diperlukan pengetahuan, keterampilan serta motivasi untuk berwirausaha.
Pada tahap awal, ibu-ibu mungkin saja mengalami kendala, namun seiring perjalanan waktu kendala-kendala ini bisa diatasi asalkan dilakukan dengan sungguh-sungguh dan berkesinambungan.
Selain menjalankan program kerja dari masing-masing program studi, peserta KKN juga menjalankan beberapa program kerja lain sesuai arah fakultas dan pemerintah desa setempat.(*/pol)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS