Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dalam rangkaian memperingati Milad ke 77 tahun Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan peringatan Isra Miraj, HMI Cabang Kupang dan Majelis Wilayah (MW) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) NTT menggelar doa bersama.
HMI merayakan usia ke 77 tahun pada 5 Februari 2024 lalu, dan Isra Miraj sendiri jatuh pada 8 Februari 2024. Adapun doa bersama HMI Cabang Kupang dan KAHMI NTT digelar, Kamis (8/2/2024) malam di Masjid Nurul Iman, Oebobo Kota Kupang.
Presidium KAHMI NTT, Farhan Suhada mengatakan, doa bersama Kamis malam adalah wujud KAHMI dan HMI peduli akan keselamatan bangsa.
"Tiga momentum kami rangkum dalam sebuah acara doa bersama," kata dia, dihubungi, Jumat (9/2/2024).
Dosen Universitas Muhammadiyah Kupang itu menerangkan, peringatan Isra' Miraj Nabi Muhammad SAW dimaknai sebagai momen Allah SWT memerintahkan sang Rasul dan hambanya yang beriman menunaikan sholat lima waktu.
Salah satu tujuan sholat, kata dia, agar orang beriman senantiasa mengingat Allah SWT dan terhindar dari perbuatan keji dan mungkar.
Mengurai ke tengah masyarakat, berbangsa dan bernegara, maka damai lah negeri ini jika rakyat dan para pemimpin bisa menghindari perbuatan keji dan mungkar.
Farhan Suhada menjelaskan, agenda doa bersama merayakan Milad HMI yang ke 77 tahun menjadi titik penting untuk mengingatkan kembali segenap kader HMI akan tujuan didirikannya HMI.
Tujuan HMI yang dimaksud Farhan Suhada yakni "terbinanya insan akademis, pencipta pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT".
"Bahwa kader HMI harus berperan aktif dalam menciptakan kualitas hidup masyarakat yang adil dan makmur," tambah Farhan Suhada.
Lalu doa bersama itu juga dilakukan untuk menghadapi Pemilu kali ini. HMI Cabang Kupang dan KAHMI NTT berharap Pemilu berlangsung damai.
"Bagi HMI dan KAHMI, Pemilu 2024 merupakan golden gate untuk mewujudkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang lebih berkualitas," katanya.
Melalui Pemilu, ujar dia, sirkulasi kepemimpinan negeri ini mulai dari wakil rakyat di berbagai level hingga kepala pemerintahan di Republik ini akan berlangsung.
Dengan memiliki para pemimpin yang baru dan segar, diharapkan negeri ini akan terbebas dari praktek-praktek keji dan mungkar yang menyengsarakan rakyat.
Menurut Farhan Suhada, apabila para pemimpinnya bisa menghindarkan para elit terhindar dari perbuatan yang menyengsarakan rakyat, maka keadilan dan kemakmuran di tengah masyarakat akan terwujud.
Baca juga: Peringatan Isra Miraj Tahun 2024, Kodim 1621/TTS Kerahkan Puluhan Personel untuk Pengamanan
"Warga Insan Cita semalam mendoakan semoga Allah SWT melindungi bangsa ini dari hal-hal yang bisa menghancurkan keselamatan bangsa," kata Farhan Suhada.
Farhan Suhada menegaskan, doa bersama itu mengharapkan Pemilu di 14 Februari 2024 bisa berlangsung damai sesua dengan prinsip Pemilu yakni langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
Ketua HMI Cabang Kupang Idhar T Dasi mengatakan doa bersama adalah momentum yang sangat spesial karna ada tiga peristiwa penting yang terjadi bersamaan di bulan ini yakni Milad HMI ke 77, peristiwa Isra Miraj dan Pemilu.
"Mudah-mudahan dengan milad HMI ke 77 semakin mempertegas Bakti HMI Untuk Indonesia," kata Idhar Dasi.
Menurut Idhar Dasi, doa bersama itu diharapkan bisa memperkuat nilai keislaman dengan tonggak yang utama yakni shalat serta turut berpartisipasi dalam menjaga dan merawat pesta demokrasi ditanggal 14 Februari nanti agar berjalan dengan damai.
"Kader HMI sebagai pemilih tidak boleh Golput, 5 menit di bilik suara menentukan masa depan Indonesia 5 tahun yang akan datang," tegasnya.
Idhar Dasi menegaskan, dengan sifat HMI yang independen artinya kader HMI harus memilih bukan dengan alasan-alasan jangka pendek, transaksional dan Pragmatis, tetapi kader HMI harus merdeka memilih berdasarkan pilihan yang rasional.
Pilihan itu, kata dia, harus cenderung pada apa yang menurutnya benar sebagai alasan memilih seorang pemimpin. Hal itu, menurut dia, sejalan dengan watak sesungguhnya independensi HMI.
"Independen itu bukan netral, tetapi ia cenderung berpihak kepada kebenaran, mengedepan nilai rasionalitas agar Indonesia bisa melahirkan pemimpin yang berkualitas dan sanggup membawa Indonesia menjadi lebih baik," kata Idhar Dasi. (fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS