Pilpres 2024

Perang Terbuka PDIP vs Jokowi Sudah Dimulai, Faktor Pemicunya Mahfud dan Ahok

Penulis: Frans Krowin
Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERANG TERBUKA – Pengamat Politik Ujang Komaruddin mengatakan bahwa perang terbuka antara PDI Perjuangan dengan Presiden Jokowi kini sudah dimulai. Itu terlihat dari satu persatu teman dekat Presiden Jokowi memilih mundur dari jabatan dan berjuang untuk PDIP demi memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

POS-KUPANG.COM – Perang terbuka antara PDI Perjuangan dengan Presiden Jokowi kini sudah dimulai. Perang itu dimulai ketika Mahfud MD dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meletakkan jabatan dan memilih mundur dari lingkaran kabinet yang dipimpin Presiden Jokowi.

Hal ini diungkapkan Pengamat Politik Ujang Komaruddin merespon mundurnya kedua figur tersebut dari barisan Kabinet Indonesia Maju pada waktu yang hampir bersamaan.

Ujang Komaruddin yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini mengatakan, bahwa mundurnya Mahfud MD dan Ahok menjadi tanda kalau antara Partai Banteng Moncong Putih dan Presiden Jokowi kini sudah dimulai.

Sebelumnya diberitakan, Mahfud MD memilih mundur dari jabatannya selaku Menko Polhukam setelah ia secara ksatria menemui Presiden Jokowi untuk menyatakan secara baik-baik bahwa ia mundur dari Kabinet Indonesia Maju.

Sementara dalam tenggat waktu yang hampir bersamaan, Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok pun tiba-tiba memilih mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Utama Pertamina.

Pamitnya kedua tokoh tersebut dari hadapan Presiden Jokowi, kata Ujang Komaruddin, menjadi tanda bahwa saat ini Presiden Jokowi sudah ditinggalkan oleh para figur yang selama ini menjadi andalannya.

"Memang perang terbuka sudah terjadi itu semenjak Gibran dijadikan cawapres Prabowo oleh Presiden Jokowi. Apalagi Gibran jadi cawapres itu bukan dari PDIP tapi dari Partai Golkar," ujarnya.

Sekarang hawa itu semakin memanas, lantaran satu per satu orang dekat Presiden Jokowi, memilih jalan politik untuk menguatkan PDI Perjuangan.

"Kelihatannya PDIP melakukan serangan secara ofensif dengan mundurnya pihak-pihak yang selama ini menjadi kawan politik (Jokowi) baik Mahfud, Andi Wijayanto, termasuk Ahok," urai Ujang.

"Soal seperti apa perang antara Presiden Jokowi dengan PDI Perjuangan itu kita lihat saja nanti,” ujarnya.

Sebelumnya, harian ini memberitakan bahwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memutuskan mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Utama alias Komut PT Pertamina (Persero).

Hal tersebut diungkapkan Ahok melalui unggahan akun instagramnya @basukibtp pada Jumat 2 Januari 2024.

Dalam unggahan itu, Ahok tampak memamerkan sebuah dokumen surat pengunduran diri dari Komut PT. Pertamina.

"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024," tulis Ahok.

Baca juga: Banyak Kampus Kritik Presiden Jokowi, Anies Baswedan: Sikap Itu Tidak Datang Tiba-tiba

Baca juga: Anies-Muhaimin Bakal Buat Regulasi Khusus untuk Bangun Daerah Kepulauan

Baca juga: Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina, Ganjar: Semakin Menyala Demi Indonesia

Ahok mengatakan, setelah memutuskan mundur, dirinya akan berkampanye memenangkan pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Gibran Rakabuming Raka.

"Dengan ini, saya menyatakan mendukung serta akan ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD," ujarnya. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Berita Terkini