Berita Manggarai Timur

Jelang Pemilu 2024, Uskup Siprianus Hormat Ajak Umat Pilih Pemimpin yang Tepat

Penulis: Robert Ropo
Editor: Eflin Rote
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat, Pr, saat pembukaan sidang Pastoral Post Natal 2024, Kamis 11 Januari 202

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, BORONG - Jelang Pemilu 2024, Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat, Pr meminta kepada umat atau masyarakat di keuskupan tersebut agar memilih sesuai hati nurani pemimpin yang tepat dalam memimpin bangsa dan daerah. 

Permintaan itu disampaikan oleh Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat dalam surat gembala menyongsong Pemilu 2024 berdasarkan salinan yang diperoleh POS-KUPANG.COM, Selasa 16 Januari 2024.

Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat mengatakan para imam dan seluruh umat beriman, pesta demokrasi Pemilu 2024 pada 14 Februari telah berada di ambang pintu.

Karena itu, Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat mengajak seluruh umat untuk berpartisipasi secara aktif, sesuai dengan hati nurani dalam Pemilu 2024 ini.

Konsili Vatikan Il (GS 75) mendorong untuk menggunakan hak pilih secara bebas dan bertanggungjawab dalam memilih pemimpin bangsa yang berkomitmen terhadap kesejahteraan umum (bonum commune), dan bukannya kepentingan keluarga (bormim familiae) atau kesejahteraan kelompok sendiri. 

Menurut Uskup Siprianus, dewasa ini kita sedang mengalami situasi kehidupan bangsa yang tidak mudah, yang diwarnai oleh empat tantangan besar. Pertama, kemiskinan masih melilit kehidupan banyak orang (di Manggarai Raya 20,789, pada tahun 2022) dan kesulitan ekonomi yang dipicu oleh meningkatnya harga pangan. 

Kedua, korupsi masih mewarnai kehidupan bangsa yang didukung oleh tergerusnya proses demokrasi. Indeks korupsi Indonesia menurut Lembaga Transparensi Internasional meningkat dan berada di peringkat 110 duma pada tahun 2022. Sementara 1tu ada kesan bahwa tindakan hukum terhadap korupsi berciri “tebang pilih”. Ironisnya justru tidak sedikit oknum penegak hukum yang terjerumus dalam penyalahgunaan wewenang dan perilaku korupsi. 

Paus Fransiskus mengkritik keras korupsi dan menyebutnya sebagai “perilaku iblis”, karena orang menyembah uang dan melawan Allah sebagai sumber kebahagiaan sejati Menurutnya, korupsi merupakan “wabah sosial terburuk”, karena orang mencan keuntungan pribadi dengan kedok melayani masyarakat. 

Ketiga, perubahan iklim yang menimbulkan pemanasan global yang dasyat. Fenomena ini kita alami secara nyata dalam perubahan cuaca dan kekeringan yang berakibat pada “gagal tanam dan gagal panen” produksi pertaman dan perkebunan, sumber utama” kehidupan masyarakat kita. Pemanasan global ini berdampak serius pada krisis pangan, krisis air, krisis energi dan krisis kemanusiaan. 

Karena itu Keuskupan Ruteng dalam tahun 2024 ini mengusung program pastoral Ekologi Integral HPS: Harmonis, Pedagogis, Sejahtera. Yaitu gerakan bersama dengan semua pihak untuk melestarikan ibu bumi dan merawat semua mahkluk ciptaan. 

Baca juga: Uskup Ruteng Kenang Pater Yan dan Bruder Wili, Dua Sosok Misionaris Sederhana

Keempat, bonus demografi. Dalam tahun-tahun ke depan, kita akan mengalami peningkatan jumlah penduduk dengan usia kerja atau produktif (15-64 tahun) yang lebih banyak dari jumlah penduduk usia tidak produktif (lansia dan anak-anak). Kondisi ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa melalui pasokan tenaga kerja produktif. 

Menurutnya, peningkatan kuantitas ini tentu harus pula dibarengi oleh penguatan kualitas SDM, yang membutuhkan kapasitas kepemimpinan yang mumpuni. 

Karena itu Uskup Siprianus, mengajak untuk mencari dan menentukan pemimpin bangsa yang tepat dalam Pemilu yang akan datang. 

Pertama carilah pemimpin yang mempunyai  kemampuan dan integritas untuk menahkodai bangsa ini menuju kemakmuran, keadilan dan solidaritas sosial bagi seluruh rakyat. 

Halaman
12

Berita Terkini