Berita Kota Kupang

Warga Mulai Terserang Ispa, Netizen Minta Pindahkan TPA Alak ke Pemkot Kupang  

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kasus kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Alak tak kunjung usai. Meskipun sudah dikunjungi Penjabat Wali Kota Kupang pekan lalu, kasus kebakaran di TPA tersebut ternyata terus berlanjut.

Bahkan asap dari TPA tersebut diklaim telah memicu infeksi saluran penapasan akut (Ispa). Karena itu, warganet meminta agar TPA itu dipindahkan saja ke Kantor Wali Kota Kupang

"Pindah itu TPA di Pemkot sana biar ko sama-sama rasa, jangan hanya msyarakat sa," komentar yulianaghale di akun Instagram Flobamora_update.

Menurut akun olga_oktaviana13, anak-anak kecil rentan dengan masalah paru-paru.

"Tolong pihak berwenang diatasi dulu. Kasihan warga dan anak-anak kecil di sekitar TPA," komen akut olga oktaviana13. 

Keluhan warganet ini menanggapi berita ntthits.com yang dibagikan akun Flobamoratas_update yang  menyebut bahwa ratusan warga di sekitar TPA Alak sudah terserang Ispa, namun Pemkot Kupang belum juga menetapkan kejadian luar biasa (KLB)

Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati menyatakan, sebanyak 891 warga yang bertempat tinggal di sekitar TPA Alak mulai terserang Ispa akibat asap kebakaran yang terjadi dan masih terbakar sejak sebulan yang lalu.

"Data ISPA kita itu sudah di atas 800an, dampak dari asap hasil kebakaran sampah TPA Alak, namun belum KLB,"kata Kadinkes Kota Kupang, Retnowati, Senin, 13 November 2023.

Asap yang timbul akibat terbakarnya sampah di TPA tersebut, menurut dia, banyak sekali membawa dampak kesehatan bagi warga sekitar karena menghasilkan karbon mono oksida yang bila terhirup warga dapat menganggu fungsi kerja hemoglobin, yang mempengaruhi pengangkutan oksigen ke otak sehingga apabila kekurangan oksigen dapat menyebabkan gampang pingsan.

Asap pembakaran sampah plastik di TPA juga menghasilkan senyawa kimia dioksin atau zat yang bisa digunakan sebagai racun pada tumbuhan dan biasa juga dipakai sebagai senjata pembunuh pada manusia.

Baca juga: Terapkan Metode Open Dumping, Pemerintah Kota Kupang Langgar Aturan Kelola TPA Alak

Hasil pembakaran sampah khususnya sampah medis juga mengandung klorin dapat menghasilkan 75persen zat berancun, yang juga mengandung Benzopirena yang dapat berpengaruh pada kesehatan jantung.

"Ini kalau dibiarkan berkepanjangan juga bisa berbahaya, maka segera mungkin harus pemadaman," tambah Retnowati.

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1501/MENKES/PER/X/2010, penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB), adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau menyebabkan kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah.

Karhutla

Secara nasional Indonesia sedang menghadapi masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang tersebar di hampir seluruh wilayah Nusantara. Kasus karhutla yang agak menonjol terjadi di Desa Jungkul, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) 

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menegaskan, lahan gambut sulit padam jika terbakar dikarenakan api tidak saja membakar bagian atas tetapi api juga akan menjalar hingga bagian akar dengan kedalaman beberapa meter ke bawah.

Menteri LHK mewanti-wanti agar lahan gambut jangan sampai terbakar.

"Jadi memang kita menjaganya seluruh provinsi, ini perkiraan saya sekarang sudah tanggal 12 November biasanya di tanggal 4 November itu sudah selesai. Saya bersama Pak Gubernur mengunjungi Sumsel melihat titik spot terakhir, apalagi Sumsel ini kan wilayah gambutnya luas," ungkap Siti, Senin (13/11/2023).

Lebih jauh Siti Nurbaya menyebut ada tiga pendekatan yang diperintahkan oleh Presiden RI Joko Widodo untuk pencegahan karhutla secara permanen yaitu pendekatan pengendalian cuaca.

"Jadi kita cek hotspotnya, kita cek kontrol, pola hujan nya, awan apakah bisa di modifikasi cuaca," tambahnya.

Kedua lanjutnya, patroli terus dilakukan baik patroli darat maupun udara dan ketiga adalah pengendalian lanskap.

"Saya melihat secara koordinasi Pak Gubernurnya sudah oke. Termasuk dari anggarannya juga oke," tutupnya.

Pj Gubernur Agus Fatoni mengaku bersyukur atas kehadiran Menteri LHK di Sumsel.

"Tadi dijelaskan secara teknis dan kita juga melakukan evaluasi dimana penanganan karhutla ini bisa ditangani secara komprehensif," katanya.

Selain itu komprehensif, Fatoni menyebutkan penanganannya juga harus terpadu, semuanya bergerak berkesinambungan bukan hanya mengatasi kebakarannya saja tetapi bagaimana mengantisipasi kebakaran yang akan datang.

Maka lanjut Fatoni akan disiapkan dokumentasi penanganan di lapangan seperti ini sehingga generasi kedepan bisa mengetahui penanganan itu sudah dilakukan di Sumsel sebelumnya.

"Kita bersama Forkopimda sudah berjalan bersama Bupati/Walikota, masyarakat sudah bergerak, artinya dalam penanganannya kita bersyukur membaik di perlu komprehensif dan terpadu," pungkasnya.

(*/tribunnews.com)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkini