Laporan Wartawan Pos-Kupang.Com, Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM - Sahabat kuliner ntt yang berbahagia, kali ini beta mau cerita nikmatnya makan ikan goreng, pakai ubi rebus capur deng sambal lawar.
Tapi sebelum beta ceritakan betapa nikmatnya makan ikan goreng deng ubi rebus ditambah sambal lawar daun bawang, beta mau berkisah kenangan tempoe doeloe.
Berkisah sama dengan bercerita atau bahasa agak keren adalah mewartakan apa yang hendak disampaikan lewat tulisan dan bukan lewat narasi atau bahasa mulut.
Narasi tulisan ini masih melekat dalam otak dan dirumuskan dalam untaian kalimat tulisan yang dipersembahkan untuk bapa mama pembaca.
Sebelum beta infokan betapa nikmatnya makan ubi rebus dicamput samba; lawar daun bawang deng perasan jeruk nipis
beta ingin berkisah tentang masa indah saat beta Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pulau Pantar.
Pulau Pantar adalah sebuah pulau kecil di bagian barat Pulau Alor, Kabupaten Alor - NTT.
Beta kuliah di Universitas Nusa Cendana - Kupang - NTT, di jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu administrasi (FIA) Undana Kupang.
Beta termasuk salah satu mahasiwa abadi ibersama sejumlah rekan saat kuliah di Jurusan Sosiologi - FIA Undana, Kupang - NTT.
Beta mahasiswa angkatan kedua Jurusan Sosiologi - FIA Undana, sebelum FIA berubah menjadi FISIP Undana setelah dua tahun pasca beta di wisuda.
Di Jurusan Sosiologi FIA Undana, beta Ferry Ndoen satu angkatan dan satu kelas deng katong pung kawan sosiolog, Claudius Boekan, mantan Pemred BeritaSatu.
Chanel BeritaSatu Jakarta milik salah satu pengusaha kaya Indonesia, James Riyadi.
Beta mask kuliah taon 1986 di Jurusan Sosiologi FIA - Undana masa kepemimpinan Prof Frans Likadja dan sempat merasakan penuh masa Kepemimpinan Prof Dr.Moses Toelehere dan diwisuda di masa kepemimpinan Prof. Dr August Benu, MSi.
jadi beta mahasiswa abadi kuliah XIV (14) semester dan merasakan tiga (3) masa kepemimpinan rekror Undana dan yang beta tahu,sala satu rektor Prof. Augus Benu su almarhum.
Saat itu yang Dekan FIA Undana, Drs. FB Koenunu, Msi (alm) hingga Drs. Pauls Isliko, MSi dan Ketua Jurusan Sosiologi Drs. Herman Josef Seran (alm).
Beta ju punya sejumlah teman kuliah di Sosilogi yang cukup eksis, diantaranya Agus Mangi Radja, S.Sos (Kadis Sosial Manggarai Barat).
Kalo bicara tentang Agus Mangngi Radja, dia ini teman karib beta ibarat kuku deng daging.
Agus ini benar benar seorang anak jalanan, penguasa Jalan Siliwangi - Kota KUpang yang hidupnya sangat susah.
Namun dalam rintisan hidup menuju perjuangan lebih baik, Agus Mangngi Radja bisa membuktikan bahwa dia seorang Sosiolog sejati yang pada akhirnya sukses meniti hidup dan rintisan karier menjadi seorang yang sukses.
Juga ada Ibu Corry Sangkala, Msi yang saat ini masih eksis dan saat ini menjabat sebagai Kepala Biro Keuangan dan Umum Undana - Kupang.
Juga ada pengusaha Johan Paulus, S.Sos, Msi yang eksis di Pulau Bali dan dua anaknya juga sudah jadi dokter.
Beta KKN di Kabupaten Alor, tepatnya Pulau Pantar, di sebuah pulau kecil di kabupaten dengan julukan Kabupaten Kenari - Alor.
Beta KKN taon 1991 saat Pulau Pantar belum ada listrik dan juga sama sekali belum ada jalan aspal sejengkal pun.
Di Pulau Pantar hanya ada jalan rintisan asli berupa jalan tanah.
Beta mestinya dapat KKN di desa terdekat di Kabupaten Timor Tengah Utara -TTU
Namun karena 'kenakalan' saat pembekalan KKN dan jarang masuk ikot pembekalan sehingga panitia 'membuang; di desa yang jauh agak terpencil.
Beta KKN tepatnya di Desa Batu, Kecamatan Pantar Timur, Pulau ALor.
Desa Batu adalah singkatan dari Bakalang Tuntuli, sebuah desa kecil yang berada di tepian bibir pantai Pulau Pantar.
Dari bibir Pulau Pantar terlihat jelas beberapa pulau kecil, misalnya Pulau Buaya dan Pulau Ternate.
Beta tiba di Pulau ALor dalam kondisi saat itu sedang terjadi gempa hebat/besar di bulan Juli taon 1991.
Dan beta baru rasakan bagaimana jika terjadi gempa besar dan saat berdiri langsung jatuh.
Dan guncangan gempa datang dengan interval waktu yang sonde lama atai jarak waktu singkat.
Makanya jika katong berdiri pasti jatoh. Dan saat goncangan gempa katong harus duduk jongkok sehingga sonda goyah dan terjatuh.
Beta tiba di Pelabuhan Kalabahi diterima unsur Pemda Alor lalu menggunakan perahu motor menuju ke Pulau Pantar.
Katong langsung turun di bibir Desa Batu( Bakalang - Tuntuli) dan diterima Bapa Desa Bakalang, bapa desa M Iskandar.
Teman KKN beta diantaranya, Gersoan Danuata, SH (su jadi pendeta,red) dan Jane Banoet, SH (ibu rumah tangga)
Dan saat turun di Desa Batu, kitong tidor di tenda di samping rumah dan sonde bisa masok ke dalam rumah.
Pasalnya, karena goncangan gempa Alor yang terus menerus mengguncang setiap saat sekitar 6 SR dari sebelumnya 7 SR.
Desa Batu selain belum ada jalan aspal namun juga belum ada listrik.
Setia malam katong cuma nyalakan lampu strongking, lalu tidor dalam kegelapan dan setiap beberapa jam terjadi guncangan.
Ruas jalan di Pulau Pantar semuanya masih dari jalan tanah dan belum berupa jalan rintisan asli.
Bahkan di pusat Kota Kecamatan di Pulau Pantar di Pantar Barat juga belum ada aspal.
Saat tanggal 17 Agustus 1991, katong mahasiswa KKN Undana wajib upacara di Kota Kecamatan di Pantar Barat.
Jadi beta bersama teman teman KKN harus berjalan kaki sekitar 7 kilometer, berupa jalan pintas (jalan potong) yang membelah Pulau Pantar dengan kontur jalan mendaki.
Lintasan jalan ini menuju ke jantung Kota Kecamatan Pulau Pantar. saat itu beta inga yang jadi Camat di pantar, yakni Drs. Ernet Pella Msi.
Dia ju asli orang Rote yang berkarya sebagai abdi negara PNS bertugas di Kabupaten Alor sebagai Camat Pantar dan baru bertugas sebagai camat
Pak Ernest Pella saat itu juga camat baru menggantikan Drs. John Blegur (mantan Ketua DPRD Alor).
Yang beta inga saat KKN di Desa Batu, di Pulau Pantar, ikan masih super segar.
Biasanya, anak bapak desa suka pi pancing dan dapat ikan batu ato ikan dasar. Ikan ini ciri khas lebe amis tapi dagingnya sangat enak.
Tapi kalo dibikin ikan kua asam pake cuka ato ikan kuah asam pake tamring, cemplung deng sere dan jahe, talalu lecer dan enak skali bro.
Selain ikan, juga daging rusa masih sangat banyak di Pulau Pantar dan rasanya sangat gurih.
Bapa desa suka bawa pulang daging rusa ko katong anak KKN Undana makan.
Katong mahasiswa KKN kalo pi pasar di ujung desa paleng beli ikan dan sayor.
Dan ada satu kisah yang masih beta kenang sampe saaat ini. Dan kisah ini, mo dibilang aneh tapi bagi orang Alor sonde aneh.
Karena di Pulau Alor masih ada orang yang menggunakan ilmu hitam dan bisa terbang menggunakan daun.
Dan beta pung bapa desa ju salah satu orang yang cukup jago deng ilmu.
Dalam dalam beberapa perbincangan soal ilmu hitam, bepa desa selalu merendah.
Bapa desa bahkan selalu memuji para tokoh ilmu hitam dari wilayah timur Pulau ALor.
Dia selalu berkisah bahwa orang dari wilayah timur Pulau Alor sangat jago dan bisa terbang dan jika kemana mana mereka bisa menggunakan/pakai ilmu terbang.
Termasuk jika ke Kupang juga menggunakan ilmu terbang. Dan terjadi pada masa orangtua mereka dan diwariskan kepada anak mereka.
Bapa desa mengakui, 'ilmu terbang'ini masihh ada di beberapa desa wilaya Pulau Alor bagiam timur.
Dan ada satu hal yang beta liat da nsaksikan dengan mata kepala sendiri saat KKN di Desa Batu, Pulau Pantar, yakni bapa desa suru anaknya pergi perbaiki pipa air.
Pipa ini diduga pata ke arah sekolah yang jaraknya sekitar 2 km dari rumah bapa desa.
Katong lalu menyusuri jalan tanah di pesisir pantai Pulau Pantar.
Lalu beta disuruh bersama anaknya jalan pi perbaiki pipa yang pata.
Bapa desa cum pesan, nanti besong jalan sa tapi nanti ada yang kawal besong sampe ke tempat tujuan.
Beta sonde tau apa maksud ada yang 'kawal'
Dan ternyata yang dimaksud dengan kawal ini adalah kawal menggunakan ilmu hitam.
Dan benar, ternyata si pengawal ini adalah bayangan anjing yang berlari di atas air laut mengikuti beta dan anak bapa desa saat berjalan di sepanjang lintasan jalan menuju ke lokasi sumber air pia yang patah.
Di situ baru beta yakin, kalo bapa desa punya ilmu hitam yang cukup mumpuni dan salah satu tokoh yang selalu disebut di Kabupaten Alor.
Karena beta selama hidup belum pernahliat anjing lari ikut katong dan anjing ini lari di atas air menyusuri pantai mengikuti katong ke sumber air dan pipa yang patah yang jaraknya sekitar 2 km
Dalam beberapa kisah dan perbincangan bersama bapa M. Iskandar, beliau mengakui punya ilmu hitam yang diperoleh turun temurun.
Ini kisah unik dan aneh tapi nyata yang beta alami saat KKN di Desa Bakalang Tuntuli (Batu) Pulau Pantar, Kabupaten Alor - NTT.
Ini secui kisah yang beta sampaikan kepada sahabat kuliner
Selamat menikmati berkat Tuhan ala Ferry Ndoen, ikan goreng makan deng ubi rebus dansambal lawar daunbawang dan tomat kampung deng perasan jeruk nipis.
Minggu 21 Juli 2023. GBU (fen).
Baca juga: Kuliner NTT, Ayo Minum Kopi Pahit untuk Kesehatan, Cek Harga Kopi Terkini di Pasar Kota Kupang
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS