POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia yakin dapat membebaskan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mertens (37) yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua (KKB Papua).
Pilot Susi Air berkewarganegaraan Selandia Baru itu telah disandera kelompok pimpinan Egianus Kagoya selama hampir 4 bulan lamanya di pedalaman Papua.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menegaskan, pemerintah terus mengupayakan segala cara untuk menyelamatkan Kapten Philip dari tangan KKB Papua.
Baca juga: Kapolda Papua Minta Egianus Kogoya Tidak Main Ancam Soal Batas Waktu Negosiasi Kapten Philip
Mahfud menegaskan, dalam upaya penyelamatan Kapten Philip itu, pemerintah tak ingin melibatkan negara lain karena dapat dilakukan secara internal meski sebelumnya Selandia Baru sempat menawarkan bantuan untuk membebaskan warganya. Namun hal itu ditolak oleh pemerintah Indonesia.
"Itu ya kami tangani sendiri secara internal kami kebijakannya enggak boleh melibatkan negara lain," ujar Mahfud di Jakarta Selatan, Kamis (29/5/2023).
"Ini internal kami dan kami bisa lakukan itu," tegas dia.
Mahfud menegaskan, apa pun taruhannya, pemerintah tidak ingin kasus ini ditangani oleh pihak luar, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Apapun taruhannya tidak boleh masuk dunia internasional di situ. Karena kalau itu diiyakan, nanti akan merembet tuh ke PBB ternyata ada ini ada itu," ujar dia.
Baca juga: KKB Egianus Kogoya Minta Merdeka dan Senjata, Kapolda Papua: Tidak Mungkin Kami Kabulkan
Penyanderaan pilot Susi Air, Philip Mark Merthens yang diduga dilakukan KKB pimpinan Egianus Kogoya sudah berlangsung hampir empat bulan.
Awalnya, KKB membakar pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari 2023. Egianus kemudian menyandera pilot pesawat tersebut, yaitu Kapten Philip Mark Mertens yang berkewarganegaraan Selandia Baru.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri sempat menyebutkan bahwa Egianus Kogoya meminta tebusan berupa uang dan senjata api untuk membebaskan Kapten Philip.
Kemudian, Egianus sempat berada di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, pada akhir Februari 2023. Di lokasi tersebut, ia diduga membunuh anak seorang kepala kampung yang masih berusia 6 dan 8 tahun karena ayahnya tidak mau memberi bahan makanan yang diminta oleh Egianus.
Pada 15 April 2023, KKB menyerang pasukan TNI di Distrik Mugi dan mengakibatkan lima prajurit gugur dan beberapa lainnya terluka. Selain itu, kelompok tersebut merampas sembilan pucuk senjata api dan sejumlah amunisi. (*)
Berita ini telah tayang di Kompas.com
Ikuti berita terbaru POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS