POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Menyatukan yang Tercerai Berai.
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Nubuat Yehezkiel 37: 21-28, dan bacaan Injil Yohanes 11: 46-56.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 1 April 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Salam jumpa kembali. Semoga damai Tuhan bersama kita semua. Hari-hari menjelang Tri Hari suci semakin mendekat. Bacaan-bacaan yang disodorkan kepada kita seakan mempersiapkan kita semua.
Hari ini Yehezekiel menyampaikan nubuat Tuhan, “Sungguh, Aku menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa ke mana mereka pergi. Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka.”
Tuhan berinisiatif untuk membangun kembali kesadaran baru bagi Israel agar mereka kembali bersatu sebagai satu bangsa dan hidup menurut ketetapan-ketetapan Tuhan yang berlangsung turun-temurun sampai ke anak cucu-cicit mereka.
Allah menunjukkan belaskasihNya kepada umatNya Israel dan menyelamatkan mereka sebagai bangsa pilihan Tuhan sendiri.
Tuhan sendiri yang melaksanakan itu lewat perantaraan para nabiNya.
Namun sekarang, karya penyelamatanNya langsung dilakukan oleh PuteraNya sendiri, Yesus.
Injil Yohanes mengisahkan itu lewat Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, “Kamu tidak insaf bahwa lebih berguna bagimu jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa.”
Yesus akhirnya menjadi tanda persatuan dan cinta Bapa kepada manusia dan bukan saja kepada bangsa Israel, tapi bagi semua bangsa.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 31 Maret 2023, Secuil Harapan di Tengah Pergulatan Hidup
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Kisah Yesus membangkitkan Lazarus sudah menjadi buah bibir semua orang yang ada di sekitarnya dan bahkan orang-orang Yahudi tak henti-hentinya mencari kesempatan itu untuk semakin menjalankan misi mereka yaitu hendak membunuh Yesus.