Berita Belu

Pemkab Belu dan CD Bethesda YAKKUM Komitmen Eliminasi HIV AIDS Tahun 2030

Editor: Eflin Rote
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Bupati Belu, Dr. Aloysius Haleserens saat membuka kegiatan Workshop dan Sosialisasi pengendalian HIV AIDS di Kecamatan Tasifeto Barat. Kamis, 30 Maret 2023.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, BELU - Pemerintah Kabupaten Belu dan CD Bethesda Yakkum Yogyakarta area Belu berkomitmen untuk mengeliminasikan kasus HIV AIDS di tahun 2030 atau three zero. 

Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Belu, Dr. Aloysius Haleserens saat membuka kegiatan Workshop dan Sosialisasi pengendalian HIV AIDS di Kecamatan Tasifeto Barat, Kamis, 30 Maret 2023.

"Kita berkomitmen untuk mengeliminasi kasus HIV AIDS pada tahun 2030 atau three zero. Karena itu salah satu upaya yang terus dilakukan ialah melakukan sosialisasi secara terpadu kepada masyarakat bersama Yayasan CD Bethesda Yakkum," ujar Wakil Bupati Belu, Dr. Aloysius Haleserens.

Dalam kesempatan tersebut, Aloysius juga memaparkan jumlah kasus HIV AIDS yang ada di Kabupaten Belu sejak tahun 2013 - Mei 2022 yang menunjukkan jumlah kasus HIV AIDS secara kumulatif ada 835 kasus. HIV 381 kasus, AIDS 458 Kasus dan yang meninggal 316 Kasus. 

Baca juga: Bupati Agustinus Taolin Klaim Tiga Tahun Terakhir Kabupaten Belu Bebas Kasus Malaria

Karena itu, menurut Aloysius dari data yang ada perlu ada kebijakan seperti meningkatkan advokasi, sosialisasi dan peningkatan kapasitas tenaga Kesehatan, Meningkatkan jangkauan pelayanan kepada masyarakat beresiko tinggi dan Meningkatkan pembiayaan pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS.

Selain itu, dalam rangka memutus mata rantai penularan IMS, HIV dan AIDS, lanjut dia, maka perlu dilakukan Strategi. 

Pertama, Meningkatkan cakupan pelayanan HIV dan AIDS serta IMS melalui layanan komperhensif berkesinambungan. Kedua, memperkuat system Kesehatan nasional dalam pelaksanaan layanan komperhensif berkesinambungan (LKB) HIV AIDS, IMS.

Ketiga, pemberdayaan kelembagaan KPA Kabupaten Belu sebagai lembaga koordinasi, fasilitasi dan advokasi upaya penanggulangan HIV/AIDS.

Baca juga: Pemerintah Kabupaten Belu Bersama Bulog Atambua Gelar Pasar Murah

Sementara itu, Kordinator Yayasan CD Bethesda Yakkum Yogyakarta area Belu, Yosafat mengatakan bahwa Data kasus HIV dan AIDS berdasarkan wilayah kecamatan secara komulatif dari tahun 2013-Mei 2022 menunjukkan Kecamatan Tasifeto Barat menempati urutan keenam setelah Kecamatan Atambua Selatan, Kakuluk Mesak, Atambua Barat, Kota Atambua, Tasifeto Timur dengan jumlah 80 kasus. 

"Berdasarkan wilayah pelayanan kerja puskesmas dari tahun 2013-Mei 2022 Puskesmas Atambua Selatan yang didalamnya termasuk Desa Tukuneno menempati urutan pertama dengan 129 kasus dan Puskesmas Halilulik di urutan keempat dengan 83 kasus," ujarnya. 

Menurut Yos, tingginya kasus HIV dan AIDS yang terjadi juga diiringi dengan masih kuatnya stigma dan diskriminasi di masyarakat. 

"Walaupun berbagai upaya penyebaran informasi sudah dilakukan, namun belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat agar memliki pemahaman yang komprehensif tentang isu HIV dan AIDS," ungkapnya 

Selain itu, strategi untuk melibatkan lebih banyak lagi anggota masyarakat yang memiliki kepedulian dan komitmen dalam penanggulangan HIV dan AIDS mesti terus dilakukan.

Baca juga: Dandim Belu Serahkan Kunci Rehab Rumah Tidak Layak Huni Bantuan Pangdam IX/Udayana

"Keterlibatan dan peran aktif masyarakat dalam isu HIV maka akan memberikan kontribusi yang positif terhadap pencapaian target Three Zero pada 2030 yaitu tidak ada lagi penularan HIV, Tidak ada lagi kematian akibat AIDS dan tidak ada lagi stigma dan diskriminasi pada orang dengan HIV dan AIDS (ODHA)," tegasnya. 

Disampaikannya, di wilayah Kabupaten Belu sudah dibentuk Warga Peduli AIDS (WPA) di 8 Desa/Kelurahan yang merupakan perwakilan dari masyarakat. 

"WPA tidak dapat bekerja sendiri namun membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, seperti Kecamatan, Puskesmas, Desa dan LPM/BPD. Posisi WPA sangat strategis dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV. Keterlibatan WPA dan stakeholder terkait ini diharapkan akan memberikan dorongan besar terhadap upaya-upaya pencapaian three zero," tutupnya. 

Kegiatan Workshop dan Sosialisasi tersebut dihadiri oleh Koordinator CD Bethesda Yakkum area Belu, Wakil Bupati Belu, Camat Tasifeto Barat, Kepala Puskesmas Atambua Selatan, Kepala Puskesmas Hailulik dan Warga peduli AIDS. (Cr23) 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

Berita Terkini