Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dalam rangka untuk mempersiapkan diri hadapi industri kerja, terdapat 484 siswa kelas 12 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Kupang atau SMKN 3 Kupang mengikuti Uji Sertifikasi Kompetensi Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP P1).
Kegiatan Uji Kompetensi ini berlangsung di Lingkungan Sekolah SMK Negeri 3 Kupang, Selasa, 28 Maret 2023.
Kepala SMK Negeri 3 Kupang, Yes Banunaek mengatakan bahwa, perkembangan teknologi dan industri yang terus berkembang menimbulkan disrupsi yang menciptakan permintaan akan bidang kerja baru. Sehingga, menurutnya, untuk menjawab hal itu, siswa harus disiapkan sedini mungkin agar dapat memiliki keahlian dan kompetensi sesuai kebutuhan industri kerja.
Baca juga: Bawaslu Kota Kupang Temukan Sejumlah Masalah Saat Coklit
"Hasil program ini diharapkan dapat menjamin sumber daya manusia yang memiliki skill dan mampu beradaptasi terhadap perkembangan teknologi yang diakui dengan proses sertifikasi kompetensi,"kata Yes Banunaek.
Menurut Yes Banunaek, sebagai sekolah kejuruan, SMK Negeri 3 sangat mengutamkan kompetensi yang dimiliki siswanya. Apalagi, SMKN 3 Kupang menjadi salah satu sekolah selain SMKN 1 Kupang, yang memiliki wewenang untuk menyelenggarakan uji kompetensi.
"LSP P1 di NTT hanya ada di SMKN 3 Kupang dan SMKN 1 Kupang. Jadi di SMKN 3 memiliki 16 asesor yang berwenang melaksanakan uji kompetensi, mereka dinyatakan lulus oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)," tutur Yes.
Dikatakan Yes, adapun 16 asesor tersebut yang merupakan ahli pada bidang yang diasediakan di SMKN 3, yakni Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan, Teknik Jaringan dan Komputer (TKJ), dan Perhotelan.
Baca juga: Polisi Limpahkan Tersangka dan Barang Bukti Bom Ikan di Semau Kabupaten Kupang
"Jadi uji kompetensi ini sudah jelas berkompeten, karena semua bidang ada asesornya," sebut Yes.
Lebih lanjut, dia katakan, dengan adanya asesor, SMKN 3 Kupang memiliki jejaring dengan beberapa sekolah di seluruh NTT. Sebab, bagi sekolah yang ingin mengadakan uji kompetensi, harus diuji oleh asesor sendiri.
Sementara itu, Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Charles Malahere mengatakan, LSP P1 tersebut bukanlah puncak dari keterampilan, sebab dunia industri terus berubah. Karena itu, kompetensi harus terus ditingkatkan.
"Jangan cepat berpuas diri, karena ini baru awal. Kedepan dunia akan terus berkembang, begitupun dunia kerja. Jadi harus terus upgrade kapasitas diri,"ujar Charles.
Pada kesempatan ini juga, Charles berterima kasih kepada Kepala Sekolah sebab SMKN 3 Kupang telah memiliki asesor yang dapat membantu dan mendorong siswa agar mengupayakan seluruh sumber dayanya.
"Berkaitan dengan LSP P1 dimana hanya ada dua di NTT, kami akan berupaya agar kedepan ada pertambahan LSP P1 di NTT. Kita akan dorong agar kedepan ada keterwakilan LSP P1 di kab/kota," ucapnya.
Baca juga: Dua Hari Karaoke Tanpa Henti Ganggu Kamtibmas, Polisi Amankan Pemilik Tape di RSS Oesapa Kota Kupang
Dalam kegiatan ini, seluruh siswa kelas 12 sibuk mengikuti uji kompetensi. Seluruh siswa berkompeten dalam bidangnya masing-masing. Seperti tata boga yang menyiapkan menu kontinental dan lokal, hidangan penutup, roti dan kue cake.
Selain itu, siswa tata busana mulai memamerkan hasil tangannya berwujud pakaian tenun. Sementara perhotelan, menunjukkan keterampilan siswa dalam berbahasa inggris dan melayani tamu.
Ada pula siswa TKJ yang tengah sibuk dengan sejumlah perangkat komputer yang tersedia. Selain itu, siswa tata kecantikan juga memamerkan keahliannya dalam merias wajah. Dalam kegiatan ini, para siswa terlihat antusias melaksanakan uji kompetensi tersebut. (Cr.20)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS