Piala Dunia U20

Plt Menpora Sebut Pemerintah Lobi FIFA Soal Partisipasi Timnas Israel

Editor: Alfons Nedabang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Plt Menpora Muhadjir Effendy. Ia mengungkapkan pemerintah melobi FIFA untuk partisipasi Timnas Israel di Piala Dunia U-20.

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga telah mengajukan sejumlah prasyarat kepada FIFA terkait keikutsertaan Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Plt Menteri Pemuda dan Olahraga ( Menpora ) Muhadjir Effendy mengatakan, prasyarat itu disampaikan karena pemerintah Indonesia juga mempertimbangkan amanat konstitusi yang menyebutkan bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.

"Karena itu, kalau dalam ketika ada negara yang timnya kita indikasikan masuk kategori itu harus ada prasyarat-prasyarat khusus dan itulah yang kita ajukan ke FIFA dan kelihatannya tidak ada titik temu," kata Muhadjir Effendy di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 27 Maret 2023.

Kendati demikian, Muhadjir Effendy menegaskan bahwa sikap itu bukan berarti Indonesia menolak kehadiran Timnas Israel dengan alasan taat kepada konstitusi.

Menurut Muhadjir Effendy, prasyarat itu diajukan agar keikutsertaan Israel pada Piala Dunia U20 tidak dianggap melanggar konstitusi Indonesia.

"Bukan berarti kita menolak kehadiran dia, dan untuk itu kita sudah mengajukan beberapa kondisi kepada FIFA. Dia boleh asal gini, gini, gini, gitu lho," ujarnyar.

Baca juga: Drawing Piala Dunia U-20 Batal, Imbas Penolakan Kehadiran Timnas Israel

Namun, Ia enggan membeberkan prasyarat apa saja yang diajukan pemerintah ke FIFA. Sebab, menurutnya, percuma setelah FIFA memutuskan menunda undian grup Piala Dunia U20 yang semestinya digelar pada Jumat 31 Maret 2023.

"Ya tentu saja kita menyayangkan kondisi-kondisi atau syarat-syarat yang kita ajukan ke FIFA kelihatannya tidak mendapatkan kesempatan," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu.

Hanya saja, Muhadjir Effendy mengaku masih optimistis Indonesia dapat menggelar Piala Dunia U-20 sesuai rencana.

Ia mengatakan, Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan terbang ke Zurich untuk melobi FIFA terkait polemik keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20.

"Kita masih berharap ada perubahan sikap dari FIFA dan juga kita akan mencoba untuk mengakomodasi bebagai macam penolakan dari dalam," kata Muhadjir Effendy.

Sebelumnya, sejumlah pejabat dan tokoh publik ramai-ramai menyuarakan penolakannya atas keikutsertaan Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia. Serangkaian penolakan ini berkaitan dengan komitmen Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina yang dijajah oleh Israel.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, misalnya, ikut menolak Timnas Israel berlaga di Indonesia. Ganjar Pranowo beralasan, penolakan tersebut merupakan wujud dari komitmen bersama dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Hal ini juga menjadi amanat dari Presiden pertama Indonesia Soekarno.

Baca juga: PBNU Nilai Timnas Israel Berhak Tampil di Piala Dunia U-20

"Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok, dan maupun dalam Conference of the New Emerging Forces. Jadi, ya kita ikut amanat beliau," kata Ganjar Pranowo, Kamis 23 Maret 2023.

Untuk itu, politikus PDIP tersebut mendukung adanya terobosan agar Piala Dunia U20 tetap berjalan tanpa kehadiran Israel.

Senada dengan Ganjar, Gubernur Bali Wayan Koster juga menolak kehadiran Timnas Israel karena tidak sesuai dengan kebijakan politik Indonesia.

"Kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang Tim dari Negara Israel ikut bertanding di Provinsi Bali," kata Koster dalam suratnya.

"Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan Tim dari Negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali," ujarnya lagi.

Di sisi lain, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana menilai penolakan datangnya Timnas Israel untuk berlaga di Indonesia oleh sejumlah politikus patut disayangkan.

Pasalnya, hal ini menandakan seolah warga Israel atau negara yang diwakilinya oleh timnas adalah sesuatu yang haram untuk hadir di Indonesia.

Menurutnya, yang seharusnya ditentang oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia ialah kebijakan zionis Israel yang mengambil paksa dan menduduki tanah rakyat Palestina.

Baca juga: Kepala Daerah Ramai-ramai Tolak Timnas Israel

"Penolakan Timnas Israel oleh sebagian masyarakat di Indonesia, sejumlah Kepala Daerah maupun politikus patut disayangkan. Yang ditentang seharusnya adalah kebijakan pemerintah zionis Israel yang mengambil paksa dan menduduki tanah rakyat Palestina," kata Hikmahanto dalam siaran pers, Senin 27 Maret 2023.

Sementara itu, Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun telah menyatakan tidak keberatan dengan datangnya Timnas Israel. Bahkan, pihaknya menyerahkan keputusan pada Indonesia terkait kedatangan tersebut.

Ia mengatakan, kepesertaan masing-masing negara yang ikut serta dalam event bergengsi tersebut tidak ada kaitannya dengan masalah suka atau tidak suka.

"Tentu saja kepesertaan masing-masing negara yang ikut dalam event ini tidak ada keterkaitannya dengan masalah suka atau tidak suka dengan negara-negara yang ikut serta tersebut," kata Zuhair dalam konferensi pers di Kedubes Palestina, Jakarta, Rabu 15 Maret 2023.

Zuhair menyebut bahwa setiap federasi sepak bola di dunia memiliki ketentuannya masing-masing pada kompetisi yang digelarnya. Adapun kedatangan Timnas Israel ke Indonesia merupakan bagian dari kompetisi Piala Dunia U20 yang sudah berjalan dengan berbagai aturan yang berlaku. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkini