POS-KUPANG.COM, PALEMBANG - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memimpin langsung upacara pelepasan 850 prajurit yang tergabung dalam Satgas Pamtas RI-PNG ke Provinsi Papua dan Papua Barat Yonif R 200/BN dan Yonif 133/YS kodam I Bukit Barisan.
Upacara pelepasan 850 prajurit berlangsung di Pelabuhan Boombaru Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Jumat 24 Maret 2023.
Turut hadir General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Palembang, Nunu Husnul Khitam, Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Pangdam II/Sriwijaya, Asops Panglima TNI, Wakapolda Sumatera Selatan, Kasdam I/Bukit Barisan, Kasdam II/Sriwijaya, Irdam II/ Sriwijaya.
Dari 850 prajurit yang dikirim ke Papua, ada 450 prajurit Yonif Raider 200/Bhakti Negara (BN) Kodam II/Sriwijaya yang tergabung dalam Satuan Tugas yang akan bertugas di wilayah Perbatasan RI - Papua Nugini.
Kemudian, sebanyak 400 Prajurit Yonif 133/Yudha Sakti Kodam I/Bukit Barisan. Mereka akan menunaikan tugasnya sebagai Satuan Tugas (Satgas) Organik yang akan bertugas di wilayah Sorong, Papua Barat.
Mereka diberangkatkan ke wilayah Perbatasan Papua dan Papua Barat dengan menggunakan KRI Banda Aceh - 593 dari Dermaga Pelabuhan Boombaru.
Dalam amanatnya, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan bahwa yang berangkat saat ini adalah para prajurit pilihan.
“Kalian adalah pejuang-pejuang yang mengabdi bagi bangsa yang berlandaskan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI,” tegas Yudo dalam amanatnya.
Panglima TNI meminta dan mengingatkan bahwa kearifan lokal setempat harus dijunjung tinggi dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI menekankan kepada seluruh prajurit untuk profesional dan proporsional dalam melaksanakan tugas membantu keutuhan wilayah perbatasan NKRI, mencermati setiap perkembangan situasi di kawasan dan gunakan analisa cepat untuk mengambil keputusan secara tepat.
"Jaga kondisi kesehatan kalian, kebugaran, rawat peralatan yang dimiliki guna melaksanakan tugas, " paparnya.
Yudo menambahkan, pasukan ini bertugas menggantikan tugas pasukan yonif sebelumnya yang sudah 1 tahun bertugas di Papua.
"Saya sengaja hadir untuk pemberangkatan ini, untuk memberikan semangat kepada mereka dan mengecek kelengkapan prajurit secara langsung, prasarana, logistik hingga persenjataan sehingga bisa digunakan prajurit dengan lengkap secara profesional," tegasnya.
Panglima mengungkapkan, jika secara umum provinsi Papua masih relatif aman, namun ada beberapa daerah yang masih terjadi ganguan keamanan oleh kelompok separatis.
"Jadi Prajurit TNI datang untuk menjaga keamanan dan ketertiban di distrik atau kabupaten, dengan mengisi pos-pos supaya masyarakat bisa melaksanakan kegiatan sehari- hari dengan aman. Jadi ini bukan penebalan pasukan, tapi roling dengan pasukan sebelumnya, " ungkapnya.
Disinggung soal penyelamatan pilot Susi Air yang merupakan warga asing, Yudo menerangkan bahwa pemerintah Indonesia terus melakukan upaya persuasif dengan melibatkan Pemda dan tokoh masyarakat dalam penyelesaiannya, bukan dengan jalur militer.
"Kita tetap sabar menunggu, kita tidak mau secara frontal sehingga terjadi korban, tetapi tetap adakan pendekatan persuasif melibatkan Pemda dengan tokoh masyarakat," pungkasnya.
Baca juga: Tembak Mati Anggota KKB Papua, Prajurit TNI Polri Teriak Horas
Turut hadir dalam upacara pemberangkatan ini diantaranya, Asrenum Panglima TNI, Asintel Panglima TNI, Asops Panglima TNI, Aslog Panglima TNI, Kapusada TNI. Hadir juga Wakapolda Sumsel, Wakil Gubernur Sumsel, para pejabat Kodam II/Swj, Danlanal Palembang, Danlanud SMH Palembang, dan sejumlah Pejabat TNI/Polri lainnya, serta para tamu undangan dan keluarga prajurit Satgas.
Danrem 044/Gapo Brigjen TNI M. Naudi Nurdika, S.I.P, M.Si, M. Tr (Han) ikut mendampingi Pangdam II/Sriwijaya, menyambut Panglima TNI Laksamana TNI H. Yudo Margono.
Danrem 044/Gapo Brigjen TNI M. Naudi Nurdika melalui Kapenrem 044/Gapo Kapten Arm Edi Hermanto mengatakan, kunjungan kerja Panglima TNI ke Provinsi Sumsel khususnya ke Kota Palembang dalam rangka Riksiapops Personil Satgas Yonif Raider 200/BN dan Yonif 133/YS yang akan melaksanakan Tugas Operasi Pamtas RI-PNG Kewilayahan di Prov Papua dan Papua Barat.
“Sebanyak 800 prajurit dari Batalyon Infanteri Raider 200/Bhakti Negara, Kodam II/Sriwijaya dan Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti, Kodam I/BB akan diberangkatkan ke Papua,” ujarnya
Dilanjutkan Kapenrem, pasukan Yonif Raider 200/BN berjuluk Ksatria Sungai Musi ini akan melaksanakan tugas pokok pembinaan teritorial dan komunikasi sosial dengan dipimpin Letnan Kolonel Inf Rahmad Shaleh.
"Keberangkatan personel Satgas Yonif Raider 200/BN dan Yonif 133/YS yang akan melaksanakan Tugas Operasi ke Papua menggunakan KRI Banda Aceh-593 dengan Komandan Letkol laut (P) Sulthon Maula Firdaus," tutupnya.
Air Mata keluarga
Suasana haru warnai prosesi pemberangkatan 850 prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pamtas RI -PNG ke wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat, di Dermaga Boombaru Palembang, Jumat 24 Maret 2023.
Hal itu terjadi setelah selesai upacara, keluarga diberi kesempatan untuk bertemu dan air mata anggota keluarga tak terbendungn. Prajurit pun pamit di sela pelukan keluarganya. Air mata istri, anak, orangtua dan keluarga mereka tumpah seakan tidak ingin berpisah.
Mereka pun berfoto dengan latar belakang KRI Banda Aceh - 593 yang akan membawa mereka ke Papua.
Demi tugas negara, keluarga ikhlas dan mendoakan keselamatan prajurit dalam tugas di Papua.
Ada masa mereka merasa sedih sekaligus bangga saat mengemban tugas negara.
Lebih kurang selama satu tahun para prajurit Yon Raider 200/BN Kodam II Sriwijaya dan Yonif 133/YS Kodam Bukit Barisan harus tinggalkan keluarga demi menjalankan tugas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Seperti yang dituturkan seorang anggota TNI yang sudah hampir 12 tahun pensiun, Agusman, mengantarkan anaknya yang kini telah menjadi prajurit TNI di Batalyon Raider 200/Bakti Negara, Gandus Palembang.
Baca juga: KKB Masih Sandera Pilot Susi Air, Jokowi Ingatkan TNI Agar Hati-hati, Utamakan Keselamatan
Menurut ayah Sertu Wahyu Nugraha ini, apa yang diamanatkan oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono harus dipegang.
"Apa yang diamanatkan Panglima TNI tadi adalah nyata di daerah konflk. Jadi saya pesan kepada dia selalu waspada siaga, dan perhatikan amanat panglima serta instruksi komandan," jelasnya.
Untuk diketahui waktu tempuh mereka akan makan waktu 20 hari ke depan.
Pelabuhan Boombaru Palembang yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Palembang menjadi tempat digelarnya Upacara Pemeriksaan Kesiapan Operasi (RIKSIAPOPS) dan pemberangkatan Satgas Pamtas RI-PNG ke wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat yaitu Batalyon Infanteri Raider 200/Bela Negara Kodam I/Bukit
Barisan dan Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti Kodam II/Sriwijaya.
Sebanyak 850 Prajurit dari dua Batalyon tersebut yang bertugas selama 12 bulan mengamankan perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Papua New Guinea berangkat melalui Pelabuhan Boom Baru Palembang ke Provinsi Papua dan Papua Barat menggunakan KRI Banda Aceh 593.
Sebelum diberangkatkan melaksanakan tugas operasi pengamanan perbatasan RI-PNG. Salah satu rangkaian yang harus dilalui yakni pemeriksaan kesiapan operasi (RISKIAPOPS) yang dilakukan secara bertahap dan bertingkat.
Pemeriksaan dilakukan langsung oleh Panglima Tentara Negara Indonesia (TNI), Laksamana TNI Yudo Margono.
Setelah melakukan pemeriksaan, dalam pidatonya Panglima TNI menyampaikan, hari ini saya telah hadir ditengah para prajurit terpilih TNI yang akan melaksanakan tugas operasi pengamanan di papua.
"Saya ingin melihat dan mengecek secara langsung kesiapan sekaligus memberikan arahan sebagai bekal penugasan sebelum pelaksanaan tugas di wilayah operasi,” pungkas Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono.
Upacara dihadiri oleh General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Palembang, Nunu Husnul Khitam, Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Pangdam II/Sriwijaya, Asops Panglima TNI, Wakapolda Sumatera Selatan,Kasdam I/Bukit Barisan, Kasdam II/Sriwijaya, Irdam II/ Sriwijaya.
Panglima Tentara Negara Indonesia (TNI), Laksamana TNI Yudo Margono melepas pemberangkatan Satgas Pamtas RI-PNG ke wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat yaitu Batalyon Infanteri Raider 200/Bela Negara Kodam I/Bukit Barisan dan Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti Kodam II/Sriwijaya, dari Pelabuhan Boombaru Palembang.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com/Sripoku.com
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS