Berita Nasional

Cerita Warga Saat Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran

Editor: Ryan Nong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Awan panas guguran yang dikeluarkan Gunung Merapi terlihat dari obyek wisata Ketep Pass, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 11 Maret 2023. Pada Sabtu pukul 12.12 WIB, Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengeluarkan awan panas guguran.

POS-KUPANG.COM - Peristiwa hujan abu melanda beberapa daerah di Jawa Tengah pada Sabtu (11/3/2023).

Hujan abu terjadi akibat aktivitas vulkanologi. Gunung Merapi kembali meluncurkan awan panas guguran.

Sarito, warga Desa Sewukan Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang., menceritakan, saat awan panas guguran Merapi meluncur, sejumlah warga sedang beraktivitas di lahan pertanian.

"Ada satu, dua warga yang panik. Ada aktivitas di lahan persawahan pada pulang. Takutnya ada sesuatu yang lebih besar lagi," ujarnya,dilansir dari Kompas.com.

Meski demikian, Sarito mengatakan bahwa warga mulai beraktivitas normal kembali usai peristiwa itu.

Menurut Sarito, abu vulkanik yang mengguyur desanya lebih sedikit bila dibandingkan hujan abu saat Merapi erupsi pada 2010.

Sementara itu, Sambas, seorang Relawan Guyup Rukun Handarbeni (Guruh) Merapi, menjelaskan, pada Sabtu siang, dirinya melihat asap yang membumbung tinggi.

Seketika, Sambas lari dari ladang dan menuju permukiman. Di sana, beberapa warga terlihat panik.

Ia bersama relawan kemudian berupaya menenangkan warga.

Baca juga: Aktivitas Gunung Merapi Siaga, Dalam 6 Jam Sudah Tiga Kali Muntahkan Awan Panas Sejauh 2 KM

"Biasanya, kecelakaan (fatal) karena warga panik. Kami berusaha menenangkan. Kemudian (abu turun) saya langsung mencari masker, ada di (desa) Paten dan saya bagikan untuk pertolongan pertama bagi warga," ucapnya, Sabtu.

Gunung Merapi luncurkan awan panas Awan panas guguran (APG) meluncur dari Gunung Merapi pada Sabtu pukul 12.12 WIB.

Berdasarkan laporan aktivitas Gunung Merapi pada Sabtu (11/3/2023) pukul 12.00 WIB hingga 18.00 WIB, APG meluncur sebanyak 29 kali dengan jarak luncur maksimum 4.000 meter ke barat daya.

Baca juga: 18 Kali Dalam 12 Jam, Gunung Merapi Terus Keluarkan Guguran Lava Pijar, SIAGA

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso menerangkan, APG terjadi akibat longsoran kubah lava.

"Ini (rentetan awan panas guguran) prosesnya adalah karena terjadinya longsoran kubah lava barat daya," ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Sabtu.

Untuk diketahui, Gunung Merapi, yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, saat ini masih berstatus Level III atau Siaga. (*)

Berita ini telah tayang di Kompas.com

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkini