KKB Papua

Jadi Korban Penyerangan KKB Papua Elkius Kobak, Dandim Yahukimo Dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto

Editor: Alfons Nedabang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang prajurit TNI anggota Kodim 1715/Yahukimo menjadi korban penyerangan KKB Papua pimpinan Elkius Kobak di Jalan Paradiso Distrik Dekai Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Korban dirawat di RSUD Yahukimo.

POS-KUPANG.COM - Dandim 1715/Yahukimo, Letkol Inf Johanis Victorianus Tethool menjadi korban dalam kontak senjata antara prajurit TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua pimpinan Elkinus Kobak.

Dandim Johanis Victorianus Tethool mengalami luka tembak pada bagian lengan kanan dan lutut kanan. Korban dalam perawatan di rumah sakit.

Sementara personel Kodim 1712/Yahukimo Pratu Lukas A Worembai tewas tertembak. Seorang prajurit TNI lainnya juga mengalami luka tembak.

Pasukan Kodap XVI/Yahukimo pimpinan Elkius Kobak menyerang aparat Kodim 1715/Yahukimo di Km 4 Jalan Paradiso Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Rabu 1 Maret 2023.

Peristiwa baku tembak meletus sekitar pukul 15.30 WIT.

Informasi ini disampaikan akun Twiter @kotaserui dan diretweet akun @ulmwpnews.

"Dalam kontak senjata antara personil Kodim 1715/Yahukimo dengan Kelompok Teroris pimpinan Elkinus Kobak menyebabkan Dandim 1715/Yahukimo, Letkol Inf Johanis Victorianus Tethool mengalami 2 luka tembak pada bagian lengan kanan dan lutut kanan tembus hingga lutut kiri," tulis akun @akunserui.

Baca juga: KKB Papua - Dandim JV Tethool Ditembak KKB Papua, Kaki dan Tangan Terluka, Mobil Dinas Rusak Berat

Akun @kotaserui juga menyampaikan ucapan dukacita atas gugurnya Pratu Lukas A Worembai. Korban merupakan putra Serui.

"RIP Prajurit TNI Pratu Lukas A. Worembai personel Kodim 1715/Yahukimo yang gugur akibat tertembak dalam peristiwa baku tembak dengan kelompok TERORIS di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Selamat jalan Pahlawan Bangsa,selamat jalan putra serui," ucap akun @kotaserui.

Elkius Kobak mengklaim menjadi dalang penembakan terhadap prajurit TNI.

“Kami TPNPB-OPM Kodap XVI di bawah pimpinan Elkius Kobak bertanggung jawab atas penyerangan terhadap anggota TNI dan Polri di Kabupaten Yahukimo," ujar Elkius Kobak melalui keterangan tertulis yang diterima Tribun-Papua.com, Kamis 2 Maret pagi.

Kronologi

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman menjelaskan kronologi penyerangan KKB Papua.

Menurut Herman Taryaman, gerombolan KST menyerang dan menembak personel Kodim 1715/Yahukimo di Km 4 Jalan Paradiso Distrik Deka.

"Sampai pukul 16.20 WIT, gerombolan KST masih melakukan penembakan sehingga terjadi kontak tembak," kata Herman Taryaman.

Akibat kontak tembak tersebut, seorang prajurit berinisial Pratu LW meninggal dunia.

Sementara dua prajurit lainnya yakni Pratu NS dan Sertu RS mengalami luka tembak dan kini dirawat RSUD Yahukimo.

Ketiga korban merupakan personel Kodim 1715 Yahukimo.

Baca juga: KKB Papua Serang Prajurit TNI, Satu Tewas Dua Dirawat, Insiden Terjadi di Yahukimo

Korban lainnya adalah Dandim 1715 Yahukimo Letkol Inf Johanis V Tethool.

Mengutip Kompas.com, Dandim Johanis Victorianus Tethool tertembak di bagian tangan kanan dan kaki kiri.

Selain itu, mobil dinas korban mengalami kerusakan cukup berat akibat terkena tembakan.

"Bahwa benar Letkol Inf JV Tethool, Dandim 1715 Yahukimo juga tertembak dan mengakibatkan dia mengalami luka tembakan," ujarnya Herman Taryaman dalam keterangan tertulis, Rabu.

Dandim Johanis Victorianus Tethool langsung mendapatkan perawatan intensif di RSUD Yahukimo.

Sementara itu, Kapolres Yahukimo AKBP Arief Kristanto menyebutkan bahwa Tethool dirujuk ke Jakarta pada Kamis 2 Maret.

"Hari ini dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto," kata Arief Kristanto, seperti dikutip dari Kompas.com.

Kapolres Arief Kristanto mengatakan, pihaknya belum bisa menyebutkan pihak mana yang menjadi pelaku dalam penyerangan tersebut.

Menurutnya, KKB Papua yang melakukan penyerangan langsung kabur ke hutan setelah baku tembak.

"Lokasi kejadian sekitar 5 kilometer dari kota, pelakunya kita belum tahu karena begitu mereka melakukan aksi, mereka lari ke hutan lagi. Kita masih lakukan maping pengejaran juga," kata Arief Kristanto.

Ia juga belum bisa mengungkap kronologi kejadian secara pasti.

"Kita belum berani menyimpulkan ini ambush (penyergapan) atau bagaimana, yang jelas pada saat dilaksanakan kegiatan tiba-tiba terjadi kontak tembak," sambungnya. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkini