Upaya Dili menjadi anggota ASEAN diakui Magno sebagai hal menantang. Meski demikian, Dili meyakini upaya itu bisa dilakukan. ”Kami mengandalkan dukungan Anda dalam perjalanan panjang ini,” ujar Magno.
Magno mengatakan, Dili senantiasa mendukung ASEAN sebagai pusat penggerak di kawasan. Timor Leste juga mendukung tema keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini, yakni menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan.
Menjadi anggota ASEAN penting bagi Dili. Sebab, Timor Leste menyadari tidak mungkin hidup sendirian di kawasan. Presiden Timor Leste Ramos Horta telah menyampaikan, tidak ada negara bisa terbebas dari dampak dinamika kawasan. Karena itu, setiap negara perlu memanfaatkan kawasan dan mendapatkan keuntungan dari kawasan.
”Kami bersyukur terlibat sebagai pemantau dalam pertemuan Menlu ASEAN ini. Kami tidak sabar mendapatkan panduan jelas bagi kami untuk melangkah lebih jauh,” ujar Magno.
Myanmar
Dengan kehadiran Magno, ACC tetap diikuti 10 menlu. Seperti sejak 2021, tidak ada pejabat setaraf menteri dari Myanmar boleh ikut pertemuan ASEAN. Myanmar hanya boleh mengirimkan pejabat setara direktur jenderal dalam rangkaian pertemuan ASEAN.
Di ACC kali ini, Myanmar sama sekali tidak mengirimkan utusan. Di laman ASEAN, pemimpin sipil Myanmar Aung San Suu Kyi tetap ditulis sebagai Wakil Myamnar di ACC. Padahal, sejak kudeta 1 Februari 2021, Suu Kyi dipenjara junta.
Hingga dua tahun sejak kudeta, tidak ada tanda junta militer Myanmar akan memulihkan lagi demokrasi di kawasan. Junta malah kembali menunda pemilu.
ASEAN dan sejumlah mitranya menegaskan, pemilu yang diselenggarakan junta sulit diakui. Bahkan, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Myanmar. Sanksi diberikan karena KPU Myanmar membantu junta mempersiapkan pemilu yang dinilai tidak akan jujur, adil, dan bebas. Pemilu juga tidak melibatkan semua komponen di Myanmar.
Menteri Luar Negeri Kamboja Menuju Jakarta
Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Prak Sokhonn berangkat dari Kamboja pada 2 Februari ke ibukota Indonesia Jakarta untuk menghadiri Pertemuan Dewan Koordinasi ASEAN (ACC) ke-32 dan Retret Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) pada 3-4 Februari 2023.
Kementerian Luar Negeri mengumumkan pada tanggal 1 Februari bahwa Pertemuan ACC ke-32 akan fokus pada tindak lanjut dari “Pernyataan Pemimpin ASEAN tentang Permohonan Timor-Leste untuk Keanggotaan ASEAN” dan “Deklarasi Ekonomi Biru”.
Para menteri luar negeri yang berkumpul juga akan membahas prioritas untuk tahun mendatang.
Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Prak Sokhonn berangkat dari Kamboja pada 2 Februari ke ibukota Indonesia Jakarta untuk menghadiri Pertemuan Dewan Koordinasi ASEAN (ACC) ke-32 dan Retret Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) pada 3-4 Februari.